Setiap kali kamu memilih pakaian yang akan kamu kenakan, apa yang ada dalam pikiranmu? Hanya sekadar memilih satu dari sekian banyak pakaian yang menyesaki lemari baju? Memilih berdasarkan aktivitasmu hari ini? Atau memilih berdasarkan brand, Ted Baker Indonesia untuk meningkatkan mood menghadapi hari Senin. Promod Indonesia jika ingin tampil lebih casual atau Roxy dan Vans Indonesia karena ini weekend?
Bagaimanapun cara kamu memilih pakaian yang akan kamu kenakan hari ini, ada satu hal yang pasti. Pakaian yang kamu kenakan merefleksikan siapa kamu. Tidak mendefiniskan dirimu tapi merefleksikan, memberikan sedikit ruang bagi orang yang tidak mengenalmu untuk menginterpretasikan karaktermu.
Berikut beberapa gaya berpakaian yang sering ditemukan:
Conventional Dresser. Kamu bisa dikategorikan sebagai conventional dresser jika pemilihan pakaian yang akan kamu kenakan lebih karena lingkungan atau tempat kamu bekerja dibandingkan menunjukkan personal style kamu. Bagi sebagian besar orang, kamu sering dianggap membosankan karena tidak berani mengambil risiko juga kurang percaya diri sehingga lebih memilih untuk berbaur dan seragam dengan lingkungan.
Casual Chic Dresser. Sedikit sulit untuk membedakan casual chic dresser dengan conventional dresser karena casual chic dresser cenderung selalu terlihat menarik dan sesuai dengan acara atau lingkungan tempat mereka beraktivitas dan tidak pernah lupa memberikan sentuhan personal style sehingga tidak “tenggelam” dalam keramaian. Jika kamu termasuk dalam kategori ini, orang lain cenderung menilaimu percaya diri, sukses dan menarik untuk didekati.
Designer Dresser. Coba cek lemari pakaianmu, semuanya pakaian keluaran designer atau brand tertentu? Jika iya maka kamu termasuk kategori ini. Kamu selalu terlihat sempurna dan mahal mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tapi jangan senang dulu, kamu mungkin mengesankan kesuksesan tapi dibalik itu kamu juga memberi tanda kalau sebenarnya kamu merasa insecure dan materialistis. Eits, bukan berarti kamu tidal boleh selalu mengenakan brand pakaian kesukaan tapi sesuaikan dengan aktivitas dan jangan terlihat show-off.
Tentu saja ketiga kategori di atas sangat stereotip dan hanya menampilkan beberapa gaya berpakaian. Sementara sebagian besar dari kita biasanya memadumadankan dua atau tiga kategori dalam keseharian. Tidak setiap conventional dresser itu membosankan atau designer dresser itu materialistik. Walaupun begitu, tidak ada salahnya untuk selalu memilih pakaian yang akan dikenakan dengan bijaksana juga melihat kembali apakah pakaian yang memenuhi lemari pakaian kita sudah menggambarkan kepribadian kita.
Sudah tahu apa yang akan kamu kenakan hari ini?
Sumber
Bagaimanapun cara kamu memilih pakaian yang akan kamu kenakan hari ini, ada satu hal yang pasti. Pakaian yang kamu kenakan merefleksikan siapa kamu. Tidak mendefiniskan dirimu tapi merefleksikan, memberikan sedikit ruang bagi orang yang tidak mengenalmu untuk menginterpretasikan karaktermu.
Berikut beberapa gaya berpakaian yang sering ditemukan:
Conventional Dresser. Kamu bisa dikategorikan sebagai conventional dresser jika pemilihan pakaian yang akan kamu kenakan lebih karena lingkungan atau tempat kamu bekerja dibandingkan menunjukkan personal style kamu. Bagi sebagian besar orang, kamu sering dianggap membosankan karena tidak berani mengambil risiko juga kurang percaya diri sehingga lebih memilih untuk berbaur dan seragam dengan lingkungan.
Casual Chic Dresser. Sedikit sulit untuk membedakan casual chic dresser dengan conventional dresser karena casual chic dresser cenderung selalu terlihat menarik dan sesuai dengan acara atau lingkungan tempat mereka beraktivitas dan tidak pernah lupa memberikan sentuhan personal style sehingga tidak “tenggelam” dalam keramaian. Jika kamu termasuk dalam kategori ini, orang lain cenderung menilaimu percaya diri, sukses dan menarik untuk didekati.
Designer Dresser. Coba cek lemari pakaianmu, semuanya pakaian keluaran designer atau brand tertentu? Jika iya maka kamu termasuk kategori ini. Kamu selalu terlihat sempurna dan mahal mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tapi jangan senang dulu, kamu mungkin mengesankan kesuksesan tapi dibalik itu kamu juga memberi tanda kalau sebenarnya kamu merasa insecure dan materialistis. Eits, bukan berarti kamu tidal boleh selalu mengenakan brand pakaian kesukaan tapi sesuaikan dengan aktivitas dan jangan terlihat show-off.
Tentu saja ketiga kategori di atas sangat stereotip dan hanya menampilkan beberapa gaya berpakaian. Sementara sebagian besar dari kita biasanya memadumadankan dua atau tiga kategori dalam keseharian. Tidak setiap conventional dresser itu membosankan atau designer dresser itu materialistik. Walaupun begitu, tidak ada salahnya untuk selalu memilih pakaian yang akan dikenakan dengan bijaksana juga melihat kembali apakah pakaian yang memenuhi lemari pakaian kita sudah menggambarkan kepribadian kita.
Sudah tahu apa yang akan kamu kenakan hari ini?
Sumber
