Apakah fissura ani itu dan bagaimana terjadinya ?
Fissura ani atau analfissure adalah suatu luka kecil diselaput-lendir/mukosa didubur dekat perbatasan dengan kulit. Umumnya luka ini terletak dibagian belakang; kadang-kadang dibagian depan; jarang sekali disamping. Jika terletak disamping maka harus dipikirkan bahwa luka ini komplikasi dari penyakit lain.
Penyebab terjadinya fissura:
Penyebab utamanya adalah otot polos yang melingkari dubur yang berfungsi sebagai penutup supaya kotoran apakah itu bersifat padat, cair atau gas tidak keluar. Otot ini tidak dapat kita pengaruhi menurut kehendak kita, tetapi dalam keadaan stress atau lama duduk misalnya , dapat bertambah tegang dan jika kebetulan juga susah buang air besar sehingga kotoran keras maupun diarrhoe/mencret-mencret maka akan terjadi luka diselaput lendir. Karena selaput lendir dekat perbatasan kulit penuh dengan syaraf perasa, luka sekecil apapun akan menyebabkan rasa sakit. Ini selanjutnya akan menyebabkan otot polos lebih tegang dan pasien lebih takut unutk buang air besar sehingga sering menahan untuk b.a.b. Jika akhirnya harus buang air besar, karena kotoran keras luka akan bertambah luas dan rasa sakit akan bertambah berat. Penyakit ini lebih banyak kita temukan pada wanita daripada pria; mungkin karena wanita cenderung lebih sering obstipasi/sembelit.
Gejala-gejala (Symptom):
Gejala utama adalah sakit yang menyayat waktu dan/atau setelah buang air besar. Sakit ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam dan dapat juga berdarah meskipun tidak sebanyak perdarahan pada wasir.
Kadang-kadang dapat terjadi peradangan didaerah luka sehingga terbentuk suatu perianalabses dan akhirnya suatu analfistel.
Macam fissura ani :
Ada dua jenis fissura ani yaitu :
1.
Akut: baru terjadi pertama kali atau belum lama berselang ; selaput lendir didaerah luka belum menebal; belum terjadi fibrosis. Dengan obat biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.
2.
Chronis / menahun : keluhan terjadi berulang dan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Umumnya tepi luka menebal (fibrosis) dan dibawah dan diatas luka terdapat benjolan kecil kenyal yang disebut skintag pada benjolan bawah dan hypertroph papilla pada benjolan atas . Benjolan-benjolan ini sering disalah tafsirkan sebagai haemorrhoid / wasir.
Diagnosa :
Gejala utamanya adalah sakit yang menyayat pada waktu buang air besar ; ini membedakan dari haemorrhoid/wasir. Dari anamnesa /perjalanan penyakit saja sering sudah dapat diduga adanya analfissur. Pada pemeriksaan colok dubur hampir selalu dapat ditegakkan diagnosa saat itu.
Pada analfissur chronis umumnya terlihat juga adanya skintag dan hypertroph papilla.
Gejala kedua kadang-kadang disertai perdarahan yang biasanya hanya beberapa tetes.
Pengobatan :
Tujuan pengobatan utama pada fissure ani adalah menghilangkan rasa sakit sehingga ketegangan otot polos berkurang dan berikutnya luka dapat sembuh. Pada fissure ani yang akut umumnya dapat dicapai dengan obat (misalnya : salep; obat rendam; suppositori) dan perubahan cara hidup dan makan supaya tidak terjadi lagi.
Untuk analfissur chronis yang sudah lama terjadi akan lebih susah untuk menyembuhkan secara total. Jika frekwensi rasa sakit bertambah banyak dan lama yang biasanya berakibat dengan lubang dubur yang bertambah sempit , maka pengobatan berikutnya adalah dengan operasi yang dinamakan lateral sphinkterotomi, disini otot polos dibelah beberapa cm. untuk menghilangkan penyempitan.
Indikasi operasi tergantung hanya jika pasien terganggu dengan situasi yang dialaminya ini; analfissur tidak pernah akan berubah menjadi kanker / tumor ganas.
Pencegahan :
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Cara yang terbaik untuk menghindari terjadinya atau terulangnya analfissur adalah dengan banyak makan makanan berserat dan banyak minum air putih supaya kotoran tidak keras hindari juga makanan yang menyebabkan berak-berak karena ini juga dapat menyebabkan fissure.Usahakan menghindar dari keadaan yang menyebabkan stress.
Jika fissure dalam beberapa hari tidak hilang, sebaiknya memeriksakan diri kedokter.
