Administrator
Administrator
Munculnya berbagai keluhan masyarakat tentang tarif becak yang terkadang melambung tinggi membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta berencana memasang argometer pada seluruh becak yang beroperasi. Namun, beberapa kendala membuat rencana tersebut tertunda.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kota Yogyakarta Purnomo Rahardjo mengatakan, hingga saat ini rencana pemasangan argometer pada becak masih menjadi wacana, “Rencana penyeragaman tarif ini juga tidak mudah. Tidak bisa hanya dengan satu variabel untuk menentukan tarif becak,” ujarnya.
Variabel tersebut di antaranya jarak tempuh, kondisi cuaca, dan berat beban yang diangkut. Karena banyak variabel yang memengaruhi tarif, pemasangan argometer untuk becak belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, sampai saat ini belum pernah ada pengalaman tentang pemasangan argometer pada becak oleh daerah bahkan negara mana pun.
Teknisnya pun dia mengaku belum pernah tahu. “Tapi, dengan adanya wacana ini, kami menerima masukan-masukan dari masyarakat dan paguyuban becak di Kota Yogyakarta. Menurut mereka, usulan tentang pemasangan argometer pada becak merupakan usulan yang cukup baik,” ungkapnya.
Dishub Kota Yogyakarta saat ini masih fokus pada penertiban kepemilikan surat izin operasional kendaraan tidak bermotor (SIOKTB). Hingga saat ini becak yang telah lulus verifikasi baru 6300 becak. Setelah itu, Dishub Yogyakarta baru akan melakukan program lain termasuk rencana pemasangan argometer pada becak.
Ketua Asosiasi Paguyuban Becak Yogyakarta (Aspabeda) Totok Yudianto menilai wacana pemasangan argometer untuk menyamaratakan tarif becak merupakan langkah positif. “Karena sebenarnya hal tersebut juga berhubungan dengan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Dan agar tidak ada lagi teman-teman yang seenaknya menaikkan tarif,” katanya.
Sumber : Sindo
Kabel speedometer-argonya dikoneksiin ke kaki Abang becaknya kali ya?
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kota Yogyakarta Purnomo Rahardjo mengatakan, hingga saat ini rencana pemasangan argometer pada becak masih menjadi wacana, “Rencana penyeragaman tarif ini juga tidak mudah. Tidak bisa hanya dengan satu variabel untuk menentukan tarif becak,” ujarnya.
Variabel tersebut di antaranya jarak tempuh, kondisi cuaca, dan berat beban yang diangkut. Karena banyak variabel yang memengaruhi tarif, pemasangan argometer untuk becak belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, sampai saat ini belum pernah ada pengalaman tentang pemasangan argometer pada becak oleh daerah bahkan negara mana pun.
Teknisnya pun dia mengaku belum pernah tahu. “Tapi, dengan adanya wacana ini, kami menerima masukan-masukan dari masyarakat dan paguyuban becak di Kota Yogyakarta. Menurut mereka, usulan tentang pemasangan argometer pada becak merupakan usulan yang cukup baik,” ungkapnya.
Dishub Kota Yogyakarta saat ini masih fokus pada penertiban kepemilikan surat izin operasional kendaraan tidak bermotor (SIOKTB). Hingga saat ini becak yang telah lulus verifikasi baru 6300 becak. Setelah itu, Dishub Yogyakarta baru akan melakukan program lain termasuk rencana pemasangan argometer pada becak.
Ketua Asosiasi Paguyuban Becak Yogyakarta (Aspabeda) Totok Yudianto menilai wacana pemasangan argometer untuk menyamaratakan tarif becak merupakan langkah positif. “Karena sebenarnya hal tersebut juga berhubungan dengan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Dan agar tidak ada lagi teman-teman yang seenaknya menaikkan tarif,” katanya.
Sumber : Sindo
Kabel speedometer-argonya dikoneksiin ke kaki Abang becaknya kali ya?