nurcahyo
New member
Australia Tingkatkan Patroli di Laut Timor
Kapanlagi.com - Australia terus meningkatkan patroli keamanan laut di wilayah perairan perbatasan dengan Indonesia di Laut Timor untuk mencegah masuknya nelayan Indonesia ke wilayah perairan mereka secara ilegal.
"Dengan adanya peningkatan patroli tersebut maka jumlah nelayan Indonesia yang ditangkap pun bertambah banyak karena hampir tidak ada sela untuk meloloskan diri," kata Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Salem SH.MSi di Kupang, Rabu.
Ia mengemukakan hal tersebut berkaitan dengan terus meningkatnya arus deportasi nelayan Indonesia dari negeri Kanguru itu ke Indonesia melalui pintu Kupang.
Lebih dari 2.000 nelayan Indonesia yang telah dideportasi sepanjang tahun ini hingga November 2006, umumnya menggunakan pesawat terbang yang dicarter khusus oleh pemerintah federal Australia dan diturunkan di Bandara El Tari Kupang.
"Para nelayan kita yang dideportasi ini umumnya setelah menjalani proses hukum di negeri itu atas tuduhan memasuki wilayah perairan Australia secara ilegal," kata Salem.
Menurut dia, nelayan Indonesia yang dipulangkan via Kupang, sebagian besar pernah dideportasi sebelumnya oleh pemerintah Australia atas tuduhan yang sama.
"Animo mereka sangat kuat untuk mencari ikan, teripang dan biota laut lainnya di wilayah perairan Pulau Timor, khususnya di sekitar Pulau Pasir. Para nelayan kita tampaknya tak jera karena wilayah perairan itu sudah dianggap sebagai ladang kehidupannya," kata dia.
Salem menambahkan, jumlah nelayan Indonesia yang dipulangkan pemerintah federal Australia dalam tahun ini cukup banyak jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena pemerintah Australia terus meningkatkan patroli pengamanan laut untuk mencegah masuknya nelayan Indonesia ke wilayah perairan mereka.
Kapanlagi.com - Australia terus meningkatkan patroli keamanan laut di wilayah perairan perbatasan dengan Indonesia di Laut Timor untuk mencegah masuknya nelayan Indonesia ke wilayah perairan mereka secara ilegal.
"Dengan adanya peningkatan patroli tersebut maka jumlah nelayan Indonesia yang ditangkap pun bertambah banyak karena hampir tidak ada sela untuk meloloskan diri," kata Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Salem SH.MSi di Kupang, Rabu.
Ia mengemukakan hal tersebut berkaitan dengan terus meningkatnya arus deportasi nelayan Indonesia dari negeri Kanguru itu ke Indonesia melalui pintu Kupang.
Lebih dari 2.000 nelayan Indonesia yang telah dideportasi sepanjang tahun ini hingga November 2006, umumnya menggunakan pesawat terbang yang dicarter khusus oleh pemerintah federal Australia dan diturunkan di Bandara El Tari Kupang.
"Para nelayan kita yang dideportasi ini umumnya setelah menjalani proses hukum di negeri itu atas tuduhan memasuki wilayah perairan Australia secara ilegal," kata Salem.
Menurut dia, nelayan Indonesia yang dipulangkan via Kupang, sebagian besar pernah dideportasi sebelumnya oleh pemerintah Australia atas tuduhan yang sama.
"Animo mereka sangat kuat untuk mencari ikan, teripang dan biota laut lainnya di wilayah perairan Pulau Timor, khususnya di sekitar Pulau Pasir. Para nelayan kita tampaknya tak jera karena wilayah perairan itu sudah dianggap sebagai ladang kehidupannya," kata dia.
Salem menambahkan, jumlah nelayan Indonesia yang dipulangkan pemerintah federal Australia dalam tahun ini cukup banyak jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena pemerintah Australia terus meningkatkan patroli pengamanan laut untuk mencegah masuknya nelayan Indonesia ke wilayah perairan mereka.