gupy15
Mod
7/10/2007 09:23 WIB
<Awas! Obesitas Lebih Mematikan Ketimbang Rokok
Ana Shofiana S - detikcom>
London - Tubuh sudah terasa berat? Sudah waktunya Anda
waspada. Penderita obesitas akan mendapat diskon umur lebih banyak
ketimbang perokok. Maka, waspadalah!
Jika rata-rata umur perokok lebih cepat 10 tahun, penderita obesitas
rata-rata mendapat potongan umur 13 tahun. Dan saat ini penderita
obesitas sudah cukup tinggi. Bahkan di Inggris sudah dianggap krisis.
Tercatat sekitar 25 persen rakyat Inggris menderita obesitas.
Diprediksi, tahun 2050 sekitar 60 persen pria di negeri Pangeran
Charles itu mengalami obesitas. Kalau wanitanya, diprediksi sebanyak 50
persen. Dan anak-anak yang dianggap sebagai penerus bangsa, 25 persen
di antaranya menderita obesitas.
Ilmuwan Inggris merasa sudah waktunya obesitas diperangi.
Dilaporkan Foresight, seperti diberitakan Dailymail, Rabu (17/10/2007),
untuk mengembalikannya ke arah normal, perlu waktu 30 tahun. Ck.. ck.. ck...
Nah, obesitas ini bisa menimbulkan penyakit yang tidak bisa dianggap
ringan, bahkan bisa mematikan. Di Inggris, akibat penderita obesitas
yang terus meningkat, jumlah penderita diabetes meningkat 70 persen,
stroke 30 persen, dan 20 persen terkena jantung koroner. Jika sudah
begitu, kemungkinan jumlah penderita kanker juga akan meningkat.
Masalahnya, saat ini obesitas bukan lagi momok yang mengganggu
penampilan. Bahkan sudah dianggap sesuatu yang biasa. Dan itulah
bahayanya. Saat ini, orang moderen lebih mementingkan mobil mereka
ketimbang kesehatan. Apalagi cuma urusan berat badan.
"Kita harus memerangi meningkatnya obesitas. Kita hidup dalam
lingkungan yang serba konsumtif yang mendorong kita untuk makan dan
makan. Tanpa kita sadari, lingkungan akan menganggap bahwa obesitas
sesuatu yang normal," kata Prof David King, kepala penasihat peneliti
pemerintah.
<Awas! Obesitas Lebih Mematikan Ketimbang Rokok
Ana Shofiana S - detikcom>
London - Tubuh sudah terasa berat? Sudah waktunya Anda
waspada. Penderita obesitas akan mendapat diskon umur lebih banyak
ketimbang perokok. Maka, waspadalah!
Jika rata-rata umur perokok lebih cepat 10 tahun, penderita obesitas
rata-rata mendapat potongan umur 13 tahun. Dan saat ini penderita
obesitas sudah cukup tinggi. Bahkan di Inggris sudah dianggap krisis.
Tercatat sekitar 25 persen rakyat Inggris menderita obesitas.
Diprediksi, tahun 2050 sekitar 60 persen pria di negeri Pangeran
Charles itu mengalami obesitas. Kalau wanitanya, diprediksi sebanyak 50
persen. Dan anak-anak yang dianggap sebagai penerus bangsa, 25 persen
di antaranya menderita obesitas.
Ilmuwan Inggris merasa sudah waktunya obesitas diperangi.
Dilaporkan Foresight, seperti diberitakan Dailymail, Rabu (17/10/2007),
untuk mengembalikannya ke arah normal, perlu waktu 30 tahun. Ck.. ck.. ck...
Nah, obesitas ini bisa menimbulkan penyakit yang tidak bisa dianggap
ringan, bahkan bisa mematikan. Di Inggris, akibat penderita obesitas
yang terus meningkat, jumlah penderita diabetes meningkat 70 persen,
stroke 30 persen, dan 20 persen terkena jantung koroner. Jika sudah
begitu, kemungkinan jumlah penderita kanker juga akan meningkat.
Masalahnya, saat ini obesitas bukan lagi momok yang mengganggu
penampilan. Bahkan sudah dianggap sesuatu yang biasa. Dan itulah
bahayanya. Saat ini, orang moderen lebih mementingkan mobil mereka
ketimbang kesehatan. Apalagi cuma urusan berat badan.
"Kita harus memerangi meningkatnya obesitas. Kita hidup dalam
lingkungan yang serba konsumtif yang mendorong kita untuk makan dan
makan. Tanpa kita sadari, lingkungan akan menganggap bahwa obesitas
sesuatu yang normal," kata Prof David King, kepala penasihat peneliti
pemerintah.