Seorang penyanyi dangdut wafat dunia sesudah digigit ular kobra waktu tampil diatas panggung acara hajatan di Desa Lemahabang Wadas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (4/4/2016).
Irmawati, umum di kenal sebagai Irma Bule, 35 th., tak berniat menginjak ular kobra hingga ular itu lalu mematuknya. Irma Bule dalam kondisi kesakitan lalu meneruskan merampungkan tindakan panggungnya. Selang beberapa saat jatuh pingsan serta dilarikan ke RS Intan Barokah. Tetapi nyawanya tak tertolong.
Nampaknya ular kobra itu menggigit Irma lantaran terperanjat ekornya terinjak oleh sang biduan. Bila orang terserang gigitan ular baiknya janganlah cemas, mesti tenang serta mengetahui apakah itu gigitan ular berbisa atau tak.
Gigitan ular berbisa umumnya meninggalkan sisa luka berbentuk dua titik, sedang ular tak berbisa umumnya meninggalkan sisa gigitan berupa huruf U serta jumlah luka cenderung banyak.
Warna kulit ular berbisa umumnya jelas serta mengkilap, gigitan ular berbisa juga dibarengi rasa nyeri serta berlangsung pergantian warna pada tempat gigitan dalam waktu singkat sesudah digigit.
” Yang penting korbannya ditenangkan dahulu. Saat korbannya itu cemas, detak jantung makin cepat. Aliran darah juga jadi bakal semakin cepat, itu nanti mempercepat penyebaran bisa ke seluruh badan, ” tutur Tyo, seorang instruktur dari Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Kemudian, korban mesti selekasnya dibawa ke rumah sakit secepat-cepatnya, lewat cara yang aman serta senyaman mungkin saja. Tiap-tiap gerakan yang tak perlu hanya bakal mengakibatkan bisa ular menebar lebih luas lewat peredaran darah. Upayakan untuk tetaplah diam, sebisa-bisanya pakai alat transportasi serta janganlah jalan kaki untuk meraih tempat yang sediakan pertolongan pertama.
Waktu menanti pertolongan tim medis yang memiliki pengalaman, bersihkan sisa gigitan. Bila ada, pakai sabun serta air masak untuk bersihkan luka sesegera mungkin saja.
Janganlah bersihkan luka sisa gigitan ular dengan alkohol lantaran dapat melebarkan pembuluh darah hingga toksin ular justru dapat diserap lebih cepat oleh badan. Obat merah atau Mercurochrome juga baiknya tak dipakai lantaran dapat mengakibatkan kerusakan jaringan serta memperlambat pengobatan.
Terdapat banyak ular yang dapat menyemburkan toksin. Selekasnya bersihkan mata dengan air bila terserang semburan dapat. Sebagian spesies ular kobra yang hidup di Asia serta Afrika dapat menyemburkan toksin yang mematikan tanpa mesti menggigit korban. Bila semburan ini mengenai mata atau susunan mukosa tipis yang lain, selekasnya bersihkan dengan air bersih.
Janganlah berusaha untuk menyedot toksin yang ada pada luka gigitan. Menghisap toksin ular pada luka gigitan memakai mulut begitu beresiko lantaran sebagian type toksin ular seperti kobra memiliki karakter Neurotoxin serta Haemotoxin yang menyerang darah. Bila didalam mulut si pengisap itu ada luka umpamanya sariawan, maka dengan cepat toksin dapat beralih kedalam mulut. Malah penyebaran toksin melalui mulut semakin lebih cepat hingga ke otak hingga mengakibatkan kematian.
Lalu, ikat kuat-kuat daerah di sekitaran luka. Ikatan yang kuat di sekitaran sisa gigitan bakal menghalangi penyebaran toksin hingga memperoleh pertolongan selanjutnya.
Tetapi untuk gigitan Ular Derik yang toksin atau bisanya begitu kuat, resiko rusaknya jaringan pada tempat gigitan malah bakal bertambah bila diikat. Ciri paling utama Ular Derik yaitu binatang ini dapat membuahkan bunyi gerincing dengan derik di ujung ekornya.
Bawa ke dokter secepat mungkin saja. Serum anti bisa ular dapat diperoleh di Puskesmas atau tempat praktek dokter. Bila dalam perjalanan korban muntah-muntah, letakkan dalam posisi duduk atau berbaring untuk meyakinkan muntahannya tak menyumbat saluran napas.
