bataviamesinlaundry.com Pada musim hujan tentu sulit untuk mengandalkan sinar matahari untuk menjemur pakaian. Namun, menjemur pakaian di dalam ruangan tertutup sebenarnya sangat tidak dianjurkan karena bisa memicu penyakit pernafasan seperti asma.
Penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30 persen.
Berdasarkan survei terhadap 100 rumah, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi lainnya.
Survei tersebut dilakukan pada musim hujan tahun 2012 dan menemukan sekitar 87 persen rumah tangga menjemur pakaian di dalam rumah dan dua pertiga menjemur di dekat sumber panas seperti radiator.
Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali tidak diikuti dengan ventilasi yang baik. Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang.
Menurut Malcolm Richardson, profesor bidang studi jamur dari Universitas Manchester, Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya 10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan gangguan pernapasan lainnya.
Selain itu kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di tempat di mana kelembaban tinggi di udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot tanaman.
Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai tahunan. Rumah yang tidak memiliki sistem ventilasi yang baik juga menjadi tempat favorit jamur.
Tempat yang jadi favorit jamur untuk tumbuh di rumah adalah bahan kain, lantai (di balik lantai ) dan di sekitar jendela.
Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi pada orang yang memiliki sistem imun lemah serta reaksi alergi terutama asma. Gejala-gejala alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual.
Penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30 persen.
Berdasarkan survei terhadap 100 rumah, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi lainnya.
Survei tersebut dilakukan pada musim hujan tahun 2012 dan menemukan sekitar 87 persen rumah tangga menjemur pakaian di dalam rumah dan dua pertiga menjemur di dekat sumber panas seperti radiator.
Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali tidak diikuti dengan ventilasi yang baik. Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang.
Menurut Malcolm Richardson, profesor bidang studi jamur dari Universitas Manchester, Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya 10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan gangguan pernapasan lainnya.
Selain itu kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di tempat di mana kelembaban tinggi di udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot tanaman.
Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai tahunan. Rumah yang tidak memiliki sistem ventilasi yang baik juga menjadi tempat favorit jamur.
Tempat yang jadi favorit jamur untuk tumbuh di rumah adalah bahan kain, lantai (di balik lantai ) dan di sekitar jendela.
Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi pada orang yang memiliki sistem imun lemah serta reaksi alergi terutama asma. Gejala-gejala alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual.