AwardNews: FFI 2010

Kalina

Moderator
Inilah Nominasi FFI 2010

Sempat tertunda untuk pengumuman nominasi Film Cerita Panjang FFI 2010 yang seharusnya dibacakan pada 28 November 2010 lalu, akhirnya pengumuman tersebut dibacakan di dalam acara Dahsyat RCTI Jum’at 3 Desember 2010. Ajang penghargaan bagi para insan perfilman Indonesia ini akan dibagi menjadi 12 kategori. Untuk Pemeran Utama Wanita, nama-nama seperti Titi Sjuman, Laura Basuki, Tika Bravani, Jajang C. Noer, dan Fanny Fabriana akan memperebutkan penghargaan untuk kategori tersebut. Lalu untuk Reza Rahadian, Oka Antara, Edo Borne, dan Lukman Sardi akan saling bersaing dalam kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.




Sedangkan ada lima film yang akan memperebutkan Film Panjang Terbaik yaitu, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Alangkah Lucunya Negeri ini, I Know What You Did On Facebook, dan Minggu Pagi di Victoria Park.

Pengumuman Pemenang FFI 2010 akan digelar di Ballroom Central Park Jakarta Barat pada 6 Desember 2010 dan akan disiarkan langsung oleh RCTI.

Inilah daftar nominasi kategori Film Cerita Panjang FFI 2010:


1. Film Cerita Panjang:
  • 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita.
  • Alangkah Lucunya Negeri ini
  • I Know What You Did On Facebook
  • Minggu Pagi di Victoria Park.
2. Penyutradaan:
  • Angga Dwimas Sasongko - Hari Untuk Amanda
  • Awi Suryadi - I know What You Did On Facebook
  • Benni Setiawan - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Deddy Mizwar - Alangkah Lucunya Negeri ini
  • Lola Amaria - Minggu Pagi di Victoria Park
3. Pemeran Utama Wanita:
  • Titi Sjuman - Minggu Pagi di Victoria Park
  • Laura Basuki - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Tika Bravani - Alangkah Lucunya Negeri ini
  • Jajang C Noer - 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
  • Fanny Fabriana - Hari Untuk Amanda
4. Pemeran Utama Pria:
  • Reza Rahadian - Alangkah Lucunya Negeri ini
  • Reza Rahadian - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Oka Antara - Hari Untuk Amanda
  • Edo Borne - I know What You Did On Facebook
  • Lukman Sardi - Red Cobex
5. Pemeran Pendukung Pria:
  • Azrul Dahlan - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Deddy Mizwar - Cinta 2 Hati
  • Jaja Miharja - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Rasyid Karim - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Tio Pakusadewo - Cinta 2 Hati
6. Pemeran Pendukung Wanita:
  • Ella Hamid - Minggu Pagi di Victoria Park
  • Happy Salma - 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
  • Henidar Amroe - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Kimmy Jayanti - I Know What You Did On Facebook
  • Intan Kiflie - 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
7. Skenario Cerita Asli dan Adaptasi:
  • Alberthiene Endah & Awi Suryadi - I Know What You Did On Facebook
  • Benni Setiawan - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Musfar Yasin - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Robby Ertanto Soediskam - 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
  • Salman Aristo - Hari Untuk Amanda
  • Titien Wattimena - Minggu Pagi di Victoria Park
8. Tata Sinematografi:
  • Roby Herby - I know What You Did On Facebook
  • Roy Lolang - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Suadi Utama - Heartbreak.com
  • Yadi Sugandi - Minggu Pagi di Victoria Park
  • Yadi Datau - Alangkah Lucunya Negeri ini
9. Tata Artistik:
  • Anes - Cinta 2 hati
  • Djulfikar Thaib - Hari untuk Amanda
  • Ghoeteng Iku Ahkin - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Oscart Firdaus - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Windu - I Know What You Did On Facebook
10. Penyuntingan:
  • Aline Jusria - Minggu Pagi di Victoria Park
  • Andhy Pulung - Hari Untuk Amanda
  • Ramantyo Wicaksono - I Know What You Did On Facebook
  • Tito Kurnianto - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Wawab I. Wibowo - Red Cobex
11. Tata Suara:
  • Adiatyawan Susanto & Novi Dwi R Nugroho - Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • Adityawan Susanto & Djoko Setiadi - Hari Untuk Amanda
  • Hadi Ilfat & Satrio Budioni - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
  • Khikmawan Santosa - I Know What You Did On Facebook
  • Khikmawan Santosa - Heartbreak.com
12. Tata Musik:
  • Andhika Triyadi - Hari Untuk Amanda
  • Ian Antono & Thoersi Argeswara - Alangkah Lucunya Negeri ini
  • Nathanael - 7 hati 7 Cinta 7 Wanita
  • Ricky Lionardi - I Know What You Did On Facebook
  • Thoersi Argeswara - 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
yang gue tebelin itu yang gue dukung.. :)
padahal, setahun ini ada lebih dari 100 film yang dirilis.. tapi, yang bermutu gak sampe 20 biji :) kok Bebek Belur gak ada, yah???
 