Janganlah suntikkan antiracun sendiri. Injeksi antiracun memanglah diperlukan dengan selekasnya, tetapi baiknya tetaplah dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang trampil. Adanya pengotor pada alat suntik kadang-kadang jadi bisa membahayakan pasien. Kecuali kalau ular raksasa di indonesia ya, itu tidak ada racunnya
Irmawati, umum di kenal sebagai Irma Bule, 35 th., tak berniat menginjak ular kobra hingga ular itu lalu mematuknya. Irma Bule dalam kondisi kesakitan lalu meneruskan merampungkan tindakan panggungnya. Selang beberapa saat jatuh pingsan serta dilarikan ke RS Intan Barokah. Tetapi nyawanya tak tertolong.
Nampaknya ular kobra itu menggigit Irma lantaran terperanjat ekornya terinjak oleh sang biduan. Bila orang terserang gigitan ular baiknya janganlah cemas, mesti tenang serta mengetahui apakah itu gigitan ular berbisa atau tak.
Gigitan ular berbisa umumnya meninggalkan sisa luka berbentuk dua titik, sedang ular tak berbisa umumnya meninggalkan sisa gigitan berupa huruf U serta jumlah luka cenderung banyak.
Warna kulit ular berbisa umumnya jelas serta mengkilap, gigitan ular berbisa juga dibarengi rasa nyeri serta berlangsung pergantian warna pada tempat gigitan dalam waktu singkat sesudah digigit.
” Yang penting korbannya ditenangkan dahulu. Saat korbannya itu cemas, detak jantung makin cepat. Aliran darah juga jadi bakal semakin cepat, itu nanti mempercepat penyebaran bisa ke seluruh badan, ” tutur Tyo, seorang instruktur dari Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Kemudian, korban mesti selekasnya dibawa ke rumah sakit secepat-cepatnya, lewat cara yang aman serta senyaman mungkin saja. Tiap-tiap gerakan yang tak perlu hanya bakal mengakibatkan bisa ular menebar lebih luas lewat peredaran darah. Upayakan untuk tetaplah diam, sebisa-bisanya pakai alat transportasi serta janganlah jalan kaki untuk meraih tempat yang sediakan pertolongan pertama.
Waktu menanti pertolongan tim medis yang memiliki pengalaman, bersihkan sisa gigitan. Bila ada, pakai sabun serta air masak untuk bersihkan luka sesegera mungkin saja.
Janganlah bersihkan luka sisa gigitan ular dengan alkohol lantaran dapat melebarkan pembuluh darah hingga toksin ular justru dapat diserap lebih cepat oleh badan. Obat merah atau Mercurochrome juga baiknya tak dipakai lantaran dapat mengakibatkan kerusakan jaringan serta memperlambat pengobatan.
Terdapat banyak ular yang dapat menyemburkan toksin. Selekasnya bersihkan mata dengan air bila terserang semburan dapat. Sebagian spesies ular kobra yang hidup di Asia serta Afrika dapat menyemburkan toksin yang mematikan tanpa mesti menggigit korban. Bila semburan ini mengenai mata atau susunan mukosa tipis yang lain, selekasnya bersihkan dengan air bersih.
Janganlah berusaha untuk menyedot toksin yang ada pada luka gigitan. Menghisap toksin ular pada luka gigitan memakai mulut begitu beresiko lantaran sebagian type toksin ular seperti kobra memiliki karakter Neurotoxin serta Haemotoxin yang menyerang darah. Bila didalam mulut si pengisap itu ada luka umpamanya sariawan, maka dengan cepat toksin dapat beralih kedalam mulut. Malah penyebaran toksin melalui mulut semakin lebih cepat hingga ke otak hingga mengakibatkan kematian.
Lalu, ikat kuat-kuat daerah di sekitaran luka. Ikatan yang kuat di sekitaran sisa gigitan bakal menghalangi penyebaran toksin hingga memperoleh pertolongan selanjutnya.
Tetapi untuk gigitan Ular Derik yang toksin atau bisanya begitu kuat, resiko rusaknya jaringan pada tempat gigitan malah bakal bertambah bila diikat. Ciri paling utama Ular Derik yaitu binatang ini dapat membuahkan bunyi gerincing dengan derik di ujung ekornya.
Bawa ke dokter secepat mungkin saja. Serum anti bisa ular dapat diperoleh di Puskesmas atau tempat praktek dokter. Bila dalam perjalanan korban muntah-muntah, letakkan dalam posisi duduk atau berbaring untuk meyakinkan muntahannya tak menyumbat saluran napas.
Janganlah suntikkan antiracun sendiri. Injeksi antiracun memanglah diperlukan dengan selekasnya, tetapi baiknya tetaplah dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang trampil. Adanya pengotor pada alat suntik kadang-kadang jadi bisa membahayakan pasien. Kecuali kalau ular raksasa di indonesia ya, itu tidak ada racunnya