Kalina
Moderator
Kram saat hamil merupakan suatu hal yang kerap dialami setiap ibu. Umumnya terjadi pada masa awal kehamilan. Namun, jika kram sering terjadi, tentu memunculkan kekhawatiran. Mungkinkah ada kelainan pada janin atau ada sebab lain?
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Pusat Pertamina, dr. Frizar Irmansyah, SpOG(K), perut kram saat hamil bisa terjadi karena perut harus menahan beban yang berat akibat membesarnya rahim dan peningkatan cairan selama kehamilan. Akibatnya, terjadi penegangan di semua jaringan-jaringan yang longgar, termasuk jaringan longgar di perut.
"Sehingga, saraf-saraf itu agak ketekan dan akan relatif kram," ujar dokter Frizar saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada dua jenis kram yang biasa dialami oleh ibu hamil. Yakni, kram yang disebabkan menegangnya otot perut akibat terlalu lelah dan kram perut akibat otot rahim yang sedang mengalami kontraksi.
Cara membedakannya, kata dia, dengan mengenali nyeri yang terjadi. Jika rasa kram diiringi oleh mengerasnya bagian rahim dan terasa nyeri pada pinggang, maka itu merupakan gejala kontraksi. Namun, apabila hanya terasa kram tanpa adanya pengerasan pada bagian rahim, maka itu hanya kram perut biasa.
"Pokoknya, kalau tidak ada bagian rahim yang mengeras dan hanya tegang otot, itu gak masalah karena perut memang sedang menahan beban rahim yang membesar," jelasnya.
Mengatasi kram perut biasa, sambungnya, bisa dilakukan dengan mengoleskan minyak kayu putih atau bisa juga dengan meletakan kain basah yang hangat di atas perut. Selain itu, sang ibu harus beristirahat yang cukup dan jangan banyak berdiri.
"Tapi, kalau kram itu terjadi pada otot rahim atau biasa kita sebut kontraksi, itu bahaya dan harus cepat dikasih obat yang bisa menghilangkan kontraksi, karena bisa menyebabkan kelahiran prematur," papar dia.
Adapun kemunculan kontraksi, tutur dia, disebabkan adanya infeksi pada saluran kencing, ######, dan organ tubuh lain. Infeksi tersebut merangsang panas dan demam pada tubuh, sehingga tubuh mengeluarkan zat prostaglandin. Zat tersebut, menjadi pemicu terjadinya kontraksi pada ibu hamil.
"Selain itu, banyak pikiran dan kelelahan bisa juga menyebabkan kontraksi. Walaupun, kebanyakan lebih karena infeksi," tandasnya.
Yahoo! She
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Pusat Pertamina, dr. Frizar Irmansyah, SpOG(K), perut kram saat hamil bisa terjadi karena perut harus menahan beban yang berat akibat membesarnya rahim dan peningkatan cairan selama kehamilan. Akibatnya, terjadi penegangan di semua jaringan-jaringan yang longgar, termasuk jaringan longgar di perut.
"Sehingga, saraf-saraf itu agak ketekan dan akan relatif kram," ujar dokter Frizar saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada dua jenis kram yang biasa dialami oleh ibu hamil. Yakni, kram yang disebabkan menegangnya otot perut akibat terlalu lelah dan kram perut akibat otot rahim yang sedang mengalami kontraksi.
Cara membedakannya, kata dia, dengan mengenali nyeri yang terjadi. Jika rasa kram diiringi oleh mengerasnya bagian rahim dan terasa nyeri pada pinggang, maka itu merupakan gejala kontraksi. Namun, apabila hanya terasa kram tanpa adanya pengerasan pada bagian rahim, maka itu hanya kram perut biasa.
"Pokoknya, kalau tidak ada bagian rahim yang mengeras dan hanya tegang otot, itu gak masalah karena perut memang sedang menahan beban rahim yang membesar," jelasnya.
Mengatasi kram perut biasa, sambungnya, bisa dilakukan dengan mengoleskan minyak kayu putih atau bisa juga dengan meletakan kain basah yang hangat di atas perut. Selain itu, sang ibu harus beristirahat yang cukup dan jangan banyak berdiri.
"Tapi, kalau kram itu terjadi pada otot rahim atau biasa kita sebut kontraksi, itu bahaya dan harus cepat dikasih obat yang bisa menghilangkan kontraksi, karena bisa menyebabkan kelahiran prematur," papar dia.
Adapun kemunculan kontraksi, tutur dia, disebabkan adanya infeksi pada saluran kencing, ######, dan organ tubuh lain. Infeksi tersebut merangsang panas dan demam pada tubuh, sehingga tubuh mengeluarkan zat prostaglandin. Zat tersebut, menjadi pemicu terjadinya kontraksi pada ibu hamil.
"Selain itu, banyak pikiran dan kelelahan bisa juga menyebabkan kontraksi. Walaupun, kebanyakan lebih karena infeksi," tandasnya.
Yahoo! She