Re: AwardNews: FFI 2011

bebk belur mah ntu cuma promosi motor mba ...:D lagi pula om dedy kan cuma numpang lewat di pilm itu ...:D

yang aneh ntu malah sang pencerah ga lolos seleksi ...
 
Re: AwardNews: FFI 2011

Sang pencerah gak lolos seleksi awal katanya komitenya sih gara2 ceritanya melenceng dari cerita aslinya (gak tahu tuh bagian yg mana)
kal: untuk aktor utama, aktor pendukung dan film terbaik gw setuju tuh ma pilihan lo, tapi untuk pemeran utama, gw pilih Titi Sjuman, kenapa? karne aktingnya di MPDVP oke banget, dialek jawa kampungnya itu loh! natural banget.
 
Re: AwardNews: FFI 2011

Para Pemenang
1. Film Terbaik: 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta (PT Mizan Production)
2. Sutradara Terbaik: Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
3. Pemeran Utama Pria Terbaik: Reza Rahadian (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
4. Pemeran Utama Wanita Terbaik: Laura Basuki (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
5. Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Rasyid Karim (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
6. Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Happy Salma (7 Hati, 7 Cinta, 7 Wanita)
7. Penata Artistik Terbaik: Oscar Firdaus (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
8. Penata Sinematografi Terbaik: Roby Herby (I Know What U Did On Facebook)
9. Penata Musik Terbaik: Ian Antono dan Thoersi Argeswara (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
10. Penata Suara Terbaik: Adityawan Susanto dan Novi Dwi R Nugroho (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
11. Penyuntingan Terbaik: Aline Jusria (Minggu Pagi di Victoria Park)
12. Skenario Cerita Asli Terbaik: Musfar Yasin (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
13. Skenario Cerita Adaptasi Terbaik: Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)


-dipi-
 
Re: AwardNews: FFI 2011

lebih lengkapnya..

Akhirnya penyelenggaraan malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2010 berjalan sukses. Walau sempat diwarnai beberapa masalah, namun pesta terbesar bagi insan perfilman di tanah air itu berlangsung sangat meriah.

Ajang Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini diikuti oleh 54 film cerita panjang, 67 film pendek dan 60 film Dokumenter. Dan ada 14 kategori yang memperebutkan piala Citra, ditambah satu Lifetime Achievement yang diberikan kepada mendiang Tuti Indra Malaon. Salah satu tokoh perfilman nasional yang meninggal pada 1989.

Kemeriahan malam penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) diselenggarakan di ballroom Central Park, Jakarta Barat, Senin (6/12/) malam. Acara tersebut juga turut disiarkan langsung oleh RCTI dari pukul 21.00 WIB sampai 23.30 WIB.

Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, malam itu mendominasi daftar pemenang dengan berhasil membawa pulang 7 piala Citra. Apa saja yang diraih oleh film yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Laura Basuki itu?Berikut daftar lengkap peraih Piala Citra FFI 2010.

1. Film terbaik
• 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

2. Pemeran Utama Pria Terbaik
• Reza Rahardian (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

3. Pemeran Utama Wanita Terbaik
• Laura Basuki (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

4. Penyutradaraan Terbaik
• Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

5. Pemeran Pendukung Pria Terbaik
• Rasyid Karim (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

6. Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
• Happy Salma (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)

7. Skenario Cerita Asli Terbaik
• Musfar Yasin (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Skenario Cerita Adaptasi Terbaik
• Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

8. Tata Sinematografi Terbaik
• Roby Herby (I know What You Did On Facebook)

9. Tata Artistik Terbaik
• Oscart Firdaus (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)

10. Penyuntingan Terbaik

• Aline Jusria (Minggu Pagi di Victoria Park)

11. Tata Suara Terbaik

• Adiatyawan Susanto & Novi Dwi R Nugroho (Alangkah Lucunya Negeri Ini)

12. Tata Musik Terbaik
• Ian Antono & Thoersi Argeswara (Alangkah Lucunya Negeri ini)

13. Film Dokumenter Terbaik

• Hari-Hari Terakhir Bung Karno

14. Film Pendek Terbaik
• Kelas 5000-an

15. Lifetime Achivment
• Tuti Indra Malaon
 
Re: AwardNews: FFI 2011

duh gak salah tuh! masak Laura Basuki menang? akting kaku gitu (sori buat fansnya) kayaknya nomine lain lebih capable deh!
 
