gupy15
Mod
api Sadar Arah Angin
Rabu, 27 Agustus 2008 | 17:46 WIB
WASHINGTON, RABU - Beberapa jenis hewan mengetahui perbedaan arah angin berdasarkan arah medan magnet Bumi. Burung-burung migran, misalnya, diketahui menggunakan kemampuan tersebut untuk memilih arah terbang yang tepat. Nah, kalau sapi buat apa ya?
Sebuah kelompok peneliti dari Jerman dan Ceko menemukan bahwa hampir semua sapi di seluruh dunia mengatur posisi tubuh memanjang di arah utara-selatan saat merumput. Uniknya, posisi utara-selatan tersebut berlaku di bagian negara manapun. Hal tersebut diketahui dari hasil pemantauan menggunakan satelit. Ribuan sapi berhasil dipotret dari berbagai lokasi padang rumput di seluruh dunia.
"Sapi-sapi yang ada di padang rumput di semua wilayah, sekitar dua pertiganya utara-selatan," ujar Tina Hincley, pemilik peternakan sapi perah di Cambridge, Wisconson, AS saat melihat foto-foto satelit tersebut.
Persentase tersebut termasuk deviasi tinggi untuk pengambilan secara acak. Dari 8510 ternak yang terekam di 308 lokasi, terdapat 60-70 persen yang orientasi tubuhnya utara-selatan.
"Medan magnet Bumi merupakan faktornya," demikian kesimpulan para peneliti yang dipimpin Hynek Burda dan Sabine Begall dari fakultas Biologi Universitas Duisburg-Essen, Jerman. penelitian tersebut dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi terbaru.
Utara-selatan mungkin posisi yang paling nyaman bagi sapi. Sapi tidak suka panas karena suhu tubuhnya sudah mencapai 40 derajat Celcius dengan kulit yang tebal. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada situasi berangin kencang, sapi menghadap ke arah sumber angin mengalir.
Namun, sejauh ini kecenderungan tersebut baru sebatas korelasi saja. Untuk memastikan apakah sapi memiliki kepekaan terhadap medan magnet Bumi harus dilakukan percobaan secara langsung.
Penelitian mengenai hal tersebut semakain menarik karena kecenderungannya tidak hanya pada sapi melainkan rusa di Ceko. Para peneliti kini tengah mempertimbangkan penggunaan Google Earth untuk mencari apakah kecenderungan yang sama berlaku juga pada ternak lainnya, seperti kambing dan kuda.
WAH
Sumber : AP/ kompas.com
Rabu, 27 Agustus 2008 | 17:46 WIB
WASHINGTON, RABU - Beberapa jenis hewan mengetahui perbedaan arah angin berdasarkan arah medan magnet Bumi. Burung-burung migran, misalnya, diketahui menggunakan kemampuan tersebut untuk memilih arah terbang yang tepat. Nah, kalau sapi buat apa ya?
Sebuah kelompok peneliti dari Jerman dan Ceko menemukan bahwa hampir semua sapi di seluruh dunia mengatur posisi tubuh memanjang di arah utara-selatan saat merumput. Uniknya, posisi utara-selatan tersebut berlaku di bagian negara manapun. Hal tersebut diketahui dari hasil pemantauan menggunakan satelit. Ribuan sapi berhasil dipotret dari berbagai lokasi padang rumput di seluruh dunia.
"Sapi-sapi yang ada di padang rumput di semua wilayah, sekitar dua pertiganya utara-selatan," ujar Tina Hincley, pemilik peternakan sapi perah di Cambridge, Wisconson, AS saat melihat foto-foto satelit tersebut.
Persentase tersebut termasuk deviasi tinggi untuk pengambilan secara acak. Dari 8510 ternak yang terekam di 308 lokasi, terdapat 60-70 persen yang orientasi tubuhnya utara-selatan.
"Medan magnet Bumi merupakan faktornya," demikian kesimpulan para peneliti yang dipimpin Hynek Burda dan Sabine Begall dari fakultas Biologi Universitas Duisburg-Essen, Jerman. penelitian tersebut dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi terbaru.
Utara-selatan mungkin posisi yang paling nyaman bagi sapi. Sapi tidak suka panas karena suhu tubuhnya sudah mencapai 40 derajat Celcius dengan kulit yang tebal. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada situasi berangin kencang, sapi menghadap ke arah sumber angin mengalir.
Namun, sejauh ini kecenderungan tersebut baru sebatas korelasi saja. Untuk memastikan apakah sapi memiliki kepekaan terhadap medan magnet Bumi harus dilakukan percobaan secara langsung.
Penelitian mengenai hal tersebut semakain menarik karena kecenderungannya tidak hanya pada sapi melainkan rusa di Ceko. Para peneliti kini tengah mempertimbangkan penggunaan Google Earth untuk mencari apakah kecenderungan yang sama berlaku juga pada ternak lainnya, seperti kambing dan kuda.
WAH
Sumber : AP/ kompas.com