nurcahyo
New member
Antraks
Apakah Antraks itu?
Antraks adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spora, Bacillus anthracis. Penyakit ini biasanya menyerang binatang berdarah panas, tapi bisa juga menginfeksi manusia.
Bila terhisap oleh manusia, partikel dari spora antraks bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian dalam waktu 1 (satu) minggu.
Siapakah yang bisa terkena Antraks?
Antraks paling sering menyerang binatang di daerah-daerah pertanian, seperti Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Timur dan Selatan, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah. Pada manusia biasanya terjadi karena terkontaminasi oleh binatang yang terinfeksi atau produknya.
Bagaimana penularan Antraks terjadi?
Infeksi antraks bisa terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu kutaneus (kulit), inhalasi (pernafasan) dan saluran pencernaan. Spora Bacillus anthracis bisa hidup dalam tanah selama bertahun-tahun dan manusia dapat terinfeksi melalui produk binatang yang terinfeksi atau dengan menghisap spora antraks dari produk binatang yang sudah terkontaminasi. Antraks bisa juga tersebar melalui daging mentah dari binatang yang terinfeksi.
Bagaimana gejala-gejala dari Antraks?
Gejala-gejala dari penyakit ini bervariasi tergantung dari cara penularannya, tapi biasanya gejala-gejala tersebut timbul dalam 7 (tujuh) hari.
1. Kutaneus
Infeksi antraks timbul bila bakteri masuk melalui luka pada kulit, biasanya bila sedang mengolah wol, kulit atau bulu (terutama bulu kambing) dari binatang yang terinfeksi. Infeksi kulit dimulai dengan benjolan yang terasa gatal menyerupai gigitan serangga, tapi dalam 1-2 hari berubah menjadi vesikula dan ulkus dengan diameter 1-3 cm, dengan area nekrotik hitam yang khas ditengahnya. Bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar limfa di daerah yang berdekatan. 20% dari kasus antraks kutaneus yang tidak diobati berakhir dengan kematian, tetapi bila terapi antimikroba diberikan, kematian jarang terjadi.
2. Inhalasi
Gejala awalnya menyerupai common cold. Setelah beberapa hari, gejala-gejalanya akan berkembang menjadi gangguan pernafasan yang berat dan syok. Kematian biasanya terjadi 1-2 hari setelah onset gejala akut.
3. Saluran pencernaan.
Antraks pada saluran pencernaan biasanya timbul setelah mengkonsumsi daging yang terkontaminasi dan ditandai dengan adanya inflamasi akut dari saluran pencernaan. Gejala awal berupa mual, kehilangan selera makan, muntah dan demam yang diikuti dengan nyeri abdomen, muntah darah dan diare berat. Kematian terjadi pada 25-60% kasus.
Berapa lama setelah infeksi, gejala-gejala tersebut timbul?
Masa inkubasi biasanya terjadi dalam 7 (tujuh) hari.
Kapan dan berapa lama seseorang dapat tertular Antraks?
Tidak ada laporan mengenai penularan dari orang ke orang.
Apakah orang yang pernah terinfeksi memiliki kekebalan?
Tidak pernah terjadi adanya infeksi kedua pada penyakit ini.
Apakah pengobatan untuk Antraks?
Pilihan utama adalah Penisilin, tapi bisa juga diberikan Eritromisin, Tetrasiklin atau Kloramfenikol.Supaya efektif, pengobatan harus dilakukan sedini mungkin.
Apakah efeknya bila Antraks tidak diobati?
Bila tidak diobati, akan berakibat fatal.
Dimanakan Antraks biasa ditemukan?
Walaupun bisa ditemukan di seluruh dunia, tapi antraks lebih sering ditemui di negara-negara yang memiliki program kesehatan masyarakat yang kurang memenuhi standar dan kurang efektif. Daerah-daerah yang termasuk resiko tinggi adalah Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Timur dan Selatan, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah.
Apa yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Antraks?
