Sebuah riset yang dilakukan para peneliti dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA), Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa "Bangle" (Zingeber cassumunar) ternyata dapat menjadi pelangsing bagi ibu-ibu setelah melahirkan. Dari Kampus IPB Darmaga dilaporkan, para peneliti yang melakukan riset itu adalah Latifah Kosim Darusman, Eti Rohaeti dan Sulistyani, yang merupakan gabungan penelitian antara F-MIPA dengan Pusat Studi Biofarmaka, Lembaga Penelitian IPB.
"Jika anda penggemar jamu godok, tentu tak asing dengan bangle.
Bangle (Zingeber cassumunar) adalah salah satu rimpang yang digunakan sebagai campuran obat tradisional yang dipercaya sebagai pelangsing tubuh setelah melahirkan," kata Latifak Kosim Darusman, jurubicara tim peneliti.Ia menjelaskan, bagaimana cara kerja ekstrak atau serbuk bangle hingga kini belum banyak ditelaah. "Peluruhan lemak dapat didekati dengan hidrolisis lemak melalui aktivitas lipase, sehingga ekstrak yang bersifat activator enzim dapat dikategorikan sebagai peluruh lemak."
Bogor, WASPADA Online
Penelitian itu bertujuan mengekstraksi senyawa flavonoid dari rimpang bangle, menghitung rendemen ekstrak-nya, dan menguji peluruhan lemaknya melalui aktivitas lipase ekstrak kasar dan fraksi. Fraksi ditentukan aktivitasnya dan identitas senyawaan flavonoid ditentukan melalui identifikasi spektra ultraviolet (UV) dan inframerah (IR).
Ekstraksi flavonoid dibuat menggunakan tiga pelarut, yaitu air bebas ion, methanol 80% dan etanol 30%. Ketiga ekstrak diidentifikasikan secara kualitatif kandungan senyawa kimianya dan uji pengaruhnya terhadap aktivitas lipase yang berasal dari kultur padat kapang Rhizopus arrhizus.
Selanjutnya, ekstrak teraktif difraksinasi menggunakan eluen terbaik hasil kromatografi lapis tipis. Pemisahan fraksi dikerjakan menggunakan kromatografi kolom dengan silika gel 254 GF sebagai fase diam dan eluen petroleum eter: kloroform 1: 1(v/v) serta petroleum:kloroform: methanol 1:1: 1(v/v).
Fraksi yang mengandung flavonoid diuji aktivitas hidrolitiknya dan diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV dan IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga ekstrak tersebut positif mengandung flavonoid. Rendemen ekstrak yang dihasilkan ialah berturut-turut 17.03, 8.55 dan 12.43% untuk ekstrak air bebas ion, methanol 80% dan etanol 30%.
Uji terhadap aktivitas lipase menunjukkan bahwa ekstrak methanol paling aktif (43.43 mmol/g/menit) sedangkan ekstrak air bebas ion paling rendah aktivitasnya. Aktivitas ekstrak methanol 80% pada enzim murni lipase ialah 605.36 aktivitas/I./menit, lebih besar 4.5 kali dari enzim lipase murni (control positif).
Fraksinasi ekstrak methanol 80% menghasilkan 5 fraksi, 2 fraksi flavonoidnya negative dan 3 fraksi positif, dan uji fraksi menunjukkan bahwa semua fraksi menunjukkan adanya aktivitas lipase dengan aktivitas tertinggi pada fraksi 3, yaitu 4035.37 mmol/g/menit.
"Jika anda penggemar jamu godok, tentu tak asing dengan bangle.
Bangle (Zingeber cassumunar) adalah salah satu rimpang yang digunakan sebagai campuran obat tradisional yang dipercaya sebagai pelangsing tubuh setelah melahirkan," kata Latifak Kosim Darusman, jurubicara tim peneliti.Ia menjelaskan, bagaimana cara kerja ekstrak atau serbuk bangle hingga kini belum banyak ditelaah. "Peluruhan lemak dapat didekati dengan hidrolisis lemak melalui aktivitas lipase, sehingga ekstrak yang bersifat activator enzim dapat dikategorikan sebagai peluruh lemak."
Bogor, WASPADA Online
Penelitian itu bertujuan mengekstraksi senyawa flavonoid dari rimpang bangle, menghitung rendemen ekstrak-nya, dan menguji peluruhan lemaknya melalui aktivitas lipase ekstrak kasar dan fraksi. Fraksi ditentukan aktivitasnya dan identitas senyawaan flavonoid ditentukan melalui identifikasi spektra ultraviolet (UV) dan inframerah (IR).
Ekstraksi flavonoid dibuat menggunakan tiga pelarut, yaitu air bebas ion, methanol 80% dan etanol 30%. Ketiga ekstrak diidentifikasikan secara kualitatif kandungan senyawa kimianya dan uji pengaruhnya terhadap aktivitas lipase yang berasal dari kultur padat kapang Rhizopus arrhizus.
Selanjutnya, ekstrak teraktif difraksinasi menggunakan eluen terbaik hasil kromatografi lapis tipis. Pemisahan fraksi dikerjakan menggunakan kromatografi kolom dengan silika gel 254 GF sebagai fase diam dan eluen petroleum eter: kloroform 1: 1(v/v) serta petroleum:kloroform: methanol 1:1: 1(v/v).
Fraksi yang mengandung flavonoid diuji aktivitas hidrolitiknya dan diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV dan IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga ekstrak tersebut positif mengandung flavonoid. Rendemen ekstrak yang dihasilkan ialah berturut-turut 17.03, 8.55 dan 12.43% untuk ekstrak air bebas ion, methanol 80% dan etanol 30%.
Uji terhadap aktivitas lipase menunjukkan bahwa ekstrak methanol paling aktif (43.43 mmol/g/menit) sedangkan ekstrak air bebas ion paling rendah aktivitasnya. Aktivitas ekstrak methanol 80% pada enzim murni lipase ialah 605.36 aktivitas/I./menit, lebih besar 4.5 kali dari enzim lipase murni (control positif).
Fraksinasi ekstrak methanol 80% menghasilkan 5 fraksi, 2 fraksi flavonoidnya negative dan 3 fraksi positif, dan uji fraksi menunjukkan bahwa semua fraksi menunjukkan adanya aktivitas lipase dengan aktivitas tertinggi pada fraksi 3, yaitu 4035.37 mmol/g/menit.