Kalina
Moderator
KOMPAS.com
Mendengkur telah diketahui menjadi tanda dari sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal kedokteran Sleep mengungkapkan, efek pengobatan ngorok pada kemampuan kognitif dan mental manusia. Mendengkur sering kali diselingi oleh henti nafas
saat tidur. Henti nafas terjadi akibat saluran nafas
yang menyempit saat tidur. Akibatnya, walau gerak nafas masih ada, udara tak ada yag bisa masuk ataupun keluar. Biasanya penderita akan tampak sesak dalam tidurnya. Akibat sesak, mekanisme pengaman tubuh akan membangunkan otak sejenak tanpa terjaga. Lalu diikuti dengan episode seolah tersedak atau batuk-batuk. Walau terbangun-bangun sepanjang malam, penderita tak menyadari. Ia hanya merasa bangun tak segar walau tidur sudah cukup. Efek lain dari henti nafas saat tidur tentu
berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Kadar
oksigen dan karbondioksian terus naik dan turun
selama tidur. Kadang kala bahkan sampai
membahayakan nyawa.
Mendengkur telah diketahui menjadi tanda dari sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal kedokteran Sleep mengungkapkan, efek pengobatan ngorok pada kemampuan kognitif dan mental manusia. Mendengkur sering kali diselingi oleh henti nafas
saat tidur. Henti nafas terjadi akibat saluran nafas
yang menyempit saat tidur. Akibatnya, walau gerak nafas masih ada, udara tak ada yag bisa masuk ataupun keluar. Biasanya penderita akan tampak sesak dalam tidurnya. Akibat sesak, mekanisme pengaman tubuh akan membangunkan otak sejenak tanpa terjaga. Lalu diikuti dengan episode seolah tersedak atau batuk-batuk. Walau terbangun-bangun sepanjang malam, penderita tak menyadari. Ia hanya merasa bangun tak segar walau tidur sudah cukup. Efek lain dari henti nafas saat tidur tentu
berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Kadar
oksigen dan karbondioksian terus naik dan turun
selama tidur. Kadang kala bahkan sampai
membahayakan nyawa.