Vaksinasi antraks bisa diberika kepada orang-orang dengan pekerjaan resiko tinggi. Untuk mencegah antraks, hendaknya dilakukan penanganan yang seksama terhadap binatang mati yang dicurigai berpenyakit antraks, menyediakan sistem ventilasi yang baik pada saat pengolahan kulit, wol atau bulu binatang dan memberikan vaksinasi kepada binatang.
Di negara-negara dimana antraks sering terjadi dan tingkat vaksinasi binatangnya rendah, manusia hendaknya menghindari kontak dengan ternak dan produk-produknya, dan menghindari konsumsi daging yang tidak disembelih dan dimasak dengan baik. Untuk pekerja dengan resiko tinggi sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi. Suatu vaksin antraks telah memiliki izin untuk digunakan pada manusia dan dilaporkan telah 93% efektif dalam perlindungan terhadap antraks kutaneus.
Apakah vaksin Antraks itu?
Vaksin antraks adalah suatu vaksin 'cell-free filtrate', dimana digunakan bakteri mati sebagai lawan untuk bakteri hidup. Vaksin antraks diindikasikan untuk orang-orang yang berhubungan dengan tempat yang menyimpan bulu (terutama bulu kambing), kulit, wol, tulang dan daging import; dan untuk orang-orang yang terlibat dalam aktivitas penyelidikan dan diagnostik yang memungkinkan mereka berhubungan dengan spora antraks.
Vaksin ini telah mendapat lisensi dari FDA (Food and Drug Administration) dan telah digunakan secara rutin di Amerika sejak tahun 1970.
Bagaimanakah protokol pemberian vaksin Antraks?
Imunisasi terdiri dari 3 (tiga) suntikan subkutaneus yang diberikan dengan jarak 2 (dua) minggu dan diikuti dengan suntikan subkutaneus tambahan 6, 12 dan 18 bulan kemudian. Untuk mempertahankan kekebalan biasanya diberikan suntikan buster tahunan.
Apakah ada reaksi advers dari vaksin Antraks?
Seperti vaksin pada umumnya, vaksin antraks juga menyebabkan rasa sakit, kemerahan, rasa gatal, pembengkakan dan benjolan pada daerah suntikan. Sekitar 30% laki-laki dan 60% wanita melaporkan reaksi lokal ini, tapi biasanya hanya untuk waktu yang tidak lama. Benjolan dapat menetap selama beberapa minggu kemudian menghilang.
Diluar daerah suntikan, 5-35% melaporkan adanya rasa sakit pada otot, sendi, sakit kepala, demam, menggigil, mual, kehilangan nafsu makan dan kelemahan. Tapi gejala-gejala ini biasanya menghilang setelah beberapa hari.
Apakah setiap orang harus mendapatkan vaksin Antraks?
Vaksin antraks diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan tempat pengolahan produk ternak import dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan diagnostik dan penyelidikan yang memungkinkan mereka kontak dengan spora antraks. Vaksin hanya diberikan kepada laki-laki dan perempuan sehat berusia 18 sampai 65 tahun. Karena belum diketahui apakah dapat menyebabkan kelainan janin, maka vaksin ini tidak diberikan kepada wanita hamil.
Siapakah yang tidak boleh mendapatkan vaksin Antraks?
Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada orang dengan :
# Reaksi hipersensitivitas
# Infeksi HIV
# Reaksi immuno-supresif
# Wanita hamil
# Usia <18 tahun dan >65 tahun
# Penyakit pernafasan akut atau infeksi aktif
# Pemakaian obat imuno-supresan seperti steroid (mis. Prednison)
Sedangkan orang-orang dengan riwayat penyakit autoimun seperti artritis rematoid, lupus, multiple sklerosis, penyakit nerologis dan riwayat polio pada masa kanak-kanak, kemungkinan akan mengalami reaksi advers yang lebih serius.
Bagaimana menegakkan diagnosa Antraks?
Diagnosa antraks ditegakkan bila ditemukan Bacillus anthracis pada darah, luka kulit atau sekret pernafasan atau melalui pengukuran antibodi spesifik dalam darah.
sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
Apakah Antraks itu?
