Antidepresan Picu Gangguan Seksual

Kalina

Moderator
TEKANAN ekonomi, beban pekerjaan, atau masalah dalam rumah tangga merupakan beban mental bagi setiap orang. Hal itu tentu tidak mudah dihadapi. Bagi mereka yang tidak dapat "mengolah" semua beban tersebut dengan baik, akan timbul gangguan kejiwaan. Salah satunya adalah depresi. Ada banyak cara mengatasi depresi. Salah satunya, obat-obatan antidepresan.

"Ironisnya, obat-obatan golongan ini dapat menimbulkan efek samping pada fungsi seksual," ujar dr Johannes Soedjono SpAnd, dokter spesialis andrologi Rumkital dr Ramelan, Surabaya.

Sayangnya, banyak penderita yang belum mengetahui obat antideperesan bisa menimbulkan masalah seksual. "Kalaupun merasakan, mereka kerap malu mengungkapkan masalah tersebut kepada dokter," tambahnya.

Johannes melanjutkan, efek samping dari obat antidepresan itu sering tidak terungkap karena beberapa hal. Pertama, adanya anggapan penderita depresi tidak memikirkan masalah seksual. "Kedua, penderita tidak berhenti meminum obat, meski merasakan efek samping pada fungsi seksual. Mereka hanya ingin gangguan depresinya membaik," ungkap dokter ramah tersebut.

Ketiga, dokter kerap mengira pasien akan berkonsultasi bila terjadi efek samping dari penggunaan antidepresan sehingga dokter merasa tidak perlu menanyakan. "Tentu hal ini tidak benar," tegasnya.

Efek samping obat itu menjangkau seluruh fase respons seksual. Baik berupa penurunan gairah seksual, gangguan lubrikasi (pelendiran) pada wanita atau gangguan ereksi pada pria, gangguan orgasmus dan ejakulasi, maupun gangguan pada fase resolusi (pemulihan). Menurut Johannes, gangguan tersering adalah terjadinya hambatan atau tidak bisa mencapai orgasmus (20-65 persen), penurunan gairah seksual (10-57 persen), dan gangguan lubrikasi atau gangguan ereksi (5-35 persen).

Gangguan itu, lanjut Johannes, tidak hanya pada satu respons seksual. Misalnya, hanya gangguan ereksi atau gangguan gairah. Hampir 50 persen di antara empat fase respons seksual terganggu.

Penanganan gangguan seksual akibat antidepresan itu tidak mudah karena harus melalui beberapa tahap. Mulai konseling sampai penggantian resep antidepresan yang memiliki efek samping lebih kecil, yang biasanya dipatok lebih mahal. "Bisa juga, pemberian antidot hingga alat bantu seperti pompa vakum," tegasnya.
 
Back
Top