Bagaimana menangani bully-ing?

komputernewbie

New member
Gan ane mau tanya. ane seorang kakak lelaki, usia 27 tahun.

Ane punya adik lelaki usia 15 tahun, sayangnya telinga adik ane tuli sejak lahir. saat ini adik ane bersekolah di smp khusus tuna rungu. karena telingannya, dia jadi sukar berkomunikasi dan akibatnya menjadi agak-agak ku-per (kurang pergaulan).

karena sikapnya yang termasuk sopan, dan lemah lembut, dia dianggap banci oleh teman-teman sekelasnya yang nakal-nakal. sekarang adik ane merasa stress tiap ke sekolah, dan di rumah jadi mudah marah.

Saya sebagai kakak lelakinya, terang tidak terima dengan sikap teman-teman adik ane. menurut agan, bagaimana sebaiknya ane harus bersikap?

Mohon agan-agan yang sudah dewasa dan pernah mengalami kasus begini, untuk memberi ane saran. Apa mesti teman-teman adik ane, ane marahi habis-habisan? Ane pinginnya mengajak bicara baik-baik dari hati ke hati, tapi apakah itu efektif mengingat yang bersangkutan masih anak abg?

kedua, memang ada maksud ane mengajak bicara guru sekolahnya, tapi guru sekolahnya juga tak terlalu mau ikut campur, karena gaji mereka juga tak besar.

Menurut agan, sebagai kakak lelaki adik ane, apa yang mesti ane lakukan?

Terima kasih.

PS. mohon dijawab yang serius ya agan-agan... thanks..
 
Bls: Bagaimana menangani bully-ing?

Kalau menurut saya begini mas...
Karena ini terjadinya di lingkungan sekolah, pihak sekolah mau nggak mau harus diajak bicara. Karena adik anda akan merasa aman jika ada yang melindunginya di sekolah dan itu kewajiban dari pihak sekolah. Dan yang paling berhak untuk memberikan hukum bagi pelaku bullying di sekolah adalah pihak sekolah. Jadi saran saya ajaklah bicara pihak sekolah, jika perlu dengan sedikit tekanan. Para pelaku harus diberi sedikit rasa jera, dan itu bisa dilakukan dengan memberikan hukuman2 yang semestinya dilakukan oleh pihak sekolah.

Anda juga perlu berbicara kepada adik anda dari hati ke hati. Beri kesempatan agar adik anda mau mengomunikasikan secara terbuka kepada anda atau orang dewasa lain yang mereka percaya dapat membantunya. Pupuk kedekatan hubungan, hargai perasaannya jika sedang curhat, tidak menyelamatkannya dari emosi negatif, tetapi berdayakan dia. Mengalami kondisi sulit akan membentuk daya tahan baginya. Katakan kepada adik mas bahwa tidak ada satu pun cara yang paling tepat untuk menghadapi bullying, satu cara yang terlihat benar bagi seseorang mungkin tidak sesuai untuk yang lain. Yang penting adalah bahwa adik mas sudah mencoba, mengetahui berbagai pilihan cara, dan dapat memutuskan siapa yang dapat membantunya sejauh ini. Saran untuk mengabaikan tindakan pelaku bisa saja diberikan, tetapi tidak selalu berhasil. Perlu dilakukan strategi lainnya.

Kalo memang Mas bisa bicara dari hati ke hati dengan adik mas, coba beri pengertian soal tips ini, yang saya ambil dari bukunya Patti Criswell (2009), Stand up for Yourself and Your Friends, memberikan beberapa tips agar anak sebagai korban terlihat kuat dan dapat bertahan menghadapi pelaku:
  1. Bertindak percaya diri: tegakkan kepala dan bahu, tataplah mata pelaku tanpa bermaksud menantang dan jaga suara agar tetap stabil saat berbicara. Bertindak percaya diri akan membantu anak merasa lebih percaya diri.
  2. Beristirahat: jika rasa percaya diri anak memudar, minta anak menjauh dari situasi tersebut.
  3. Usahakan tetap tenang: anak dilatih untuk mencoba berekspresi terganggu atau bosan. Jangan biarkan si pelaku tahu dia berhasil mengganggunya.
  4. Mendinginkan diri: dengan minum atau memercikkan air di wajah untuk membantu menenangkan perasaan panas.
  5. Bernapas dalam-dalam. Menarik napas untuk memasukkan rasa percaya diri dan kekuatan, dan mengeluarkan perasaan stres dan khawatir.
  6. Lepaskan saja: berpikir tentang orang dewasa di sekolah yang dapat mendengarkan dan membantu jika anak mengalami hari yang berat. Jika tidak ada, tuliskan perasaan sehingga anak dapat membicarakannya ketika sampai di rumah.
  7. Latih anak agar tidak mencoba untuk membalas dendam, karena dua kesalahan tidak membuat menjadi benar. Tidak meminta orang lain untuk berpihak, karena hanya akan terus melanjutkan pertengkaran. Tidak tinggal di rumah untuk menghindari si pengganggu di sekolah. Jangan bertindak histeris-hindari berteriak, merengek, dan kehilangan kontrol.

Semoga bisa terselesaikan masalahnya, Mas...:)


-dipi-
 
Back
Top