Antraks adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spora, Bacillus anthracis. Penyakit ini biasanya menyerang binatang berdarah panas, tapi bisa juga menginfeksi manusia.
Bila terhisap oleh manusia, partikel dari spora antraks bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian dalam waktu 1 (satu) minggu.
Siapakah yang bisa terkena Antraks?
Antraks paling sering menyerang binatang di daerah-daerah pertanian, seperti Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Timur dan Selatan, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah. Pada manusia biasanya terjadi karena terkontaminasi oleh binatang yang terinfeksi atau produknya.
Bagaimana penularan Antraks terjadi?
Infeksi antraks bisa terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu kutaneus (kulit), inhalasi (pernafasan) dan saluran pencernaan. Spora Bacillus anthracis bisa hidup dalam tanah selama bertahun-tahun dan manusia dapat terinfeksi melalui produk binatang yang terinfeksi atau dengan menghisap spora antraks dari produk binatang yang sudah terkontaminasi. Antraks bisa juga tersebar melalui daging mentah dari binatang yang terinfeksi.
Bagaimana gejala-gejala dari Antraks?
Gejala-gejala dari penyakit ini bervariasi tergantung dari cara penularannya, tapi biasanya gejala-gejala tersebut timbul dalam 7 (tujuh) hari.
1. Kutaneus
Infeksi antraks timbul bila bakteri masuk melalui luka pada kulit, biasanya bila sedang mengolah wol, kulit atau bulu (terutama bulu kambing) dari binatang yang terinfeksi. Infeksi kulit dimulai dengan benjolan yang terasa gatal menyerupai gigitan serangga, tapi dalam 1-2 hari berubah menjadi vesikula dan ulkus dengan diameter 1-3 cm, dengan area nekrotik hitam yang khas ditengahnya. Bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar limfa di daerah yang berdekatan. 20% dari kasus antraks kutaneus yang tidak diobati berakhir dengan kematian, tetapi bila terapi antimikroba diberikan, kematian jarang terjadi.
2. Inhalasi
Gejala awalnya menyerupai common cold. Setelah beberapa hari, gejala-gejalanya akan berkembang menjadi gangguan pernafasan yang berat dan syok. Kematian biasanya terjadi 1-2 hari setelah onset gejala akut.
3. Saluran pencernaan.
Antraks pada saluran pencernaan biasanya timbul setelah mengkonsumsi daging yang terkontaminasi dan ditandai dengan adanya inflamasi akut dari saluran pencernaan. Gejala awal berupa mual, kehilangan selera makan, muntah dan demam yang diikuti dengan nyeri abdomen, muntah darah dan diare berat. Kematian terjadi pada 25-60% kasus.
Berapa lama setelah infeksi, gejala-gejala tersebut timbul?
Masa inkubasi biasanya terjadi dalam 7 (tujuh) hari.
Kapan dan berapa lama seseorang dapat tertular Antraks?
Tidak ada laporan mengenai penularan dari orang ke orang.
Apakah orang yang pernah terinfeksi memiliki kekebalan?
Tidak pernah terjadi adanya infeksi kedua pada penyakit ini.
Apakah pengobatan untuk Antraks?
Pilihan utama adalah Penisilin, tapi bisa juga diberikan Eritromisin, Tetrasiklin atau Kloramfenikol.Supaya efektif, pengobatan harus dilakukan sedini mungkin.
Apakah efeknya bila Antraks tidak diobati?
Bila tidak diobati, akan berakibat fatal.
Dimanakan Antraks biasa ditemukan?
Walaupun bisa ditemukan di seluruh dunia, tapi antraks lebih sering ditemui di negara-negara yang memiliki program kesehatan masyarakat yang kurang memenuhi standar dan kurang efektif. Daerah-daerah yang termasuk resiko tinggi adalah Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Timur dan Selatan, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah.
Apa yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Antraks?
