Atherosklerosis

nurcahyo

New member
ATHEROSKLEROSIS

Dr. Albert GO Sumampouw

Atherosklerosis adalah pengerasan dan penebalan dinding pembulu darah arteri akibat plaque dimulai dari lapisan intima bagian pembuluh darah paling dalam yang kemudian meluas juga ke lapisan media dari pembuluh darah yang terjadi karena proses pengendapan lemak, komplek karbohidrat dan produk darah, jaringan ikat dan calcium

Bila plaque yang terbentuk dalam pembuluh darah cukup besar, ditambah faktor-faktor resiko athelosclerosis masih terus berlanjut seperti kadar kolesterol tinggi, penyakit kencing manis yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, kurang olah raga, stress, maka akan mudah terjadi penyumbatan karena terlepasnya plague yang berakibat fatal buat penderita.

Apabila yang mengalami sumbatan pembuluh darah yang cukup vital misalnya pembuluh darah koroner jantung atau pembuluh darah utama otak, maka dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung dan stroke.

Oleh sebab itu faktor-faktor resiko yang menyebabkan percepatan pembentukan atherosklerosis harus dikurangi atau dihilangkan dan pada kasus-kasus penderita yang telah mengalami gangguan pembentukan atherosklerosis yang cukup berat harus dilakukan upaya untuk mengurangi atherosklerosis tersebut sebelum terjadinya gangguan yang lebih fatal.

Ada beberapa panduan yang dapat dilakukan untuk menghindari pembentukan terjadinya atheroslerosis yaitu :

1. Pengaturan pola hidup berupa :

Mengendalikan stress
. Mengatur pola makan dalam rangka menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah kita.
Menurunkan berat badan yang berlebihan
Olah raga yang teratur

2. Menggunakan Food suplemen tambahan yang telah diteliti kasiatnya

. Vitamin, mineral dan antioksidan
. Garlic ( Bawang putih )
. Omega 3, 6
. Squalline
. Mengkudu ( Buah noni )

Terapi Alternative

Terapi Khelasi
Kolon hydroterapi
.Urine terapi

Bagi yang sudah terlanjur sakit seperti hipertensi, diabetes atau penyaki-penyakit akibat penyempitan pembuluh darah lainnya maka pengaturan pola hidup , penggunaan food suplemen dan terapi alternatif seperti yang diatas dapat dijadikan sebagai panduan tetapi disesuaikan dengan penyakit yang dideritanya disertai tetap mengkonsumsi obat medis secara teratur yang telah dianjurkan oleh dokter keluarganya.

Terapi khelasi

Terapi khelasi adalah metode pengobatan dengan menggunakan bahan utama EDTA ( Ethylene Diamine Tetracetik Acid ) dan nutrien lain yang dilarutkan dalam 500 ml larutan infus steril, kemudian dimasukan ke dalam tubuh langsung melalui pembuluh darah vena.

Terapi khelasi berasal dari kata yunani ? CHELE ? yang berarti capit , sehingga prinsip terapi khelasi ini adalah mencapit dimana yang dicapit disini adalah logam-logam berat yang banyak masuk kedalam tubuh manusia karena berbagai polusi seperti timah hitam, aluminium,merkuri,kadmium,dan bahan-bahan kimiawi lainnya.

Polutan tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita dan beredar dalam pembuluh darah melalui polusi asap industri, makanan modern seperti makanan kaleng,bahan pengawet,bahan pewarna,bahan penyedap, dll.

Terapi khelasi ini lebih bersifat detoksifikasi atau menghilangkan dan menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh kita yang mengakibatkan proses atherosklerosis tersebut.

Bahan ? bahan polutan dalam tubuh yang telah dicapit oleh EDTA akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui ginjal sebagai urine dalam keadaan masih seperti aslinya tanpa dimetabolisme.

Keuntungan terapi khelasi :

- Memperbaiki fungsi organ tubuh secara alamiah dengan membersihkan zat-zat beracun dari dalam tubuh dan memperbaiki aliran darah.

- Memperbaiki organ ? organ secara menyeluruh tidak hanya satu organ saja

- Vitalitas setelah khelasi meningkat.

