nurcahyo
New member
Anemia Pada Lansia Beresiko Kematian
KapanLagi.com - Semakin lanjut usia penderita anemia maka semakin tinggi pula kemungkinan mereka harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa berujung pada kematian. Anemia terjadi pada saat berkurangnya kemampuan butir-butir darah untuk membawa oksigen karena adanya defisiensi dari butir darah merah untuk mengangkut oksiden oleh salah satu komponennya yaitu haemoglobin.
Kurangnya unsur besi dalam asupan makanan atau terjadinya kehilangann darah atau mengalami pendarahan dalam tubuh adalah dua hal yang menjadi penyebab utama kasus anemia.
"Identifikasi mengenai anemia pada lansia adalah adanya tambahan masalah kesehatan. Dokter harus menggunakan keahlian mereka untuk melakukan uji klinis dan membuat keputusan penyebab terjadinya anemia," kata Dr. Bruce F. Culleton dari University of Calgary, Alberta seperti dilansir Reiuters pada Senin (03/07).
Dalam laporan yang dimuat di jurnal kedokteran, Culleton dan rekan menggunakan informasi yang diperoleh dari database Calgary, untuk menyelidiki hubungan antara anemia, perawatan di rumah sakit dan dan kematian pada lebih dari 17 ribu pasien usia 66 tahun atau lebih.
Studi ini dilakukan mulai tahun 2001 sampai 2004 di mana dalam rentang waktu tersebut terjadi 1983 kematian dan 7278 kasus hospitalisasi (dirawat di rumah sakit).
Sementara angka kematian rata-rata adalah kelipatan lima kali jauh lebih tinggi di antara golongan lansia yang mengidap anemia. Hasil temuan tersebut sama pada pasien anemia dengan kisaran usia diatas 80 tahun yang juga disertakan dalam analisa ini.
Anemia juga dikaitkan dengan kemungkinan kelipatan tiga kali lebih besar dengan risoko harus dirawat di rumah sakit. (rtr/rit)
KapanLagi.com - Semakin lanjut usia penderita anemia maka semakin tinggi pula kemungkinan mereka harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa berujung pada kematian. Anemia terjadi pada saat berkurangnya kemampuan butir-butir darah untuk membawa oksigen karena adanya defisiensi dari butir darah merah untuk mengangkut oksiden oleh salah satu komponennya yaitu haemoglobin.
Kurangnya unsur besi dalam asupan makanan atau terjadinya kehilangann darah atau mengalami pendarahan dalam tubuh adalah dua hal yang menjadi penyebab utama kasus anemia.
"Identifikasi mengenai anemia pada lansia adalah adanya tambahan masalah kesehatan. Dokter harus menggunakan keahlian mereka untuk melakukan uji klinis dan membuat keputusan penyebab terjadinya anemia," kata Dr. Bruce F. Culleton dari University of Calgary, Alberta seperti dilansir Reiuters pada Senin (03/07).
Dalam laporan yang dimuat di jurnal kedokteran, Culleton dan rekan menggunakan informasi yang diperoleh dari database Calgary, untuk menyelidiki hubungan antara anemia, perawatan di rumah sakit dan dan kematian pada lebih dari 17 ribu pasien usia 66 tahun atau lebih.
Studi ini dilakukan mulai tahun 2001 sampai 2004 di mana dalam rentang waktu tersebut terjadi 1983 kematian dan 7278 kasus hospitalisasi (dirawat di rumah sakit).
Sementara angka kematian rata-rata adalah kelipatan lima kali jauh lebih tinggi di antara golongan lansia yang mengidap anemia. Hasil temuan tersebut sama pada pasien anemia dengan kisaran usia diatas 80 tahun yang juga disertakan dalam analisa ini.
Anemia juga dikaitkan dengan kemungkinan kelipatan tiga kali lebih besar dengan risoko harus dirawat di rumah sakit. (rtr/rit)