Vaksinasi antraks bisa diberika kepada orang-orang dengan pekerjaan resiko tinggi. Untuk mencegah antraks, hendaknya dilakukan penanganan yang seksama terhadap binatang mati yang dicurigai berpenyakit antraks, menyediakan sistem ventilasi yang baik pada saat pengolahan kulit, wol atau bulu binatang dan memberikan vaksinasi kepada binatang.
Di negara-negara dimana antraks sering terjadi dan tingkat vaksinasi binatangnya rendah, manusia hendaknya menghindari kontak dengan ternak dan produk-produknya, dan menghindari konsumsi daging yang tidak disembelih dan dimasak dengan baik. Untuk pekerja dengan resiko tinggi sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi. Suatu vaksin antraks telah memiliki izin untuk digunakan pada manusia dan dilaporkan telah 93% efektif dalam perlindungan terhadap antraks kutaneus.
Apakah vaksin Antraks itu?
Vaksin antraks adalah suatu vaksin 'cell-free filtrate', dimana digunakan bakteri mati sebagai lawan untuk bakteri hidup. Vaksin antraks diindikasikan untuk orang-orang yang berhubungan dengan tempat yang menyimpan bulu (terutama bulu kambing), kulit, wol, tulang dan daging import; dan untuk orang-orang yang terlibat dalam aktivitas penyelidikan dan diagnostik yang memungkinkan mereka berhubungan dengan spora antraks.
Vaksin ini telah mendapat lisensi dari FDA (Food and Drug Administration) dan telah digunakan secara rutin di Amerika sejak tahun 1970.
Bagaimanakah protokol pemberian vaksin Antraks?
Imunisasi terdiri dari 3 (tiga) suntikan subkutaneus yang diberikan dengan jarak 2 (dua) minggu dan diikuti dengan suntikan subkutaneus tambahan 6, 12 dan 18 bulan kemudian. Untuk mempertahankan kekebalan biasanya diberikan suntikan buster tahunan.
Apakah ada reaksi advers dari vaksin Antraks?
Seperti vaksin pada umumnya, vaksin antraks juga menyebabkan rasa sakit, kemerahan, rasa gatal, pembengkakan dan benjolan pada daerah suntikan. Sekitar 30% laki-laki dan 60% wanita melaporkan reaksi lokal ini, tapi biasanya hanya untuk waktu yang tidak lama. Benjolan dapat menetap selama beberapa minggu kemudian menghilang.
Diluar daerah suntikan, 5-35% melaporkan adanya rasa sakit pada otot, sendi, sakit kepala, demam, menggigil, mual, kehilangan nafsu makan dan kelemahan. Tapi gejala-gejala ini biasanya menghilang setelah beberapa hari.
Apakah setiap orang harus mendapatkan vaksin Antraks?
Vaksin antraks diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan tempat pengolahan produk ternak import dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan diagnostik dan penyelidikan yang memungkinkan mereka kontak dengan spora antraks. Vaksin hanya diberikan kepada laki-laki dan perempuan sehat berusia 18 sampai 65 tahun. Karena belum diketahui apakah dapat menyebabkan kelainan janin, maka vaksin ini tidak diberikan kepada wanita hamil.
Siapakah yang tidak boleh mendapatkan vaksin Antraks?
Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada orang dengan :
# Reaksi hipersensitivitas
# Infeksi HIV
# Reaksi immuno-supresif
# Wanita hamil
# Usia <18 tahun dan >65 tahun
# Penyakit pernafasan akut atau infeksi aktif
# Pemakaian obat imuno-supresan seperti steroid (mis. Prednison)
Sedangkan orang-orang dengan riwayat penyakit autoimun seperti artritis rematoid, lupus, multiple sklerosis, penyakit nerologis dan riwayat polio pada masa kanak-kanak, kemungkinan akan mengalami reaksi advers yang lebih serius.
Bagaimana menegakkan diagnosa Antraks?
Diagnosa antraks ditegakkan bila ditemukan Bacillus anthracis pada darah, luka kulit atau sekret pernafasan atau melalui pengukuran antibodi spesifik dalam darah.
sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m