Haironi, 35, warga Kampung Babakan Baru, Desa Cikayasa, Kecamatan Angsana,Kabupaten Pandeglang, tega menganiaya ayah kandungnya Hambali, 70, hingga tewas, kemarin. Penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 05.OO WIB.
Saat itu tersangka dan korban terdengar sedang cekcok di dalam rumah. Namun, tidak satu pun keluarga korban yang mengetahui secara pasti penyebab pertengkaran ayah dan anak tersebut, Satu jam kemudian, pertengkaran berlanjut di luar rumah. Haironi yang marah langsung menendang dada korban hingga terjatuh ke sawah dekat rumahnya. Tidak hanya itu, Haironi juga menendang kaki korban hingga Hambali tidak berdaya.
Setelah melihat korban tidak berdaya, tersangka meninggalkan ayahnya yang berada di dalam sawah. Menantu korban, Ataullah, 28, yang melihat korban langsung membangunkannya dan mengajak masuk ke dalam rumah. Namun, tidak lama berselang Hambali meninggal dunia.
Ataullah langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Angsana, Kabupaten Pandeglang. Polisi yang mendapatkan laporan ini langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Sementara Haironi ditangkap dan dibawa ke Polsek Angsana.
Kapolsek Angsana AKP Aep Waluyo menduga motif penganiayaan karena perselisihan antara ayah dan anak. “Motif utamanya belum bisa diketahui karena masih dalam tahap penyidikan,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Serang.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (TKFM) RSUD Serang Budi Suhendar menyatakan, korban mengalami luka di bagian dada, kedua kaki, dan tangan. “Korban mengalami luka di bagian dada akibat pukulan benda tumpul,”papannya.
sindo
Saat itu tersangka dan korban terdengar sedang cekcok di dalam rumah. Namun, tidak satu pun keluarga korban yang mengetahui secara pasti penyebab pertengkaran ayah dan anak tersebut, Satu jam kemudian, pertengkaran berlanjut di luar rumah. Haironi yang marah langsung menendang dada korban hingga terjatuh ke sawah dekat rumahnya. Tidak hanya itu, Haironi juga menendang kaki korban hingga Hambali tidak berdaya.
Setelah melihat korban tidak berdaya, tersangka meninggalkan ayahnya yang berada di dalam sawah. Menantu korban, Ataullah, 28, yang melihat korban langsung membangunkannya dan mengajak masuk ke dalam rumah. Namun, tidak lama berselang Hambali meninggal dunia.
Ataullah langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Angsana, Kabupaten Pandeglang. Polisi yang mendapatkan laporan ini langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Sementara Haironi ditangkap dan dibawa ke Polsek Angsana.
Kapolsek Angsana AKP Aep Waluyo menduga motif penganiayaan karena perselisihan antara ayah dan anak. “Motif utamanya belum bisa diketahui karena masih dalam tahap penyidikan,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Serang.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (TKFM) RSUD Serang Budi Suhendar menyatakan, korban mengalami luka di bagian dada, kedua kaki, dan tangan. “Korban mengalami luka di bagian dada akibat pukulan benda tumpul,”papannya.
sindo