Untuk membuat telur putih, beberapa jenis bahan, termasuk semacam bubuk dan tawas, dicampurkan – EAST WEEK
‘Kuning telur’ dibentuk pada cetakan. ‘Air ajaib’ mengandung kalsium khlorida juga digunakan – EAST WEEK
Selaput keras dibentuk dengan menuangkan parafin dan sejenis cairan pada telur lalu didiamkan untuk kering – EAST WEEK
(Erabaru.or.id) - Penggerebekan baru-baru ini di sebuah pusat grosir kota Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong, ditemukan sejumlah besar telur palsu.
Harga grosir telur palsu adalah 0,15 yuan (0,03 Dollar Singapura) per butir – setengah harga dari telur asli.
Konsumen sangat sulit membedakan telur asli dan telur palsu. Ini adalah berita bagus bagi para pengusaha nakal yang bahkan mengeluarkan tidak kurang 150 dolar Singapura untuk mengikuti kursus tiga hari cara memproduksi telur buatan.
Seorang wartawan dari Majalah East Week dari Hong Kong mengikuti salah satu kursus tersebut.
Untuk menciptakan telur putih, instruktor – seorang wanita berusia 20 tahunan menggunakan sejenis ramuan seperti agar-agar, bubuk yang tidak diketahui jenisnya, asam benzoid, bahan pengentalan dan bahkan tawas yang biasa digunakan untuk pengolah industri.
Untuk menciptakan kuning telur, bubuk berwarna kuning jeruk dicampur ke dalam air dan diaduk. Cairan itu kemudian dituangkan ke dalam cetakan plastik yang berbentuk bulat dan dicampur dengan apa yang disebut ‘air ajaib,’ yang mengandung kalsium khlorida.
Ini akan membuat selaput tipis di luar ‘kuning telur,’ yang akan mengikatnya dengan kuat.
Lalu telur tersebut dibentuk dengan sebuah cetakan. Tidak lupa kulit telur juga dibuat. Parafin dan sejenis cairan putih yang tidak ketahui jenisnya dituang ke dalam telur palsu itu, lalu didiamkan untuk kering.
Telur buatan ini dapat dijemur dengan sinar matahari atau dikukus. Meskipun muncul gelembung-gelumbung dari telur putih, orang yang mencicipi mengatakan bahwa rasa telur palsu ini sangat mirip dengan telur asli.
Tetapi para ahli memperingatkan akan bahaya mengkonsumsi telur palsu ini.
Tidak hanya telur-telur palsu itu tidak mengandung nutrisi apapun, seorang profesor Universitas China Hong Kong memperingatkan bahwa mengkonsumsi tawas dalam waktu lama dapat mengakibatkan penyakit dementia (penyakit mental yang serius yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, mengingat dan bertingkah laku normal).
Jaman Makin Edan Coy!!!