salamadian12
New member
Dari kecil saya terbiasa hidup rapi, lebih tepatnya hidup sesuai dengan apa yang ada dipikiran saya. Bila posisi gelas atau piring otak saya bilang itu kurang rapi saya akan merapikannya walaupun harus menggesernya beberapa centi saja. Semuanya harus sampai sempurna..
Kemudian saya membaca artikel di salah satu website tentang kepribadian melankolis. Dari semua sifat yang ada dalam list kepribadian melankolis, ternyata 95% cocok dengan diri saya. Mulai dari suka analisa, perfeksionis, perasa, negative thingking dsb.
Disatu sisi saya merasa itu adalah kelebihan saya, disisi lain itu seperti kekurangan. Terutama sifat perfeksionis.
Dengan sifat seperti itu saya merasa menjadi orang lambat dibandingkan orang lain dalam bekerja, disisi lain ketika saya mengerjakan sesuatu dengan cepat kadang saya kurang puas dengan hasilnya dan menjadi beban pikiran saya.
Pertanyaannya sih bagaimana memaksimalkan sifat perfeksionis sekaligus bagaimana menghindari rasa stress ketika hasil yang kita buat tidak sesuai dengan apa yang hati inginkan?
Kemudian saya membaca artikel di salah satu website tentang kepribadian melankolis. Dari semua sifat yang ada dalam list kepribadian melankolis, ternyata 95% cocok dengan diri saya. Mulai dari suka analisa, perfeksionis, perasa, negative thingking dsb.
Disatu sisi saya merasa itu adalah kelebihan saya, disisi lain itu seperti kekurangan. Terutama sifat perfeksionis.
Dengan sifat seperti itu saya merasa menjadi orang lambat dibandingkan orang lain dalam bekerja, disisi lain ketika saya mengerjakan sesuatu dengan cepat kadang saya kurang puas dengan hasilnya dan menjadi beban pikiran saya.
Pertanyaannya sih bagaimana memaksimalkan sifat perfeksionis sekaligus bagaimana menghindari rasa stress ketika hasil yang kita buat tidak sesuai dengan apa yang hati inginkan?