Deddy Mizwar: Sudah Kelirulah Komite FFI 2010 Ini

Komite Festival Film Indonesia (KFFI) menggelar dialog publik sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penyelenggaraan FFI 2010. Dialog yang dihadiri berbagai unsur dari industri dan stakeholder perfilman itu digelar di Gedung Film, Jakarta, Selasa (14/12/2010) hingga tengah malam.

Tampak hadir Ketua Pengarah KFFI Deddy Mizwar dan Koordinator Bidang Umum FFI 2010 Labbes Widar. Dari anggota dewan juri lama (yang dipecat) hadir ketuanya, Jujur Prananto. Sedangkan dari KFFI ada Alex Sihar. Jajaran aggota dewan juri baru pun tak ketinggalan, tampak antara lain Abduh Azis dan Viva Westi.

Usai dialog, Deddy Mizwar yang juga ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) itu bicara kepada wartawan mengenai isu-isu yang mengemuka. Berikut petikannya:

Menurut Yenni Rachman sebagai perwakilan PARFI, juga organisasi-organisasi perfilman lainnya yang merasa tidak dilibatkan dalam FFI?

Diikutsertakan, ini semua diikutsertakan kemarin, cuma waktu memilih orang (juri/komite seleksi) memang tidak diikutsertakan, tapi bagaimana merumuskan FFI itu diikutsertakan. Memilih orang bukan wewenang organisasi perfilman, tapi wewenangnya BP2N.

Mengenai akan di-update-nya buku Pedoman FFI agar lebih tegas, aktual dan tidak multitafsir?

Kalau kembali kepada aturan 2009 sudah beres. Ini kan kemarin (pada 2010) diubah-ubah. Pada 2009 itu semua yang diomongin tadi tuh ada. Itu yang bikin dari semua kemampuan orang, ada Slamet Raharjo segala macem, tapi aku nggak ngerti kenapa 2010 ini diubah oleh KFFI, nggak tahu kenapa. Coba tahun 2009, lengkap semua. Buktinya nggak ada kisruh 2009, nggak ada masalah kan?

Berarti ada rencana mau balik lagi ke pedoman tahun itu?

Loh, iya kalau memang mau menyempurnakan kembali, ya kembali aja ke aturannya, selesai! Itu delapan bulan dibuat, bukan main-main itu dibikin dan tiba-tiba diubah, saya juga nggak paham oleh KFFI yang sekarang ini, nggak paham saya.

Sebagai Pengarah KFFI, artinya tahun ini KFFI tidak mengikuti arahan Pak Haji dong?

Loh, kalau aku dateng, ketua (Ketua KFFI Niniek L Karim) merasa gerah aku nggak tahu, nggak ngerti.

Artinya Pak Haji aksesnya dilarang untuk tahu meskipun sebagai pengarah?

Harusnya bisa, punya wewenang itu. Namanya pengarah, tapi bukan operasional, hanya mengarahkan dan keputusan diambil oleh KFFI sendiri.

Nggak dilibatkan?

Dilibatkan atau tidak dilibatkan, aku bisa terlibat, punya wewenang untuk itu. Cuma mau mendengar atau tidak kan bukan wewenang saya, itu urusan KFFI, mau mendengar nggak? Kalau nggak mau dengar ya monggo.

Pak Haji bingung juga berarti ya Buku Pedoman pada 2010 berubah?


Pusing sendiri saya, bukan cuma tambah rumit tapi tambah nggak jelas. Padahal 2009 udah detail semuanya, orang yang bikin sekian kepala selama 8 bulan, makanya udah nggak ada alesan lain, udah kelirulah KFFI 2010 ini.

Harapan ke depannya?

Nantilah kalau ada BPI (Badan Perfilman Indonesia), serahkan BPI-lah nanti, bukan Deddy Mizwar. Karena nanti banyak kepala, dan kalau BPI belum terbentuk juga, serahkan ke PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia), banyak kepala juga di sana...yang lebih fresh.
 
Aturan Main FFI Perlu Diperbarui

Salah satu isu yang mengemuka dalam dialog pertanggungjawaban panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2010 di Gedung Film, Jakarta, Selasa (14/12/2010) malam adalah soal ketidakjelasan rambu-rambu. Solusinya, tidak bisa tidak, buku pedoman harus di-update.

"Saya lihat masalahnya di sini adalah rambu-rambu yang tidak jelas," ujar mantan ketua dewan juri lama FFI 2010 Jujur Prananto.

