Administrator
Administrator
Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama dalam bidang energi terbarukan.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai menerima kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gary Locke di kantornya mengatakan AS tertarik untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan. Secara khusus, Indonesia dan AS akan bekerja sama di bidang teknologi dan energi terbarukan.
“Ini pembicaraan di level menteri AS menyampaikan dan kita juga sudah menyampaikan policy di bidang energi terbarukan.
Kemudian kita bicara masalah investasi. Amerika sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama di bidang teknologinya,” jelas Hatta.
Kerja sama itu akan menguntungkan Indonesia dalam hal efisiensi energi serta teknologi yang akan disumbangkan AS.
Lebih lanjut Hatta menyatakan bahwa AS berminat untuk mengembangkan turbin kecil yang digunakan sebagai
pembangkit listrik skala kecil. Dalam skala besar, Indonesia juga menawarkan investasi di bidang panas bumi atau geotermal.
Kepala Badan Koondinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan investasi AS ke Indonesia akan meningkat hingga 15% sejalan dengan masuknya investasi negara tersebut di sektor energi.
Adapun realisasi investasi AS di Indonesia pada periode 1990- 2002 adalah sebesar US$6,681 miliar. Sementara pada periode 2003-2009, realisasi investasi AS di Indonesia adalah sebesar US$848,2 juta. Untuk tahun 2009
sendiri, investasi AS ke Indonesia adalah sebesar US$171,9 juta.
Selain di bidang energi, pertemuan kemarin juga membahas perubahan iklim dan ekonomi hijau (green economy).
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, bidang yang dibahas terkait perubahan iklim dan green economy adalah sektor kehutanan, pertanian, dan penanggulangan limbah (waste management).
Hasil pembicaraan akan dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan akan dibahas lagi dalam kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada 14 Juni. “Di situ akan ditandatangani joint comprehensive agreement antara Indonesia dan AS.”
medindo
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai menerima kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gary Locke di kantornya mengatakan AS tertarik untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan. Secara khusus, Indonesia dan AS akan bekerja sama di bidang teknologi dan energi terbarukan.
“Ini pembicaraan di level menteri AS menyampaikan dan kita juga sudah menyampaikan policy di bidang energi terbarukan.
Kemudian kita bicara masalah investasi. Amerika sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama di bidang teknologinya,” jelas Hatta.
Kerja sama itu akan menguntungkan Indonesia dalam hal efisiensi energi serta teknologi yang akan disumbangkan AS.
Lebih lanjut Hatta menyatakan bahwa AS berminat untuk mengembangkan turbin kecil yang digunakan sebagai
pembangkit listrik skala kecil. Dalam skala besar, Indonesia juga menawarkan investasi di bidang panas bumi atau geotermal.
Kepala Badan Koondinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan investasi AS ke Indonesia akan meningkat hingga 15% sejalan dengan masuknya investasi negara tersebut di sektor energi.
Adapun realisasi investasi AS di Indonesia pada periode 1990- 2002 adalah sebesar US$6,681 miliar. Sementara pada periode 2003-2009, realisasi investasi AS di Indonesia adalah sebesar US$848,2 juta. Untuk tahun 2009
sendiri, investasi AS ke Indonesia adalah sebesar US$171,9 juta.
Selain di bidang energi, pertemuan kemarin juga membahas perubahan iklim dan ekonomi hijau (green economy).
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, bidang yang dibahas terkait perubahan iklim dan green economy adalah sektor kehutanan, pertanian, dan penanggulangan limbah (waste management).
Hasil pembicaraan akan dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan akan dibahas lagi dalam kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada 14 Juni. “Di situ akan ditandatangani joint comprehensive agreement antara Indonesia dan AS.”
medindo