Fissura ani atau analfissure adalah suatu luka kecil diselaput-lendir/mukosa didubur dekat perbatasan dengan kulit. Umumnya luka ini terletak dibagian belakang; kadang-kadang dibagian depan; jarang sekali disamping. Jika terletak disamping maka harus dipikirkan bahwa luka ini komplikasi dari penyakit lain.
Penyebab terjadinya fissura:
Penyebab utamanya adalah otot polos yang melingkari dubur yang berfungsi sebagai penutup supaya kotoran apakah itu bersifat padat, cair atau gas tidak keluar. Otot ini tidak dapat kita pengaruhi menurut kehendak kita, tetapi dalam keadaan stress atau lama duduk misalnya , dapat bertambah tegang dan jika kebetulan juga susah buang air besar sehingga kotoran keras maupun diarrhoe/mencret-mencret maka akan terjadi luka diselaput lendir. Karena selaput lendir dekat perbatasan kulit penuh dengan syaraf perasa, luka sekecil apapun akan menyebabkan rasa sakit. Ini selanjutnya akan menyebabkan otot polos lebih tegang dan pasien lebih takut unutk buang air besar sehingga sering menahan untuk b.a.b. Jika akhirnya harus buang air besar, karena kotoran keras luka akan bertambah luas dan rasa sakit akan bertambah berat. Penyakit ini lebih banyak kita temukan pada wanita daripada pria; mungkin karena wanita cenderung lebih sering obstipasi/sembelit.
Gejala-gejala (Symptom):
Gejala utama adalah sakit yang menyayat waktu dan/atau setelah buang air besar. Sakit ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam dan dapat juga berdarah meskipun tidak sebanyak perdarahan pada wasir.
Kadang-kadang dapat terjadi peradangan didaerah luka sehingga terbentuk suatu perianalabses dan akhirnya suatu analfistel.
Macam fissura ani :
Ada dua jenis fissura ani yaitu :
1.
Akut: baru terjadi pertama kali atau belum lama berselang ; selaput lendir didaerah luka belum menebal; belum terjadi fibrosis. Dengan obat biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.
2.
Chronis / menahun : keluhan terjadi berulang dan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Umumnya tepi luka menebal (fibrosis) dan dibawah dan diatas luka terdapat benjolan kecil kenyal yang disebut skintag pada benjolan bawah dan hypertroph papilla pada benjolan atas . Benjolan-benjolan ini sering disalah tafsirkan sebagai haemorrhoid / wasir.
Diagnosa :
Gejala utamanya adalah sakit yang menyayat pada waktu buang air besar ; ini membedakan dari haemorrhoid/wasir. Dari anamnesa /perjalanan penyakit saja sering sudah dapat diduga adanya analfissur. Pada pemeriksaan colok dubur hampir selalu dapat ditegakkan diagnosa saat itu.
Pada analfissur chronis umumnya terlihat juga adanya skintag dan hypertroph papilla.
Gejala kedua kadang-kadang disertai perdarahan yang biasanya hanya beberapa tetes.
Pengobatan :
Tujuan pengobatan utama pada fissure ani adalah menghilangkan rasa sakit sehingga ketegangan otot polos berkurang dan berikutnya luka dapat sembuh. Pada fissure ani yang akut umumnya dapat dicapai dengan obat (misalnya : salep; obat rendam; suppositori) dan perubahan cara hidup dan makan supaya tidak terjadi lagi.
Untuk analfissur chronis yang sudah lama terjadi akan lebih susah untuk menyembuhkan secara total. Jika frekwensi rasa sakit bertambah banyak dan lama yang biasanya berakibat dengan lubang dubur yang bertambah sempit , maka pengobatan berikutnya adalah dengan operasi yang dinamakan lateral sphinkterotomi, disini otot polos dibelah beberapa cm. untuk menghilangkan penyempitan.
Indikasi operasi tergantung hanya jika pasien terganggu dengan situasi yang dialaminya ini; analfissur tidak pernah akan berubah menjadi kanker / tumor ganas.
Pencegahan :
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Cara yang terbaik untuk menghindari terjadinya atau terulangnya analfissur adalah dengan banyak makan makanan berserat dan banyak minum air putih supaya kotoran tidak keras hindari juga makanan yang menyebabkan berak-berak karena ini juga dapat menyebabkan fissure.Usahakan menghindar dari keadaan yang menyebabkan stress.
Jika fissure dalam beberapa hari tidak hilang, sebaiknya memeriksakan diri kedokter.