nurcahyo
New member
Batuk Pada Perokok Lansia, Tanda Jantung Terganggu
KapanLagi.com - Jika selama ini batuk hanya dihubungkan dengan gangguan pada paru-paru ternyata kita keliru. Hasil riset terbaru yang dilakukan masyarakat Paru dan pengobatan masalah pernafasan (DGP) di Werne, Jerman mengatakan pria usia lanjut yang perokok dan mengalami batuk-batuk umumnya berisiko menghadapi penyakit jantung.
Dalam riset mereka dilaporkan, setiap satu di antara lima penderita COPD (Penyakit Paru Obstruktif kronik), terminology medis bagi batuk-batuk yang diderita perokok, jelas membawa pengaruh pada gangguan jantung.
Risiko tersebut makin bertambah apabila pasien sudah menderita masalah kesehatan jantung. Masalah jantung merupakan akibat dari penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan dari kebiasaan merokok, kata Profesor Dieter Koehler, ketua DGP.
"Hal itu menambah tekanan pada pembuluh darah, dan tak lama kemudian paru-paru tak dapat lagi memperoleh oksigen yang cukup sehingga tak lama berselang jantung mulai berdetak lebih cepat dan menjadi lelah.
Kelebihan berat badan atau kegemukan adalah faktor lainnya karena makanan yang berlemak juga dapat mempersempit pembuluh darah akibat terjadi penebalan pada dinding pembuluh darah bagian dalam.
Pasien COPD juga harus dapat memastikan dokter mereka memantau detak jantung mereka dan mendengarkan kalau-kalau ada irama jantung yang lain dari kebiasaan.
"Semakin cepat pasien yang mengalami gangguan ritme jantung ditangani maka semakin besar kesempatannya untuk pulih dari penyakit tersebut," kata Koehler.
Nafas terengah-engah (nafas pendek) dan lemahnya denyut jantung dapat ditangani dengan obat-obatan. Latihan olahraga ringan juga baik dilakukan asalkan hal itu telah dikonsultasikann dan berada dibawah pengawasan dokter.
KapanLagi.com - Jika selama ini batuk hanya dihubungkan dengan gangguan pada paru-paru ternyata kita keliru. Hasil riset terbaru yang dilakukan masyarakat Paru dan pengobatan masalah pernafasan (DGP) di Werne, Jerman mengatakan pria usia lanjut yang perokok dan mengalami batuk-batuk umumnya berisiko menghadapi penyakit jantung.
Dalam riset mereka dilaporkan, setiap satu di antara lima penderita COPD (Penyakit Paru Obstruktif kronik), terminology medis bagi batuk-batuk yang diderita perokok, jelas membawa pengaruh pada gangguan jantung.
Risiko tersebut makin bertambah apabila pasien sudah menderita masalah kesehatan jantung. Masalah jantung merupakan akibat dari penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan dari kebiasaan merokok, kata Profesor Dieter Koehler, ketua DGP.
"Hal itu menambah tekanan pada pembuluh darah, dan tak lama kemudian paru-paru tak dapat lagi memperoleh oksigen yang cukup sehingga tak lama berselang jantung mulai berdetak lebih cepat dan menjadi lelah.
Kelebihan berat badan atau kegemukan adalah faktor lainnya karena makanan yang berlemak juga dapat mempersempit pembuluh darah akibat terjadi penebalan pada dinding pembuluh darah bagian dalam.
Pasien COPD juga harus dapat memastikan dokter mereka memantau detak jantung mereka dan mendengarkan kalau-kalau ada irama jantung yang lain dari kebiasaan.
"Semakin cepat pasien yang mengalami gangguan ritme jantung ditangani maka semakin besar kesempatannya untuk pulih dari penyakit tersebut," kata Koehler.
Nafas terengah-engah (nafas pendek) dan lemahnya denyut jantung dapat ditangani dengan obat-obatan. Latihan olahraga ringan juga baik dilakukan asalkan hal itu telah dikonsultasikann dan berada dibawah pengawasan dokter.