tiaseptiani
New member
hari ini seperti biasa, aku harus pergi bekerja ke kantor.
sebelum berangkat aku menyiapkan perlengkapan kerja suamiku terlebih dahulu, seperti jas untuk ke kantor, sarung kaki dan sepatu.
sedangkan seperti biasa anak kami satu-satunya Robby yang masih berumur tiga tahun akan dijaga oleh baby siternya sampai aku pulang kerja nanti
tapi hari ini keadaan Robi sangat aneh dan rewel... dia selalu menangis tidak berhenti sejak tadi pagi dan dirinya terus minta untuk ku gendong
"Robby kenapa nak...?" badan anak ku tidak panas... dan juga tidak demam.. "bibi.. Robby sudah makan kan?"
"sudah buu.. tapi saya juga tidak tau.. pagi ini Robby nangis terus dan minta ditemani sama ibu.."
aku memandang wajah Robby yang saat itu sedang menangis memelukku
"Robby sayang.. lihat mama..." matanya yang basah memandang perlahan kearahku "robby kenapa..? kok tumben Robby nangis pagi-pagi.. Robby kan anak baik..."
"huaaaa... ibuu... Robby mau sama ibuu..." Robby memelukku makin erat
anak ini terus menangis... aku jadi bingung sendiri...
suamiku sudah mau berangkat bekerja dan aku mengantarnya sampai pintu depan sambil menggendong Robby
"kalau Robby masih menangis.. lebih baik ibu dirumah saja, tidak usah masuk kerja dulu.. kasian Robby bu"
sebagai istri yang baik aku menurut apa kata suamiku dan aku akan dirumah mengurus Robby sampai berhenti menangis dan menemaninya main
"ayo salim sama ayah... dadah ayaah..."
aku melambai-lambaikan tangan Robby kearah ayahnya
kuajak Robby masuk kedalam dan aku mencoba menenangkannya, ku ajak bermain mainan kesukaannya, membacakannya sebuah cerita hingga akhirnya dia tidak rewel lagi dan sudah mau bermain dengan baby siternya
saat aku senggang, aku menyalahkan televisi untuk melihat berita pagi yang biasa aku tonton saat libur.. aku sangat terkejut melihat Berita yang saat ini sedang aku simak
"Telah terjadi kecelakaan beruntun dijalan tol ********* 10 mobil hancur tidak terbentuk dan seluruh penumpangnya tewas di tempat, menurut saksi mata yang melihat, berawal dari sebuah Truk pengangkut Pasir yang kehilangan kendal melaju dengan kecepatan tinggi menabrak mobil didepannya, sehingga menyebabkan mobil yang berada di depannya terseret dan menabrak mobil lain yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. dan terjadilah kecelakaan beruntun ini"
ya tuhan...
itu adalah jalan dimana aku biasa lewati menuju ketempat kerjaku... jika saja tadi aku tetap pergi untuk bekerja dan meninggalkan Robby dirumah dalam keadaan menangis... sekarang aku pasti sudah...
air mataku mengalir dengan derasnya... dan aku berlari memeluk Robby yang sejak tadi bermain bersama Baby siter di ruangan keluarga
"Robby... anakku... terima kasih nak... kalau bukan karena Robby.. sekarang mungkin ibu tidak bisa memeluk Robby lagi.."
aku ingin memeluk Robby.. anakku... anak yang begitu mencintaiku.. hingga dia bisa mempunyai firasat buruk jika aku berangkat bekerja... pantas saja pagi tadi dia menangis tidak mau melepaskanku.. ternyata firasatnya tidak enak tentangku...
aku sayang Anakku... darah dagingku...
Terima kasih Tuhan.. kau telah memberikan pertolonganmu melalui anakku sendiri... aku bersyukur padamu tuhan.. aku bersyukur karena engkau masih memberikanku kesempatan untuk merawat anakku ini hingga dia tumbuh dewasa nanti...
