SimplyLand
New member
Hal yang paling ditakutkan para Bunda setelah anaknya menerima imunisasi adalah suhu tubuh si kecil menjadi meningkat alias demam. Bahkan beberapa Bunda tidak ingin membawa anaknya untuk imunisasi karena alasan ini. Bukan membuat si kecil sehat malah menyebabkan si kecil sakit, pikir para Bunda.
Namun, sebenarnya demam merupakan respon tubuh yang umum dialami si kecil setelah mendapat imunisasi. Hal ini sangat wajar terjadi pada semua si kecil yang mendapat imunisasi. Bunda tidak perlu merasa khawatir karena bila demam bisa ditangani dengan baik, ia tidak akan menjadi masalah.
Mengapa si kecil demam setelah imunisasi?
Imunisasi merupakan suatu cara untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya sebelum penyakit tersebut kontak dengan kita. Imunisasi memanfaatkan mekanisme pertahanan alami dari tubuh, yaitu sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, untuk membentuk pertahanan spesifik dalam melawan infeksi virus.
Ketika si kecil diimunisasi, tubuh si kecil dimasukkan vaksin yang sudah jinak. Kemudian, tubuh akan memproduksi sebuah respon imun dengan cara yang sama seperti ketika tubuh sedang terkena penyakit, tetapi tanpa tubuh menunjukkan gejala penyakit tersebut. Dan ketika tubuh terpapar penyakit yang sama di masa datang, sistem imun tersebut bisa merespon dengan cepat untuk mencegah penyakit tersebut berkembang.
Saat membentuk respon imun setelah si kecil diimunisasi inilah tubuh memberikan respon, seperti demam, gatal, dan nyeri pada bekas suntikan. Tubuh membentuk sistem kekebalan tubuh baru gabungan dari vaksin imunisasi yang dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat (demam).
Namun, tidak semua imunisasi memberikan respon demam, beberapa mungkin menyebabkan demam, seperti imunisasi campak dan DPT (dipteri, pertusis, dan tetanus). Selain itu, tidak semua si kecil juga mengalami respon demam ini, ada yang demam dan juga ada yang tidak, tiap si kecil menunjukkan respon setelah imunisasi yang berbeda-beda.
Apa yang harus dilakukan bila si kecil demam setelah imunisasi?
Ya, demam merupakan respon tubuh yang normal setelah mendapat imunisasi. Biasanya suhu tubuh si kecil akan naik di atas 37,5 C setelah mendapat imunisasi. Bunda sebagai Bunda hanya perlu menanganinya dengan baik agar demam cepat turun.
Bagi si kecil yang masih menyusui, pemberian ASI yang lebih sering kepada si kecil bisa meringankan demam si kecil Bunda. Penelitian yang diterbitkan oleh Pediatrics menunjukkan bahwa si kecil yang diberi ASI eksklusif lebih sedikit mengalami demam setelah imunisasi daripada si kecil yang tidak menerima ASI eksklusif atau hanya menerima susu formula.
Alasan mengapa si kecil yang diberi ASI berkurang risikonya untuk mengalami demam setelah mendapat imunisasi sebenarnya belum jelas, tetapi ASI mungkin mengandung senyawa anti peradangan yang menurunkan risiko demam. Ini mungkin juga karena si kecil yang diberi ASI memiliki kemungkinan yang lebih sedikit untuk kehilangan nafsu makan ketika mereka sedang merasa kurang sehat karena menyusu bisa memberikan rasa nyaman pada si kecil saat sakit. Selain itu, si kecil yang menyusu ASI juga mendapatkan asupan yang lebih daripada si kecil yang diberikan susu formula sehingga si kecil lebih cepat pulih dari demamnya. Imunisasi juga bekerja lebih baik pada si kecil yang mendapat ASI.
Bunda juga bisa mengompres si kecil dengan air hangat sebagai upaya untuk menurunkan demam. Kompresan ini bisa diletakkan di lengan atau paha di mana suntikan diberikan. Pakaikan juga pakaian yang tipis kepada si kecil, tetapi pastikan si kecil tidak kedinginan. Biarkan si kecil istirahat dan berikan ia minum yang banyak.
Kapan harus waspada?
Bila cara ini belum membantu meredakan demam si kecil Bunda, Bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen pada dosis dan waktu yang tepat sesuai anjuran dokter. Sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter bila si kecil sudah menunjukkan gejala, seperti demam makin tinggi lebih dari 40 derajat C, si kecil menangis lebih dari 3 jam pada satu waktu, menjadi lesu, kantuk berlebihan, dan mengalami kejang karena demam sangat tinggi.
Bagaimanapun, imunisasi bisa melindungi kesehatan lebih dari satu si kecil. Imunisasi pada satu si kecil bisa memperkecil kesempatan si kecil tersebut untuk menderita penyakit dan menularkan penyakit kepada si kecil lainnya. Bila tingkat imunisasi tinggi di suatu daerah, risiko penyebaran penyakit tertentu bisa menurun, sehingga mereka yang belum atau tidak menerima imunisasi pun bisa terlindungi dari penyakit.
