nurcahyo
New member
Awas, Curhat pun Bisa jadi Awal Perselingkuhan
Berbagi cerita dengan rekan kerja memang terkadang menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi beban yang terpendam dalam hati. Sharing, curhat, hanyalah sebagai pelampiasan kekesalan yang kadang tidak bisa dengan mudah kita utarakan kepada keluarga, suami atau istri.
Curhat dengan rekan kerja wanita? Hm, bukan hal yang luar biasa, namun efek dari curhatnya yang bisa luar biasa. Berawal dari desah lelah, atau gumam kesal lalu disambut dengan pertanyaan ramah, Kenapa? Kesal yaaa...? Cerita aja biar kamu lega" akan terdengar sebagai sentuhan segar.
Kalau beruntung bisa menemukan teman berbagi yang cocok, bukan tidak jarang berlanjut jadi teman makan siang, lalu makan malam, dan teman bermalam minggu, dst.... Teman curhat yang merupakan lawan jenis, akan membuat Anda terperangkap dalam konsep, soulmate.
Dia akan menjadi pendengar yang baik buat Anda. Apalagi kalau memberikan tanggapan sesuai dengan keinginan Anda. Lalu Anda jatuh suka. Sah-sah aja, asal jangan ada yang menanti dirumah (baca: anak & istri).
Pria-pria yang sudah mantap berpikir, bisa menjaga untuk tidak terjerumus dalam sebuah perselingkuhan secara fisik, tapi apakah perselingkuhan emosi juga bisa dicegah. Ya, memang bukan melulu jadi konsumsi pria, wanitapun mampu demikian. Namun kali inikita membicarakan tentang sisi kaum Adam ok.
Ada pakar psikolog Amerika yang menyatakan bahwa selingkuh harus terdari dari 3 komponen : keintiman emosional yang melebihi perkawinannya, getaran seksual dan kerahasiaan. Atau dengan kata lain, persahabatan menjadi pelampiasan perkawinan bahkan menggeser kedudukan lembaga perkawinan itu sendiri.
Kantor merupakan sumber terbesar dari sebuah emotional infidelity, demikian beberapa pendapat mengatakan. Sekalipun tidak harus mencapai titik dimana seks terlibat didalamnya, tapi bagi merka yang sudah berkeluarga dan terlibat dalam emotional infidelity, sudah merupakan sebuah pergeseran nilai.
Dan yang terakhir, cara paling ampuh adalah mengenali diri anda sendiri, apa yang anda inginkan dan selalu bersyukurkan atas apa yang anda miliki.
sumber : KapanLagi.com: Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi?
Berbagi cerita dengan rekan kerja memang terkadang menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi beban yang terpendam dalam hati. Sharing, curhat, hanyalah sebagai pelampiasan kekesalan yang kadang tidak bisa dengan mudah kita utarakan kepada keluarga, suami atau istri.
Curhat dengan rekan kerja wanita? Hm, bukan hal yang luar biasa, namun efek dari curhatnya yang bisa luar biasa. Berawal dari desah lelah, atau gumam kesal lalu disambut dengan pertanyaan ramah, Kenapa? Kesal yaaa...? Cerita aja biar kamu lega" akan terdengar sebagai sentuhan segar.
Kalau beruntung bisa menemukan teman berbagi yang cocok, bukan tidak jarang berlanjut jadi teman makan siang, lalu makan malam, dan teman bermalam minggu, dst.... Teman curhat yang merupakan lawan jenis, akan membuat Anda terperangkap dalam konsep, soulmate.
Dia akan menjadi pendengar yang baik buat Anda. Apalagi kalau memberikan tanggapan sesuai dengan keinginan Anda. Lalu Anda jatuh suka. Sah-sah aja, asal jangan ada yang menanti dirumah (baca: anak & istri).
Pria-pria yang sudah mantap berpikir, bisa menjaga untuk tidak terjerumus dalam sebuah perselingkuhan secara fisik, tapi apakah perselingkuhan emosi juga bisa dicegah. Ya, memang bukan melulu jadi konsumsi pria, wanitapun mampu demikian. Namun kali inikita membicarakan tentang sisi kaum Adam ok.
Ada pakar psikolog Amerika yang menyatakan bahwa selingkuh harus terdari dari 3 komponen : keintiman emosional yang melebihi perkawinannya, getaran seksual dan kerahasiaan. Atau dengan kata lain, persahabatan menjadi pelampiasan perkawinan bahkan menggeser kedudukan lembaga perkawinan itu sendiri.
Kantor merupakan sumber terbesar dari sebuah emotional infidelity, demikian beberapa pendapat mengatakan. Sekalipun tidak harus mencapai titik dimana seks terlibat didalamnya, tapi bagi merka yang sudah berkeluarga dan terlibat dalam emotional infidelity, sudah merupakan sebuah pergeseran nilai.
Dan yang terakhir, cara paling ampuh adalah mengenali diri anda sendiri, apa yang anda inginkan dan selalu bersyukurkan atas apa yang anda miliki.
sumber : KapanLagi.com: Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi?