Australia dan negara-negara yang tergabung dalam UniEropa memberikan dana hibah senilai total 400 juta euro atau sekitar Rp 4,8 triliun yang dialokasikan bagi peningkatan kualitas sektor pendidikan di Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, sektor pendidikan merupakan salah satu target sekaligus unsur penting untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) dan peningkatan daya saing.
“Australia dan Uni Eropa berkomitmen memberikan dana hibah dengan total 400 juta euro. Masing-masing berkomitmen memberikan 200 juta euro dan bentuknya budget support,” kata Armida di sela-sela penyelenggaraan “Asia-Europe Meeting Development Conference” di Hotel Sheraton, Yogyakarta kemarin.
Armida menjelaskan, mekanisme budget support lebih dipilih ketimbang Uni Eropa harus menggelontorkan dana untuk membiayai satu proyek saja. Namun, besarnya dana tersebut tidak langsung dicairkan secara menyeluruh. Pencairan dilakukan secara bertahap dan akan dimasukkan dalam APBN.
“Untuk 2010 ini akan dicairkan sebesar 45 juta euro,” singkatnya. Sisanya akan dicairkan secara bertahap hingga akhir 2013. Armida mengaku,dengan adanya bantuan hibah tersebut, pemerintah secara tidak langsung Indonesia dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bisa dilakukan melalui bantuan teknis dari negara-negara Eropa.
Komisioner Uni Eropa untuk Pembangunan Andris Piebalgs mengatakan, salah satu bentuk kerja sama yang menjadi prioritas antara pemerintah Indonesia dan Uni Eropa adalah peningkatan sektor pendidikan. Pemberian bantuan ini untuk mendukung Ke menterian Pendidikan Nasional melakukan mereformasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
sindo
Jangan takut sekolah tinggi Den. Anggaran sudah disiapkan tuh. Sekarang yang penting belajar yang pinter, kalo engga dilanjut pasti akan dilirik pemerintah.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, sektor pendidikan merupakan salah satu target sekaligus unsur penting untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) dan peningkatan daya saing.
“Australia dan Uni Eropa berkomitmen memberikan dana hibah dengan total 400 juta euro. Masing-masing berkomitmen memberikan 200 juta euro dan bentuknya budget support,” kata Armida di sela-sela penyelenggaraan “Asia-Europe Meeting Development Conference” di Hotel Sheraton, Yogyakarta kemarin.
Armida menjelaskan, mekanisme budget support lebih dipilih ketimbang Uni Eropa harus menggelontorkan dana untuk membiayai satu proyek saja. Namun, besarnya dana tersebut tidak langsung dicairkan secara menyeluruh. Pencairan dilakukan secara bertahap dan akan dimasukkan dalam APBN.
“Untuk 2010 ini akan dicairkan sebesar 45 juta euro,” singkatnya. Sisanya akan dicairkan secara bertahap hingga akhir 2013. Armida mengaku,dengan adanya bantuan hibah tersebut, pemerintah secara tidak langsung Indonesia dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bisa dilakukan melalui bantuan teknis dari negara-negara Eropa.
Komisioner Uni Eropa untuk Pembangunan Andris Piebalgs mengatakan, salah satu bentuk kerja sama yang menjadi prioritas antara pemerintah Indonesia dan Uni Eropa adalah peningkatan sektor pendidikan. Pemberian bantuan ini untuk mendukung Ke menterian Pendidikan Nasional melakukan mereformasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
sindo
Jangan takut sekolah tinggi Den. Anggaran sudah disiapkan tuh. Sekarang yang penting belajar yang pinter, kalo engga dilanjut pasti akan dilirik pemerintah.