lala_lulu
New member
Terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) akad mengubah peta politik, terutama menjelang dan pada Pemilu 2014. Kehadiran Anas akan memengaruhi kader muda partai lain untuk menyikapinya.
Dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Senayan, kemarin, Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, saat ini ada tiga parpol yang dipimpin oleh kader muda, yaitu Partai Demokrat, PKB, dan PKS. “Dan ini menjadi gejala menarik bagi perubahan peta politik ke depan,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Tim Sukses Anas Urbaningrum, Benny Kabur Harman, mengatakan bahwa terpilihnya tidak terlepas dari peran Ketua Dewan Pembina DPP PD SBY.
“Beliau selalu berpesan kepada para kader untuk melaksanakan kongres secara demokratis, dan itu ditangkap peserta kongres,” katanya.
Pengamat politik Alfan Alfian menilai Andi Mallarangeng salah strategi sehingga kalah oleh Anas. “Seolah-olah dengan restu SBY, semua selesai. Faktanya, Andi tidak mengakar di Partai Demokrat. Dan bagi seorang politisi, mengakar ke bawah jauh lebih efektif dibanding hanya mengandalkan restu dan tokoh dari patron di partainya,” katanya.
Burhanuddin Muhtadi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menilai Andi Mallaranggeng salah menangkap sinyal SBY yang mengatakan bahwa kandidat ketua umum PD harus populer “Mungkin karena itu pula Andi dengan FOX-nya melakukan kampanye besar-besaran sejak awal. Dan tenyata hal ini salah besar," katanya
Sumber : warkot
Dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Senayan, kemarin, Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, saat ini ada tiga parpol yang dipimpin oleh kader muda, yaitu Partai Demokrat, PKB, dan PKS. “Dan ini menjadi gejala menarik bagi perubahan peta politik ke depan,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Tim Sukses Anas Urbaningrum, Benny Kabur Harman, mengatakan bahwa terpilihnya tidak terlepas dari peran Ketua Dewan Pembina DPP PD SBY.
“Beliau selalu berpesan kepada para kader untuk melaksanakan kongres secara demokratis, dan itu ditangkap peserta kongres,” katanya.
Pengamat politik Alfan Alfian menilai Andi Mallarangeng salah strategi sehingga kalah oleh Anas. “Seolah-olah dengan restu SBY, semua selesai. Faktanya, Andi tidak mengakar di Partai Demokrat. Dan bagi seorang politisi, mengakar ke bawah jauh lebih efektif dibanding hanya mengandalkan restu dan tokoh dari patron di partainya,” katanya.
Burhanuddin Muhtadi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menilai Andi Mallaranggeng salah menangkap sinyal SBY yang mengatakan bahwa kandidat ketua umum PD harus populer “Mungkin karena itu pula Andi dengan FOX-nya melakukan kampanye besar-besaran sejak awal. Dan tenyata hal ini salah besar," katanya
Sumber : warkot