Sebuah kelebihan itu berarti ada 2 definisi, kelebihan yang terlalu banyak (over) dan kelebihan yang membandingkan dengan orang lain (more than... atau the most...). Begitu bukan? Dan yang sedang dibahas di sini adalah yang kedua, kan?
Lalu, benarkah kita jadi nggak mengenal diri sendiri ketika nggak tahu apa yang menjadi kelebihan kita??
Daku merasa punya kelebihan, menguasai 7 bahasa asing, dibandingkan dengan kakak dan adikku. Tapi ketika daku ikutan nongkrong bareng teman-temanku di Erasmus Huis, kelebihanku itu langsung hilang saat bertemu dengan para ahli bahasa yang penguasaan bahasanya melebihiku.
Daku merasa punya kelebihan sebagai satu-satunya perempuan di rumah yang bisa hamil, tapi kelebihan itu juga segera lenyap saat daku rutin menjalankan konsultasi ke dokter karena di ruang tunggu RS tersebut penuh dengan orang hamil.
Begitu seterusnya, setiap daku merasa punya kelebihan di rumah, kelebihan tersebut jadi hilang begitu di luar rumah.
Ternyata semakin banyak dicari kelebihanku, daku semakin nggak mengenal diriku sendiri. Yang daku tahu adalah daku ternyata nggak punya kelebihan sama sekali!!
Daku malah takut apa yang daku sebut sebagai kelebihanku itu adalah bentuk sebuah 'ujub yang kemudian berkembang menjadi takabbur.
Wah jangan-jangan menjadi sok-sokan seperti ini adalah kelebihanku kali ya? Setidaknya di forum ini. ~LoL~