nurcahyo
New member
Awas, Debu Rumah dan Kantor Berisi Bahan Berbahaya
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Bahan berbahaya, seperti dioksin bromida dan seng organik, kadangkala ditemukan pada debu di rumah dan kantor, kata beberapa peneliti Jepang seperti dikutip situs Kyodo Sabtu (22/07).
Meskipun masih belum jelas apa dampak debu yang berisi bahan semacam itu pada kesehatan manusia, namun para peneliti memperkirakan bayi lebih sering mendapat dioksin bromida dari debu dibandingkan dari makanan.
Periset yang terdiri dari para peneliti dari Universitas Kyoto, Universitas Ehime dan Institut Nasional Kajian Lingkungan Hidup akan mengumumkan temuan mereka pada konferensi internasional mengenai masalah dioksin yang rencananya akan diselenggarakan di Oslo Agustus depan.
"Bahan tersebut mungkin ditimbulkan dari pencegah nyala api, yang digunakan pada komputer dan peralatan rumah tangga, jadi perlu sekali untuk membersihkan debu secara rutin agar debu tak menumpuk," kata Shinichi Sakai, Profesor di Universitas Kyoto.
Para periset mempelajari 19 contoh debu dari rumah tangga dan 14 contoh dari kantor tahun lalu, dan mendeteksi bahan berbahaya tersebut dalam semua contoh itu. (kyd/rit)
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Bahan berbahaya, seperti dioksin bromida dan seng organik, kadangkala ditemukan pada debu di rumah dan kantor, kata beberapa peneliti Jepang seperti dikutip situs Kyodo Sabtu (22/07).
Meskipun masih belum jelas apa dampak debu yang berisi bahan semacam itu pada kesehatan manusia, namun para peneliti memperkirakan bayi lebih sering mendapat dioksin bromida dari debu dibandingkan dari makanan.
Periset yang terdiri dari para peneliti dari Universitas Kyoto, Universitas Ehime dan Institut Nasional Kajian Lingkungan Hidup akan mengumumkan temuan mereka pada konferensi internasional mengenai masalah dioksin yang rencananya akan diselenggarakan di Oslo Agustus depan.
"Bahan tersebut mungkin ditimbulkan dari pencegah nyala api, yang digunakan pada komputer dan peralatan rumah tangga, jadi perlu sekali untuk membersihkan debu secara rutin agar debu tak menumpuk," kata Shinichi Sakai, Profesor di Universitas Kyoto.
Para periset mempelajari 19 contoh debu dari rumah tangga dan 14 contoh dari kantor tahun lalu, dan mendeteksi bahan berbahaya tersebut dalam semua contoh itu. (kyd/rit)