Jujur mengibaratkan, akibat aturan main yang tidak jelas, FFI 2010 seperti sebuah perempatan yang simpang-siur. "Persimpangannya sama, tujuan sama, tapi kita nggak tahu sehingga cara kita malah berbeda, kita sama-sama punya kebenaran masing-masing," tuturnya.

"Saat yang satu ingin ini, dia punya kebenarannya sendiri, saya pun juga punya, jadi rambu atau aturan ini masih rancu," tambahnya.

Sementara, Koordinator Bidang Umum FFI 2010 Labbes Widar menegaskan, sebenarnya secara prinsip bukan buku pedomannya yang bersalah. "Yang salah kan attitude kita, penafsiran yang sering berbeda," katanya.

Namun, Labbes sepakat bahwa buku pedoman harus diperbarui. Misalnya, pada aturan yang menyebutkan bahwa sutradara asing tidak bisa ikut FFI. "Seperti film Darah Garuda, kalau memang hasil filmnya dan unsur-unsur memenuhi syarat, itu bisa dipikirkan lagi nanti, karena kalau saya pikir itu harusnya jadi pertimbangan," paparnya.

Selain itu, menurut Labbes, buku pedoman FFI idealnya mengakomodasi kondisi aktual. Ia menyebutkan contoh film 'Sang Pencerah' yang "secara sosial banyak yang mendorong untuk dimasukkan".

"Karya film itu mesti dilihat dari tolok ukur sosial dan legal. Misalnya, secara legal terpenuhi tapi kalau secara sosial tidak kan jadi masalah juga," katanya.

Labbes menawarkan konsepnya mengenai peraturan yang ideal. Pertama, harus ada grand design Festival Film Indonesia, yang kemudian melahirkan blue print, dan parameter untuk mengukur unsur-unsur teknis-operasional.

Kedua, kebijakan harus datang dari pihak yang dipercaya. "Popularitas itu punya pengaruh besar. Kalau orang bisa dipercaya memasukkan film, film apa pun itu, kalau memang menurut dia itu pantas masuk, maka masyarakat juga akan percaya sepenuhnya terhadap kinerja dewan juri maupun komite seleksi," paparnya.
 
Setelah Kisruh FFI, Lahirlah BPI

Usai sudah penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2010 dengan segala kekisruhannya. Sesuai tradisi yang sudah berjalan selama ini, setelah pesta usai, panitia dalam hal ini Komite FFI (KFFI) menggelar dialog publik sebagai bentuk pertanggungjawaban. Dari dialog itu terungkap, akan lahir lembaga baru bernama Badan Perfilman Indonesia (BPI). Apa lagi itu?

Ketua Pengarah KFFI Deddy Mizwar bicara kepada wartawan usai diskusi yang berlangsung hingga tengah malam di Gedung Film, Selasa (14/12/2010). Ketua Badan Petimbangan Perfilman Nasional (BP2N) itu antara lain menjelaskan tentang rencana pembentukan BPI yang menurut dia merupakan amanat Undang-undang Perfilman.

Kesimpulan dari dialog pertanggungjawaban KFFI?

Semua selesai kan, Mas Jujur (Jujur Prananto, ketua Dewan Juri yang dipecat) sudah bicara, dewan juri sudah bicara, jadi betul-betul kita semua melihat ini untuk mengembalikan FFI sebagai ajang untuk saling mengharagailah, bukan saling merendahkan, itu yang saya lihat.

Kedua, bagaimana FFI selanjutnya. Mungkin lembaga ini akan diserahkan kembali oleh anggota KFFI kepada Menteri (Menbudpar) kemudian barangkali nanti kalau BPI (Badan Perfilman Indonesia) sudah terbentuk, BPI nanti yang akan menunjuk dan mengurus nanti terserah BPI, atau kalau memang BPI belum ada nanti PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia) bisa mengambil alih sementara sebagai transisi sebab FFI pertama kali dilakukan oleh PPFI.

Yang penting sudah muncul semua tadi unek-uneknya dan masukan-masukan perbaikan sudah keluar juga tadi semuanya dari masyarakat film. Mudah-mudahan yang akan datang juga akan lebih baik.

Tentang diibentuknya BPI ini....?


BPI itu amanat Undang-Undang Perfilman No. 33, BPI namanya.

Berarti kongkretnya BPI menggantikan KFFI?

Ya, artinya BPI nanti akan mengelola itu, salah satu tugas BPI adalah mengurus Festival Film, bagaimana orang BPI mengaturnya itu terserah BPI, kalau BPI belum terbentuk PPFI akan menyelanggarakan itu yang didukung juga pemerintah dalam arti dana dan fasilitas, saya kira itu langkah yang bisa diambil ya, selesailah KFFI.
 
Back
Top