andree_erlangga
New member
Kerry adalah calon presiden AS dari Partai Demokrat pada Pemilu 2004 yang berhadapan langsung dengan Bush. Dalam konteks pernyataan Kerry, kata paria adalah julukan bagi sebuah posisi yang tercela, terendah, dan tak dihormati. Kerry mengatakan itu pada Forum Ekonomi Dunia, yang berlangsung di Davos, Swiss, Sabtu (27/1).
Kerry bersama sejumlah petinggi Timur Tengah menghadiri sebuah sesi khusus tentang Timur Tengah.
Pernyataan itu muncul saat Kerry menjawab seorang peserta forum, yang menanyakan apakah Pemerintah AS telah gagal menjadikan Iran sebagai kawan sebelum Pemilu 2005 yang menjadikan Mahmoud Ahmadinejad sebagai Presiden Iran.
Kerry mengatakan, pemerintahan Bush telah gagal dalam beberapa kebijakan luar negeri. "Ketika kami mengabaikan isu pemanasan global, Protokol Kyoto, ketika kami tidak menunjukkan tanggung jawab dalam pemberantasan AIDS di Afrika, ketika kami tidak beranjak dan tidak mempertahankan retorika dan standar historis kami, kami telah mengirimkan pesan soal tindakan kami yang berstandar ganda dan sinyal kemunafikan," kata Kerry.
Berdasarkan catatan yang ada, AS di bawah kepemimpinan Bush keluar dari Protokol Kyoto, yang bertujuan mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global.
Saat menginvasi Irak, AS tak mendapatkan dukungan dari Rusia, Jerman, dan Perancis. Di Timur Tengah, sekutu AS juga menggerutu soal kebijakan AS di Irak.
Dalam isu perdagangan internasional, yang bertujuan memberikan akses pada komoditas negara berkembang, AS bertahan dengan sikapnya, yang menyebabkan kebuntuan pada putaran perundingan yang disebut sebagai Agenda Pembangunan Doha.
Pada tahun 2001, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah melahirkan Agenda Pembangunan Doha yang bertujuan memberikan akses perdagangan kepada negara berkembang. Namun, sikap AS yang tak mau berkompromi dengan Uni Eropa soal pengurangan subsidi pertanian di dalam negeri menyebabkan perundingan WTO soal liberalisasi perdagangan terhenti sejak Juni 2006.
"Akibatnya, kami menghadapi krisis kepercayaan di Timur Tengah, dan sesungguhnya juga di dunia. Saya belum pernah melihat negara kami terisolasi, sama tarafnya dengan kelas paria di jajaran internasional, karena berbagai alasan yang terjadi sekarang," ujar Kerry.
Kerry mengatakan, Pemerintah AS harus memanfaatkan diplomasi internasional untuk memperbaiki keamanan nasional. "Kami memerlukan sebuah tindakan yang lebih baik soal diplomasi untuk melindungi kepentingan kami karena diplomasi juga bertujuan memperbaiki keamanan nasional," katanya.
kompas.com
Kerry bersama sejumlah petinggi Timur Tengah menghadiri sebuah sesi khusus tentang Timur Tengah.
Pernyataan itu muncul saat Kerry menjawab seorang peserta forum, yang menanyakan apakah Pemerintah AS telah gagal menjadikan Iran sebagai kawan sebelum Pemilu 2005 yang menjadikan Mahmoud Ahmadinejad sebagai Presiden Iran.
Kerry mengatakan, pemerintahan Bush telah gagal dalam beberapa kebijakan luar negeri. "Ketika kami mengabaikan isu pemanasan global, Protokol Kyoto, ketika kami tidak menunjukkan tanggung jawab dalam pemberantasan AIDS di Afrika, ketika kami tidak beranjak dan tidak mempertahankan retorika dan standar historis kami, kami telah mengirimkan pesan soal tindakan kami yang berstandar ganda dan sinyal kemunafikan," kata Kerry.
Berdasarkan catatan yang ada, AS di bawah kepemimpinan Bush keluar dari Protokol Kyoto, yang bertujuan mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global.
Saat menginvasi Irak, AS tak mendapatkan dukungan dari Rusia, Jerman, dan Perancis. Di Timur Tengah, sekutu AS juga menggerutu soal kebijakan AS di Irak.
Dalam isu perdagangan internasional, yang bertujuan memberikan akses pada komoditas negara berkembang, AS bertahan dengan sikapnya, yang menyebabkan kebuntuan pada putaran perundingan yang disebut sebagai Agenda Pembangunan Doha.
Pada tahun 2001, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah melahirkan Agenda Pembangunan Doha yang bertujuan memberikan akses perdagangan kepada negara berkembang. Namun, sikap AS yang tak mau berkompromi dengan Uni Eropa soal pengurangan subsidi pertanian di dalam negeri menyebabkan perundingan WTO soal liberalisasi perdagangan terhenti sejak Juni 2006.
"Akibatnya, kami menghadapi krisis kepercayaan di Timur Tengah, dan sesungguhnya juga di dunia. Saya belum pernah melihat negara kami terisolasi, sama tarafnya dengan kelas paria di jajaran internasional, karena berbagai alasan yang terjadi sekarang," ujar Kerry.
Kerry mengatakan, Pemerintah AS harus memanfaatkan diplomasi internasional untuk memperbaiki keamanan nasional. "Kami memerlukan sebuah tindakan yang lebih baik soal diplomasi untuk melindungi kepentingan kami karena diplomasi juga bertujuan memperbaiki keamanan nasional," katanya.
kompas.com