- Biaya lebih ringan dibanding dengan operasi

Penyakit yang memberi respon yang baik terhadap khelasi antara lain :

Penyakit jantung koroner
Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah ( Atherosklerosis )
Tekanan darah tinggi
Kadar lemak darah tinggi
Stroke
Gangguan pembuluh darah tepi ( Kaki dingin, semutan , kram )
Luka pada kencing manis
Rematik dan perkapuran sendi
Demensia senilis ( Pikun )
Gangguan seksual ( Impotensia )
Vitalitas menurun
Penyakit parkinson

Cairan infus terapi khelasi yang telah disiapkan diberikan melalui infus pada tangan penderita, selama infus penderita dapat duduk santai, mengobrol, membaca, menonton televisi dan apabila diperlukan dapat berjalan dengan membawa infus ( misalnya untuk kencing ).


Satu seri khelasi diberikan 20-30 kali terapi dilakukan 2 kali seminggu lama pemberian 3-4 jam. Karena ginjal menerima beban lebih berat untuk mengeluarkan sampah dan mineral yang masih diperlukan juga ikut terbuang keluar maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memantau fungsi ginjal dan kadar mineral dalam tubuh minimal awal terapi dan setiap selesai 10 kali terapi.

Kolon Hidroterapi

Kolon hidroterapi adalah pengembangan yang lebih lengkap dari enema dan merupakan cara yang aman untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun dari usus besar tanpa menggunakan obat-obatan tetapi hanya menggunakan air yang telah difilter sehingga bebas dari bahan kimia beracun dan disterilsasi dengan sinar ultra violet.

Efek pembersih dari kolon hidroterapi ini mengurangi stagnasi dan pembentukan bakteri patologis dalam usus besar akibat proses fermentasi dan membantu membuat keseimbangan flora di dalam usus sehingga mengoptimalkan kesehatan. Proses pengisian dan pengosongan air diulang 4 kali selama sekitar 1 jam terapi.

James A Wiltsie berpendapat bahwa pengetahuan kita mengenai fisiologi, patologi dan pengelolaan dari usus besar dapat berefek pada organ lain dan sistem dari tubuh kita, sehingga bila kita memperhatikan usus besar kita dengan baik maka secara tidak langsung menjadi sumber kesehatan bagi tubuh kita. Ketidak seimbangan fungsi usus ini dapat mengakibatkan penumpukan racun ( Toksin ) yang melalui sistem peredaran darah dan limfatik akan tersebar ke seluruh tubuh kita dan menimbulkan penyakit .

Terapi Urine

Terapi auto urine sudah dilakukan di India sejak 5000 th yang lalu. Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4000 th yang lalu sedangkan di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu dan Jepang baru 700 th yang lalu dan hingga kini masih dijalankan oleh sebagian masyarakat.

Saat ini terapi urine ini telah semakin banyak diteliti oleh dunia medis dan ditemukan banyak manfaat terapinya.

Pada tahun 1991 dr johann Abele menulis buku yang didalamnya ditulis kemujaraban air seni, kemudian ahli farmasi Ingeborg Allmann menulis buku kekuatan menyembuhkan terapi air seni karena dia menderita penyakit asma allergik yang tidak pernah sembuh dengan pengobatan konservatif lalu mencoba pengobatan alternatif yakni terapi urine dan menjalani terapi selama 6 bulan dan penyakitnya benar-benar hilang. Dr Hasle dari swiss membahas secara ekstensif zat-zat yang terdapat dalam air seni kemudian DR iwan T. Budiarso, D.V.,M.,APU dalam bukunya Terapi auto urine dan pengalaman pribadinya dalam mengobati penyakit jantung koroner yang hasilnya sangat menakjubkan.

Berdasarkan data-data ilmiah tersebut sekarang urine terapi telah banyak dipakai untuk mengobati penyakit degeneratif.

Pengunaan terapi alternatif untuk mendukung terapi kedokteran konservatif dan pengaturan pola hidup boleh dilakukan oleh siapa saja , tetapi hendaknya benar-benar dipilih terapi yang paling cocok dan bermanfaat sesuai dengan kondisi saat itu.
 
Back
Top