WASHINGTON--MIOL: Pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak tawaran Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang mengatakan akan menghentikan program pengayaan uraniumnya jika negara-negara Barat juga menghentikan program pengayaan uranium mereka.
Ahmadinejad mengatakan Teheran tidak akan mematuhi batas waktu yang diberikan Dewan Keamanan (DK) PBB hingga Jumat (23/2) untuk menghentikan upaya proses pengayaan. Namun, AS menepis tawaran itu sebagai sebuah niat baik.
"Menurut Anda, apakah itu adalah sebuah tawaran yang serius?" tanya Jubir Gedung Putih Tony Snow, Selasa (20/2) waktu setempat atau Rabu (21/2) WIB.
Snow menolak mengatakan apakah Iran akan mendapat tambahan sanksi akibat mengabaikan batas waktu DK PBB. Ia menambahkan Washington masih menunggu laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Dirjen IAEA ElBaradei dijadwalkan memberikan laporan Jumat mengenai apakah Iran sudah menghentikan program pengayaan uranium seperti disyaratkan DK PBB.
Ahmadinejad mengatakan Teheran tidak akan mematuhi batas waktu yang diberikan Dewan Keamanan (DK) PBB hingga Jumat (23/2) untuk menghentikan upaya proses pengayaan. Namun, AS menepis tawaran itu sebagai sebuah niat baik.
"Menurut Anda, apakah itu adalah sebuah tawaran yang serius?" tanya Jubir Gedung Putih Tony Snow, Selasa (20/2) waktu setempat atau Rabu (21/2) WIB.
Snow menolak mengatakan apakah Iran akan mendapat tambahan sanksi akibat mengabaikan batas waktu DK PBB. Ia menambahkan Washington masih menunggu laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Dirjen IAEA ElBaradei dijadwalkan memberikan laporan Jumat mengenai apakah Iran sudah menghentikan program pengayaan uranium seperti disyaratkan DK PBB.