Dipi76
New member
Pemberitaan Time
Bali Diberitakan Negatif, Pastika Santai
K1-11 | A. Wisnubrata | Rabu, 6 April 2011 | 12:43 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com — Gubernur Bali I Made Mangku Pastika tampak santai menanggapi pemberitaan situs berita Time terbitan 1 April lalu yang berjudul "Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes". Artikel yang ditulis oleh jurnalis Andrew Marshall ini menceritakan berbagai sisi negatif Bali, mulai dari sampah, keamanan, hingga kemacetan yang semakin parah.
"Kami tidak membantah. Itu fakta, kok. Bahwa iya, tapi kita harus berusaha memperbaiki," jawab Pastika santai saat ditanya wartawan soal berita Time di kantor Gubernur Bali, Rabu (6/4/2011).
Menurut Pastika, kondisi Bali yang ditulis Time tak jauh beda dari survei yang dilakukan Dinas Pariwisata Provinsi Bali beberapa bulan lalu. "Bahwa kita banyak masalah, itu kan sudah beberapa bulan lalu hasil survei Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Keluhan pertama adalah masalah sampah," ungkap mantan Kapolda Bali ini.
"Memang betul kita memang kotor, kok. Jauh dari negara-negara lain. Karena itu, kita harus bangkit," imbuh Pastika.
Pemerintah Provinsi Bali sebenarnya tengah menggodok peraturan daerah (perda) soal sampah sejak tahun lalu. Perda ini sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Sampai saat ini, perda mengenai sampah sudah masuk pembahasan tahap 4.
==============
Pastika: Bali Bukan Pulau Neraka
K1-11 | Heru Margianto | Rabu, 6 April 2011 | 15:03 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Setelah menanggapi santai pemberitaan Time yang berjudul "Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes", Gubernur Bali kini membandingkan pemberitaan tersebut dengan penghargaan yang diraih Bali sebagai tujuan pariwisata terbaik dunia selama tujuh tahun berturut-turut oleh majalah pariwisata terkemuka yang berbasis di New York, Amerika, Travel And Leisure.
Bagi Pastika kata Neraka terlalu ekstrem disematkan kepada Bali yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia apapun kondisinya. "Oh enggak mungkin, tetap saja bali menjadi tujuan pariwisata nomor satu paling menarik didunia tujuh tahun berturut-turut oleh majalah travel and leisure," kata Pastika kepada wartawan di kantor Gubernur, Denpasar, Bali, Rabu (6/4/2011).
"Tidak mungkin karena sampah menjadi pulau neraka, tapi itu memang suatu hal yang tidak baik, harus kita atasi itu bukan kita diam saja," imbuh Pastika.
Meski begitu, ia menganggap pemberitaan tersebut sebagai cambuk bagi Bali untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. "Kita sudah berusaha mengatasi dengan segala upaya tapi tidak bisa sekaligus, karena menyangkut mengubah sikap mental," ujarnya.
Seperti diberitakan jurnalis Time Andrew Marshall menulis berbagai sisi negatif pulau Dewata Bali dalam artikel terbarunya yang terbit diwebsite Time tanggal 1 April lalu.
Sumber: Kompas
-dipi-
Bali Diberitakan Negatif, Pastika Santai
K1-11 | A. Wisnubrata | Rabu, 6 April 2011 | 12:43 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com — Gubernur Bali I Made Mangku Pastika tampak santai menanggapi pemberitaan situs berita Time terbitan 1 April lalu yang berjudul "Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes". Artikel yang ditulis oleh jurnalis Andrew Marshall ini menceritakan berbagai sisi negatif Bali, mulai dari sampah, keamanan, hingga kemacetan yang semakin parah.
"Kami tidak membantah. Itu fakta, kok. Bahwa iya, tapi kita harus berusaha memperbaiki," jawab Pastika santai saat ditanya wartawan soal berita Time di kantor Gubernur Bali, Rabu (6/4/2011).
Menurut Pastika, kondisi Bali yang ditulis Time tak jauh beda dari survei yang dilakukan Dinas Pariwisata Provinsi Bali beberapa bulan lalu. "Bahwa kita banyak masalah, itu kan sudah beberapa bulan lalu hasil survei Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Keluhan pertama adalah masalah sampah," ungkap mantan Kapolda Bali ini.
"Memang betul kita memang kotor, kok. Jauh dari negara-negara lain. Karena itu, kita harus bangkit," imbuh Pastika.
Pemerintah Provinsi Bali sebenarnya tengah menggodok peraturan daerah (perda) soal sampah sejak tahun lalu. Perda ini sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Sampai saat ini, perda mengenai sampah sudah masuk pembahasan tahap 4.
==============
Pastika: Bali Bukan Pulau Neraka
K1-11 | Heru Margianto | Rabu, 6 April 2011 | 15:03 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Setelah menanggapi santai pemberitaan Time yang berjudul "Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes", Gubernur Bali kini membandingkan pemberitaan tersebut dengan penghargaan yang diraih Bali sebagai tujuan pariwisata terbaik dunia selama tujuh tahun berturut-turut oleh majalah pariwisata terkemuka yang berbasis di New York, Amerika, Travel And Leisure.
Bagi Pastika kata Neraka terlalu ekstrem disematkan kepada Bali yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia apapun kondisinya. "Oh enggak mungkin, tetap saja bali menjadi tujuan pariwisata nomor satu paling menarik didunia tujuh tahun berturut-turut oleh majalah travel and leisure," kata Pastika kepada wartawan di kantor Gubernur, Denpasar, Bali, Rabu (6/4/2011).
"Tidak mungkin karena sampah menjadi pulau neraka, tapi itu memang suatu hal yang tidak baik, harus kita atasi itu bukan kita diam saja," imbuh Pastika.
Meski begitu, ia menganggap pemberitaan tersebut sebagai cambuk bagi Bali untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. "Kita sudah berusaha mengatasi dengan segala upaya tapi tidak bisa sekaligus, karena menyangkut mengubah sikap mental," ujarnya.
Seperti diberitakan jurnalis Time Andrew Marshall menulis berbagai sisi negatif pulau Dewata Bali dalam artikel terbarunya yang terbit diwebsite Time tanggal 1 April lalu.
Sumber: Kompas
-dipi-