Tamat
______________________________________________________________
By : Shirotabi
sebelum berangkat aku menyiapkan perlengkapan kerja suamiku terlebih dahulu, seperti jas untuk ke kantor, sarung kaki dan sepatu.
sedangkan seperti biasa anak kami satu-satunya Robby yang masih berumur tiga tahun akan dijaga oleh baby siternya sampai aku pulang kerja nanti
tapi hari ini keadaan Robi sangat aneh dan rewel... dia selalu menangis tidak berhenti sejak tadi pagi dan dirinya terus minta untuk ku gendong
"Robby kenapa nak...?" badan anak ku tidak panas... dan juga tidak demam.. "bibi.. Robby sudah makan kan?"
"sudah buu.. tapi saya juga tidak tau.. pagi ini Robby nangis terus dan minta ditemani sama ibu.."
aku memandang wajah Robby yang saat itu sedang menangis memelukku
"Robby sayang.. lihat mama..." matanya yang basah memandang perlahan kearahku "robby kenapa..? kok tumben Robby nangis pagi-pagi.. Robby kan anak baik..."
"huaaaa... ibuu... Robby mau sama ibuu..." Robby memelukku makin erat
anak ini terus menangis... aku jadi bingung sendiri...
suamiku sudah mau berangkat bekerja dan aku mengantarnya sampai pintu depan sambil menggendong Robby
"kalau Robby masih menangis.. lebih baik ibu dirumah saja, tidak usah masuk kerja dulu.. kasian Robby bu"
sebagai istri yang baik aku menurut apa kata suamiku dan aku akan dirumah mengurus Robby sampai berhenti menangis dan menemaninya main
"ayo salim sama ayah... dadah ayaah..."
aku melambai-lambaikan tangan Robby kearah ayahnya
kuajak Robby masuk kedalam dan aku mencoba menenangkannya, ku ajak bermain mainan kesukaannya, membacakannya sebuah cerita hingga akhirnya dia tidak rewel lagi dan sudah mau bermain dengan baby siternya
saat aku senggang, aku menyalahkan televisi untuk melihat berita pagi yang biasa aku tonton saat libur.. aku sangat terkejut melihat Berita yang saat ini sedang aku simak
"Telah terjadi kecelakaan beruntun dijalan tol ********* 10 mobil hancur tidak terbentuk dan seluruh penumpangnya tewas di tempat, menurut saksi mata yang melihat, berawal dari sebuah Truk pengangkut Pasir yang kehilangan kendal melaju dengan kecepatan tinggi menabrak mobil didepannya, sehingga menyebabkan mobil yang berada di depannya terseret dan menabrak mobil lain yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. dan terjadilah kecelakaan beruntun ini"
ya tuhan...
itu adalah jalan dimana aku biasa lewati menuju ketempat kerjaku... jika saja tadi aku tetap pergi untuk bekerja dan meninggalkan Robby dirumah dalam keadaan menangis... sekarang aku pasti sudah...
air mataku mengalir dengan derasnya... dan aku berlari memeluk Robby yang sejak tadi bermain bersama Baby siter di ruangan keluarga
"Robby... anakku... terima kasih nak... kalau bukan karena Robby.. sekarang mungkin ibu tidak bisa memeluk Robby lagi.."
aku ingin memeluk Robby.. anakku... anak yang begitu mencintaiku.. hingga dia bisa mempunyai firasat buruk jika aku berangkat bekerja... pantas saja pagi tadi dia menangis tidak mau melepaskanku.. ternyata firasatnya tidak enak tentangku...
aku sayang Anakku... darah dagingku...
Terima kasih Tuhan.. kau telah memberikan pertolonganmu melalui anakku sendiri... aku bersyukur padamu tuhan.. aku bersyukur karena engkau masih memberikanku kesempatan untuk merawat anakku ini hingga dia tumbuh dewasa nanti...
Tamat
______________________________________________________________
By : Shirotabi
Last edited: