andree_erlangga
New member
Washington - Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman akan bertemu di London, Senin (26/2), untuk memulai menyusun resolusi sanksi kedua mengenai Iran.
Hal itu disampaikan Wakil Menlu Amerika Serikat, Nicholas Burns, Kamis (22/2), di hadapan kelompok pemikir Carnegie Endowment for International Peace.
�Kami mengharapkan akan melihat Iran dijatuhi sanksi lagi oleh dewan keamanan karena keputusannya menentang permintaan PBB,� katanya. Burns menyatakan akan melakukan perjalanan ke London untuk pertemuan itu, tapi tidak memberikan rincian mengenai sesuatu yang mungkin tampak seperti resolusi baru.
Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB, sebelumnya mengatakan Iran telah gagal memenuhi batas waktu 21 Februari untuk menangguhkan pengayaan uranium. Penolakan itu menghadapkan Teheran pada kemungkinan sanksi baru karena kekhawatiran bahwa negara itu berusaha membuat bom atom.
Dewan Keamanan PBB telah menerapkan sanksi pada Iran dalam resolusi 23 Desember yang melarang pengalihan teknologi dan kecakapan teknik atom pada Iran. Resolusi itu disahkan dewan untuk melakukan langkah lebih lanjut jika Iran mencemoohkan batas waktu tersebut. Hukuman tambahan mungkin termasuk larangan perjalanan pada pejabat senior Iran dan pembatasan pada bisnis bukan nuklir.
Sekjen Prihatin
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan sangat prihatin karena Iran tidak mengindahkan tenggat yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengayaan uranium.
�Saya meminta Pemerintah Iran mematuhi Dewan Keamanan sesegera mungkin untuk melakukan perundingan dengan masyarakat internasional sehingga kita dapat memecahkan masalah ini secara damai,� kata Ban dalam pernyataan yang dikeluarkan Markas Besar PBB di New York, Kamis. Ban menganggap masalah nuklir Iran telah membawa keprihatinan serius bagi masyarakat internasional.
sumber : SINAR HARAPAN
Hal itu disampaikan Wakil Menlu Amerika Serikat, Nicholas Burns, Kamis (22/2), di hadapan kelompok pemikir Carnegie Endowment for International Peace.
�Kami mengharapkan akan melihat Iran dijatuhi sanksi lagi oleh dewan keamanan karena keputusannya menentang permintaan PBB,� katanya. Burns menyatakan akan melakukan perjalanan ke London untuk pertemuan itu, tapi tidak memberikan rincian mengenai sesuatu yang mungkin tampak seperti resolusi baru.
Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB, sebelumnya mengatakan Iran telah gagal memenuhi batas waktu 21 Februari untuk menangguhkan pengayaan uranium. Penolakan itu menghadapkan Teheran pada kemungkinan sanksi baru karena kekhawatiran bahwa negara itu berusaha membuat bom atom.
Dewan Keamanan PBB telah menerapkan sanksi pada Iran dalam resolusi 23 Desember yang melarang pengalihan teknologi dan kecakapan teknik atom pada Iran. Resolusi itu disahkan dewan untuk melakukan langkah lebih lanjut jika Iran mencemoohkan batas waktu tersebut. Hukuman tambahan mungkin termasuk larangan perjalanan pada pejabat senior Iran dan pembatasan pada bisnis bukan nuklir.
Sekjen Prihatin
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan sangat prihatin karena Iran tidak mengindahkan tenggat yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengayaan uranium.
�Saya meminta Pemerintah Iran mematuhi Dewan Keamanan sesegera mungkin untuk melakukan perundingan dengan masyarakat internasional sehingga kita dapat memecahkan masalah ini secara damai,� kata Ban dalam pernyataan yang dikeluarkan Markas Besar PBB di New York, Kamis. Ban menganggap masalah nuklir Iran telah membawa keprihatinan serius bagi masyarakat internasional.
sumber : SINAR HARAPAN