Sofeya /*Gamis Menyusui*/*Khimar Syar'i*/*Gamis Ibu Menyusui*/*Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini Penjelasanya
Namun, sebenarnya demam merupakan respon tubuh yang umum dialami si kecil setelah mendapat imunisasi. Hal ini sangat wajar terjadi pada semua si kecil yang mendapat imunisasi. Bunda tidak perlu merasa khawatir karena bila demam bisa ditangani dengan baik, ia tidak akan menjadi masalah.
Mengapa si kecil demam setelah imunisasi?
Imunisasi merupakan suatu cara untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya sebelum penyakit tersebut kontak dengan kita. Imunisasi memanfaatkan mekanisme pertahanan alami dari tubuh, yaitu sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, untuk membentuk pertahanan spesifik dalam melawan infeksi virus.
Ketika si kecil diimunisasi, tubuh si kecil dimasukkan vaksin yang sudah jinak. Kemudian, tubuh akan memproduksi sebuah respon imun dengan cara yang sama seperti ketika tubuh sedang terkena penyakit, tetapi tanpa tubuh menunjukkan gejala penyakit tersebut. Dan ketika tubuh terpapar penyakit yang sama di masa datang, sistem imun tersebut bisa merespon dengan cepat untuk mencegah penyakit tersebut berkembang.
Saat membentuk respon imun setelah si kecil diimunisasi inilah tubuh memberikan respon, seperti demam, gatal, dan nyeri pada bekas suntikan. Tubuh membentuk sistem kekebalan tubuh baru gabungan dari vaksin imunisasi yang dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat (demam).
Namun, tidak semua imunisasi memberikan respon demam, beberapa mungkin menyebabkan demam, seperti imunisasi campak dan DPT (dipteri, pertusis, dan tetanus). Selain itu, tidak semua si kecil juga mengalami respon demam ini, ada yang demam dan juga ada yang tidak, tiap si kecil menunjukkan respon setelah imunisasi yang berbeda-beda.
Apa yang harus dilakukan bila si kecil demam setelah imunisasi?
Ya, demam merupakan respon tubuh yang normal setelah mendapat imunisasi. Biasanya suhu tubuh si kecil akan naik di atas 37,5 C setelah mendapat imunisasi. Bunda sebagai Bunda hanya perlu menanganinya dengan baik agar demam cepat turun.
Bagi si kecil yang masih menyusui, pemberian ASI yang lebih sering kepada si kecil bisa meringankan demam si kecil Bunda. Penelitian yang diterbitkan oleh Pediatrics menunjukkan bahwa si kecil yang diberi ASI eksklusif lebih sedikit mengalami demam setelah imunisasi daripada si kecil yang tidak menerima ASI eksklusif atau hanya menerima susu formula.
Alasan mengapa si kecil yang diberi ASI berkurang risikonya untuk mengalami demam setelah mendapat imunisasi sebenarnya belum jelas, tetapi ASI mungkin mengandung senyawa anti peradangan yang menurunkan risiko demam. Ini mungkin juga karena si kecil yang diberi ASI memiliki kemungkinan yang lebih sedikit untuk kehilangan nafsu makan ketika mereka sedang merasa kurang sehat karena menyusu bisa memberikan rasa nyaman pada si kecil saat sakit. Selain itu, si kecil yang menyusu ASI juga mendapatkan asupan yang lebih daripada si kecil yang diberikan susu formula sehingga si kecil lebih cepat pulih dari demamnya. Imunisasi juga bekerja lebih baik pada si kecil yang mendapat ASI.
Bunda juga bisa mengompres si kecil dengan air hangat sebagai upaya untuk menurunkan demam. Kompresan ini bisa diletakkan di lengan atau paha di mana suntikan diberikan. Pakaikan juga pakaian yang tipis kepada si kecil, tetapi pastikan si kecil tidak kedinginan. Biarkan si kecil istirahat dan berikan ia minum yang banyak.
Kapan harus waspada?
Bila cara ini belum membantu meredakan demam si kecil Bunda, Bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen pada dosis dan waktu yang tepat sesuai anjuran dokter. Sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter bila si kecil sudah menunjukkan gejala, seperti demam makin tinggi lebih dari 40 derajat C, si kecil menangis lebih dari 3 jam pada satu waktu, menjadi lesu, kantuk berlebihan, dan mengalami kejang karena demam sangat tinggi.
Bagaimanapun, imunisasi bisa melindungi kesehatan lebih dari satu si kecil. Imunisasi pada satu si kecil bisa memperkecil kesempatan si kecil tersebut untuk menderita penyakit dan menularkan penyakit kepada si kecil lainnya. Bila tingkat imunisasi tinggi di suatu daerah, risiko penyebaran penyakit tertentu bisa menurun, sehingga mereka yang belum atau tidak menerima imunisasi pun bisa terlindungi dari penyakit.
Sofeya /*Gamis Menyusui*/*Khimar Syar'i*/*Gamis Ibu Menyusui*/*Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini Penjelasanya