spirit
Mod
Jika kita percaya pada ayat-ayat Alkitab, maka kita pasti percaya bahwa langit dan bumi beserta seluruh kehidupan di dalamnya akan menuju ke satu titik akhir, yaitu kesudahan segala sesuatu. Rasul Petrus berkata, "kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa" (1 pet 4:7)
Penciptaan Dua Makhluk Berakal Budi yaitu malaikat dan manusia, yang diberi akal budi dan kehendak bebas, maka faktor pikiran dan perbuatan kedua makhluk tersebut ikut menentukan akhir segala sesuatu. Karena Allah sendiri yang memberikan akal budi dan kehendak bebas, maka selagi mereka eksis sebagai malaikat dan manusia kehendak bebas itu tetap melekat pada mereka.
Hasilnya, karena dalam diri mereka ada kehendak bebas, maka makhluk tersebut bisa menentang pencipta mereka. Mereka memiliki akal budi dan kehendak bebas, dan itu menjadikan mereka makhluk pribadi sebagaimana Allah adalah pribadi. Ingat, seorang anak yang dilahirkan, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ia adalah pribadi. Setelah memiliki kemampuan bertindak, ia bisa menyenangkan hati orang tuanya, dan juga dapat sangat menyusahkan hati orang tuanya.
Mengapa Allah mau menciptakan makhluk yang bisa menentangnya? Pertanyaannya hampir sama, mengapa orang melahirkan anak yang nanti besar bisa sangat menyusahkannya? Apa nikmatnya bagi seseorang untuk dihormati dan dipuji oleh sebuah mesin (robot)? Namun tentu ada kenikmatan bagi seseorang jika dihormati dan dikasihi oleh pribadi. Demikianlah Allah, Ia merindukan hormat, kasih, dan intinya segala sikap positif yang tidak diprogramkanNya, melainkan yang timbul dari ciptaan itu sendiri. Itulah alasan Allah menciptakan makhluk berakal budi dan berkehendak bebas. Malaikat dan manusia bisa memuji dan mengasihi Allah, namun juga bisa menentang Allah.
Penciptaan Dua Makhluk Berakal Budi yaitu malaikat dan manusia, yang diberi akal budi dan kehendak bebas, maka faktor pikiran dan perbuatan kedua makhluk tersebut ikut menentukan akhir segala sesuatu. Karena Allah sendiri yang memberikan akal budi dan kehendak bebas, maka selagi mereka eksis sebagai malaikat dan manusia kehendak bebas itu tetap melekat pada mereka.
Hasilnya, karena dalam diri mereka ada kehendak bebas, maka makhluk tersebut bisa menentang pencipta mereka. Mereka memiliki akal budi dan kehendak bebas, dan itu menjadikan mereka makhluk pribadi sebagaimana Allah adalah pribadi. Ingat, seorang anak yang dilahirkan, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ia adalah pribadi. Setelah memiliki kemampuan bertindak, ia bisa menyenangkan hati orang tuanya, dan juga dapat sangat menyusahkan hati orang tuanya.
Mengapa Allah mau menciptakan makhluk yang bisa menentangnya? Pertanyaannya hampir sama, mengapa orang melahirkan anak yang nanti besar bisa sangat menyusahkannya? Apa nikmatnya bagi seseorang untuk dihormati dan dipuji oleh sebuah mesin (robot)? Namun tentu ada kenikmatan bagi seseorang jika dihormati dan dikasihi oleh pribadi. Demikianlah Allah, Ia merindukan hormat, kasih, dan intinya segala sikap positif yang tidak diprogramkanNya, melainkan yang timbul dari ciptaan itu sendiri. Itulah alasan Allah menciptakan makhluk berakal budi dan berkehendak bebas. Malaikat dan manusia bisa memuji dan mengasihi Allah, namun juga bisa menentang Allah.
Last edited: