MERAUKE--MIOL: Anggota Brimob Papua yang bertugas di kota Mulia, ibukota Puncak Jaya, Selasa siang sekitar pukul 12.30 WIT, menyerang pos (kotis) Korem yang terletak di kawasan kota Mulia.
Informasi yang berhasil dikumpulkan ANTARA mengungkapkan, penyerangan
yang dilakukan anggota Brimob itu berawal dari saat mengantre BBM di salah satu kios penjualan bensin yang ada di kota Mulia.
Aparat keamanan dari kedua satuan, yakni TNI AD (Yonif 753) dan anggota Brimob sedang mengantre. Namun pada saat giliran anggota Brimob, ternyata persediaan bensin di pompa bensin tersebut habis hingga terjadi perang mulut.
Tak lama kemudian anggota Brimob itu memukul anggota TNI dari Yonif 753.
Mendapat perlakuan tersebut, anggota Yon 753 kembali ke posnya dan demikian pula dengan anggota Brimob.
Sesampai di pos Yon 753, anggota tersebut melaporkan tentang insiden pemukulan yang dialaminya dan kemudian komandannya berjanji akan menyelesaikan secara damai dengan memanggil Danton dan Danki Brimob.
Pertemuan itu sempat dilakukan, namun tak berapa lama setelah pertemuan usai, sekitar tujuh anggota Brimob menyerang Kotis
Korem yang letaknya berada sebelum markas Batalyon 753.
Dandim Nabire, Letkol Inf. Sumaidy ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengakui adanya insiden itu. Namun pihaknya belum mendapat laporan lengkap, termasuk penyebab timbulnya kasus itu.
"Saya baru selesai mengikuti kegiatan di Jayapura dan dalam perjalanan menuju Nabire," katanya yang mengaku saat ini tengah berada di Kota Biak.
Ia mengatakan dari laporan awal yang didapatnya, memang ada anggota yang terluka. Tapi itu bukan dari kesatuannya.
Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Informasi yang berhasil dikumpulkan ANTARA mengungkapkan, penyerangan
yang dilakukan anggota Brimob itu berawal dari saat mengantre BBM di salah satu kios penjualan bensin yang ada di kota Mulia.
Aparat keamanan dari kedua satuan, yakni TNI AD (Yonif 753) dan anggota Brimob sedang mengantre. Namun pada saat giliran anggota Brimob, ternyata persediaan bensin di pompa bensin tersebut habis hingga terjadi perang mulut.
Tak lama kemudian anggota Brimob itu memukul anggota TNI dari Yonif 753.
Mendapat perlakuan tersebut, anggota Yon 753 kembali ke posnya dan demikian pula dengan anggota Brimob.
Sesampai di pos Yon 753, anggota tersebut melaporkan tentang insiden pemukulan yang dialaminya dan kemudian komandannya berjanji akan menyelesaikan secara damai dengan memanggil Danton dan Danki Brimob.
Pertemuan itu sempat dilakukan, namun tak berapa lama setelah pertemuan usai, sekitar tujuh anggota Brimob menyerang Kotis
Korem yang letaknya berada sebelum markas Batalyon 753.
Dandim Nabire, Letkol Inf. Sumaidy ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengakui adanya insiden itu. Namun pihaknya belum mendapat laporan lengkap, termasuk penyebab timbulnya kasus itu.
"Saya baru selesai mengikuti kegiatan di Jayapura dan dalam perjalanan menuju Nabire," katanya yang mengaku saat ini tengah berada di Kota Biak.
Ia mengatakan dari laporan awal yang didapatnya, memang ada anggota yang terluka. Tapi itu bukan dari kesatuannya.
Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.