gLB-876
New member
Antioksidan alami tersedia dalam beragam makanan sehari-hari, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, minyak sayur, hingga ikan.
Dr. Ririn Hariani, MS, dokter ahli gizi dari RS Kanker Darmais, Jakarta, menegaskan bahwa itu sebabnya kita sebetulnya tidak perlu suplemen jika sudah mengonsumsi makanan sehari-hari dengan gizi seimbang dan beragam.
Apa peran masing-masing vitamin antioksidan itu, dan dari mana saja kita bisa memperolehnya?
Vitamin A (betakaroten)
Berperan dalam pertumbuhan sel-sel, menjaga fungsi kekebalan tubuh dan fungsi penglihatan. Memelihara kesehatan ulit dan membran mukosa (misalnya saluran urin dan pernapasan).
Terdapat dalam wortel, ubi merah, mangga, tomat, pepaya, aprikot, brokoli, bayam, labu, blewah, sayuran berdaun hijau tua.
Vitamin E
Konsumsi vitamin E dosis tinggi berhubungan dengan turunnya risiko kerusakan sel akibat radikal bebas. Juga menjaga jaringan tubuh dan membantu melancarkan peredaran darah. Bila orang lanjut usia (lansi) rutin mengonsumsi vitamin E dengan dosis cukup, akan terhindar dari kemunduran fungsi intelektual.
Banyak terdapat dakan margarin, kuning telur, minyak bunga matahari, kenari, kacang-kacangan, whole gratin, dan lainnya.
Vitamin C
Protein yang menunjang kesehatan kulit, terutama andil dalam produksi kolagen. Memelihara kekuatan tulang, gigi, dan gusi juga berperan dalam penyembuhan luka dan demam karena influenza. Menjaga kesehatan neurotransmitter. Vitamin C diperlukan untuk membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan.
Terkandung dalam jambu biji, stroberi, kiwi, bluberi, jeruk, pepaya, tomat, ubi merah, blewah, brokoli, kol brussel, paprikan kuning dan merah, sayuran hijau.
Selenium
Bagian dari enzim glutation peroksidase yang terlibat dalam mencegah kerusakan jaringan tubuh akibat radikal bebas. Berbagai proses lain seperti pertumbuhan, kesuburan, produksi hormon, juga membutuhkan ketersediaan mineral ini.
Mudah ditemukan pada alpukat, jeruk, biji-bijian, bawang, hati, ginjal, ikan dan kerang-kerangan.
Dr. Ririn Hariani, MS, dokter ahli gizi dari RS Kanker Darmais, Jakarta, menegaskan bahwa itu sebabnya kita sebetulnya tidak perlu suplemen jika sudah mengonsumsi makanan sehari-hari dengan gizi seimbang dan beragam.
Apa peran masing-masing vitamin antioksidan itu, dan dari mana saja kita bisa memperolehnya?
Vitamin A (betakaroten)
Berperan dalam pertumbuhan sel-sel, menjaga fungsi kekebalan tubuh dan fungsi penglihatan. Memelihara kesehatan ulit dan membran mukosa (misalnya saluran urin dan pernapasan).
Terdapat dalam wortel, ubi merah, mangga, tomat, pepaya, aprikot, brokoli, bayam, labu, blewah, sayuran berdaun hijau tua.
Vitamin E
Konsumsi vitamin E dosis tinggi berhubungan dengan turunnya risiko kerusakan sel akibat radikal bebas. Juga menjaga jaringan tubuh dan membantu melancarkan peredaran darah. Bila orang lanjut usia (lansi) rutin mengonsumsi vitamin E dengan dosis cukup, akan terhindar dari kemunduran fungsi intelektual.
Banyak terdapat dakan margarin, kuning telur, minyak bunga matahari, kenari, kacang-kacangan, whole gratin, dan lainnya.
Vitamin C
Protein yang menunjang kesehatan kulit, terutama andil dalam produksi kolagen. Memelihara kekuatan tulang, gigi, dan gusi juga berperan dalam penyembuhan luka dan demam karena influenza. Menjaga kesehatan neurotransmitter. Vitamin C diperlukan untuk membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan.
Terkandung dalam jambu biji, stroberi, kiwi, bluberi, jeruk, pepaya, tomat, ubi merah, blewah, brokoli, kol brussel, paprikan kuning dan merah, sayuran hijau.
Selenium
Bagian dari enzim glutation peroksidase yang terlibat dalam mencegah kerusakan jaringan tubuh akibat radikal bebas. Berbagai proses lain seperti pertumbuhan, kesuburan, produksi hormon, juga membutuhkan ketersediaan mineral ini.
Mudah ditemukan pada alpukat, jeruk, biji-bijian, bawang, hati, ginjal, ikan dan kerang-kerangan.