Bakal Mantan dan Bakal Calon

andree_erlangga

New member
MAKIN bertambah hari, semestinya kian banyak soal serius yang dihadapi Jakarta dan warganya, khususnya di hari-hari "musim" pemilihan gubernur DKI Jakarta 2002-2007. Sayangnya, persoalan pemilihan atau "penunjukan" bakal calon gubernur ini sepertinya cuma soal serius satu-satunya yang harus dibenahin di kota yang serba ada tindakan kejahatan.

Padahal, bagi jutaan warga kota, siapa "balon", "lon", dan "cagub" Jakarta 2002-2007 mendatang bukanlah soal serius yang harus dihadapi. Sebab, dari hari ke hari, persoalan paling serius 10-an juta "rakyat Jakarta" ini sebetulnya adalah masalah yang dihadapi langsung yang menyangkut tali nyawa, isi dompet, dan perut kosongnya.

Soal isi laporan pertanggungjawaban Gubernur (LPj) Sutiyoso, tumpukan kertas itu mau bagus kek, atau jelek kek, sabodoh ah," begitu kira-kira jawaban enteng banyak warga soal LPj Sutiyoso periode terakhirnya. Lalu, edaran berita perihal keunggulan, terutama kelemahan puluhan "balon" yang mau jadi "lon" dan "cagub wagub", apa dimengerti benak warga yang sudah sulit dikasih ngerti lagi.

Bagi banyak warga kota, persoalan apakah pemilihan itu main-main, "permainan", atau bener-beneran, rasanya bukan jaminan tali nyawanya tidak kendor atau copot. Juga bukan garansi isi dompetnya tidak bolong atau utuh tidak kecolong, serta perutnya tidak kosong melongpong. Sebab, dari pengalaman beberapa tahun belakangan ini, khususnya di masa serba krisis yang kebetulan Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta 1997-2002, boleh dikata terjadilah segala kejadian yang serius, namun seru dan seram.

berpolitik.com
 
Back
Top