Kalina
Moderator
Hmm, buat sebagian dua suku kata ini terasa sangat sederhana dan terlalu menggelikan untuk diomongkan. Mereka yang easy going ini tinggal berkata, "Apa sih susahnya mendapatkan jodoh, cari saja pacar sebanyak-banyaknya, tinggal pilih saja satu yang sesuai." Realita-nya toh tak semudah itu bukan?
Buat sebagian lain mencari jodoh yang tepat bahkan lebih susah dari mendapat uang bermilyar-milyar, lebih sukar daripada memperoleh ketenaran, lebih susah ketimbang memperoleh pekerjaan yang baik, atau lebih sukar ketimbang menyelesaikan sekolah hingga doktor. Kita toh bisa lihat sendiri betapa banyak perkawinan pasangan orang-orang terkenal atau orang-orang terdidik yang kandas beberapa saat kemudian, akhirnya orang pun berucap "ah, ... mungkin bukan jodohnya."
Apakah jodoh itu? apakah seorang pasangan hidup yang bagus secara fisik, indah hatinya, tinggi intelektualitasnya, tekun ibadahnya, terjamin penghidupannya. Jika ya tentunya tak lebih dari 1% saja orang yang menikah di dunia ini. Tidak ada rumus matematika yang tepat untuk mendapatkan jodoh, tidak ada pelajarannya di sekolah manapun. Hmm, problem besar bukan? Bagaimana mungkin salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup tidak pernah ada ilmunya.
Jangan sia-siakan waktu, jangan menunggu, jangan habiskan masa tua dalam kesendirian dan kesengsaraan batin, waktu terus berdetak setiap saat. Sesorang di suatu tempat telah menantimu, menunggu untuk ditemukan
Buat sebagian lain mencari jodoh yang tepat bahkan lebih susah dari mendapat uang bermilyar-milyar, lebih sukar daripada memperoleh ketenaran, lebih susah ketimbang memperoleh pekerjaan yang baik, atau lebih sukar ketimbang menyelesaikan sekolah hingga doktor. Kita toh bisa lihat sendiri betapa banyak perkawinan pasangan orang-orang terkenal atau orang-orang terdidik yang kandas beberapa saat kemudian, akhirnya orang pun berucap "ah, ... mungkin bukan jodohnya."
Apakah jodoh itu? apakah seorang pasangan hidup yang bagus secara fisik, indah hatinya, tinggi intelektualitasnya, tekun ibadahnya, terjamin penghidupannya. Jika ya tentunya tak lebih dari 1% saja orang yang menikah di dunia ini. Tidak ada rumus matematika yang tepat untuk mendapatkan jodoh, tidak ada pelajarannya di sekolah manapun. Hmm, problem besar bukan? Bagaimana mungkin salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup tidak pernah ada ilmunya.
Jangan sia-siakan waktu, jangan menunggu, jangan habiskan masa tua dalam kesendirian dan kesengsaraan batin, waktu terus berdetak setiap saat. Sesorang di suatu tempat telah menantimu, menunggu untuk ditemukan
jadi, apakah jodoh itu, perlu dicari atau ditunggu?