Usai Viral Bayar SPP Pakai GoPay, Madrasah Ini Kini Punya QRIS
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah di Semarang, Jawa Tengah sempat viral pada akhir 2019. Sebabnya, madrasah ini berinisiatif memanfaatkan metode transfer GoPay dan e-money lainnya untuk memudahkan orang tua murid membayar pendaftaran siswa baru.
Inisiatif terdengar ke telinga pihak GoPay yang kemudian membantu madrasah ini mendapatkan QR Indonesia Standard (QRIS). Untuk diketahui, QRIS berfungsi agar satu kode QR bisa dipakai oleh beberapa layanan pembayaran yang berbeda. Jadi, satu kode QR ini bisa di-scan untuk membayar menggunakan GoPay, Ovo, LinkAja, Dana dan e-payment lainnya.
Berkat bantuan GoPay, akhirnya MI Miftahul Akhlaqiyah menjadi madrasah pertama di Indonesia yang menggunakan QRIS, sehingga bisa menerima pembayaran dari dompet digital apa saja yang sudah disertifikasi QRIS oleh Bank Indonesia.
"Proses pengajuan QRIS ternyata cukup mudah. Ketika semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap, kami dibantu pihak GoPay untuk pengajuan QRIS. Kurang lebih satu bulan prosesnya," kata Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah Miftahul Arief dihubungi detikINET, Jumat (10/1/2020).
Sebelumnya, opsi pembayaran lewat e-payment di madrasah ini memang belum menggunakan kode QR. Pilihan pembayaran lewat e-payment murni merupakan inisiatif sekolah dengan menggunakan akun e-payment milik Arief yang diperuntukkan sebagai tujuan transfer.
Dijelaskan Arief, tujuan sebenarnya adalah untuk memberikan alternatif pembayaran sekolah. Dengan cara tersebut, calon orang tua siswa tak harus datang ke madrasah untuk sekadar membayar biaya pendaftaran seperti yang umum dilakukan selama ini.
Menurut Arief, kendala yang dihadapi calon orang tua murid kebanyakan adalah kesibukan. Sekarang, dengan punya QRIS, lebih mudah bagi madrasah dan para orang tua murid melakukan transaksi dari berbagai dompet digital.
"Sebagai MI pertama yang memiliki QRIS, kami dapat menerima pembayaran dari berbagai uang elektronik dengan satu kode QR," ujarnya.
Arief berharap, langkah go digital yang dilakukan madrasahnya dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya, karena menghemat waktu dan tentunya menawarkan kemudahan.
Sementara itu, Head of Corporate Communications GoPay Indonesia Winny Triswandhani mengungkapkan apresiasinya pada pihak madrasah dalam menerapkan metode non-tunai.
"Karena itu kami segera menghubungi pak Arief dan membantu MI Miftahul Akhlaqiyah untuk mendapatkan QRIS. Sekarang orang tua murid dapat membayar administrasi sekolah dengan GoPay dan juga uang elektronik lain. Langkah ini merupakan komitmen kami mendukung Bank Indonesia untuk memperluas penerapan QRIS," ujarnya lewat keterangan tertulis.
GoPay sendiri saat ini telah bekerja sama dengan lebih dari 420.000 rekan usaha di seluruh Indonesia, sebanyak 90% di antaranya adalah UMKM yang termasuk pedagang kaki lima, kantin, dan warung kelontong.
Selain itu, GoPay juga dapat digunakan di 390 kota di Indonesia, bahkan ada di kota-kota yang GoJek belum beroperasi. Pada 2018, GoPay juga telah bekerjasama dengan puluhan kantin SMK di Jakarta, puskesmas, layanan transportasi publik dan institusi lain dalam memfasilitasi pembayaran non-tunai.