andree_erlangga
New member
Malam itu, rakyat kecil bertumpah ruah di tempat pergelaran itu. Lapangan Kebagusan pun spontan menjadi arena pasar malam yang ramai. Rakyat dan wakil rakyat bertemu dan duduk serta tertawa bersama.
Sebelum pergelaran wayang kulit itu digelar, diadakan juga pertunjukan Maramis dari RT setempat, serta diselingi band Santri Jalanan.
Perayaan 1 Suro merupakan sebuah akulturasi sistem kalender antara Islam, Hindu, dan Buddha. Sebelum budaya Islam masuk, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78 Masehi (M). Dalam kalender Saka ini ditemukan nama pasaran hari, seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setelah Islam berkembang, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (Komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Kalender Sultan Agung itu dimulai tanggal 1 Suro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharam 1053 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 1633 M.
Taufik Kiemas dan Daryatmo Mardiyanto, selaku penyelenggara dan ketua panitia acara itu, juga menegaskan hal itu.
?Pada hari ini, PDI-P membuktikan bisa menjalankan apa yang diperintahkan UUD 1945, yaitu kebhinnekaan,? ujar Taufik. Daryatmo juga mengajak semua kalangan untuk meneladani Sultan Agung.
berpolitik.com
Sebelum pergelaran wayang kulit itu digelar, diadakan juga pertunjukan Maramis dari RT setempat, serta diselingi band Santri Jalanan.
Perayaan 1 Suro merupakan sebuah akulturasi sistem kalender antara Islam, Hindu, dan Buddha. Sebelum budaya Islam masuk, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78 Masehi (M). Dalam kalender Saka ini ditemukan nama pasaran hari, seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setelah Islam berkembang, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (Komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Kalender Sultan Agung itu dimulai tanggal 1 Suro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharam 1053 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 1633 M.
Taufik Kiemas dan Daryatmo Mardiyanto, selaku penyelenggara dan ketua panitia acara itu, juga menegaskan hal itu.
?Pada hari ini, PDI-P membuktikan bisa menjalankan apa yang diperintahkan UUD 1945, yaitu kebhinnekaan,? ujar Taufik. Daryatmo juga mengajak semua kalangan untuk meneladani Sultan Agung.
berpolitik.com