Benarkah dengan machine learning dapat mencegah potensi fraud dan scam?
Fraud dan scam merupakan suatu tindakan kecurangan yang secara sengaja dilakukan oleh individu atau bahkan organisasi. Kecurangan dan penipuan saat ini banyak dilakukan dengan cara yang canggih. Misalnya, ada pihak yang menaikkan harga tidak sesuai untuk sebuah produk dan jasa yang kita bayar. Salah satu yang dapat mencegah penipuan yang mungkin akan terjadi adalah dengan menerapkan teknologi deteksi dan pencegahan yang disebut machine learning.
Fraud dan Scam, Potensi Kerugian Bisnis yang Harus Dihindari
Fraud dan scam merupakan bentuk perbuatan seperti penipuan kriminal untuk keuntungan pribadi dalam hal finansial. Karena sekarang ini bentuk penipuan dan kejahatan lainnya banyak sekali dilakukan dengan mengandalkan kecanggihan teknologi, maka ini menjadi pendorong terciptanya sebuah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pembelajaran mesin.
Untuk mampu menghentikan segala jenis kecurangan dan penipuan yang akan membahayakan bisnis, maka dapat dilakukan identifikasi dan juga meningkatkan keamanan dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan empat langkah ini:
1. Terapkan teknik keamanan berlapis seperti AI dan pembelajaran mesin.
2. Ambil dan kumpulkan semua tipe data lalu digabungkan ke dalam sebuah proses analitis.
3. Pantau transaksi yang sedang berlangsung di setiap bagian, aktivitas di jejaring sosial, dan pantau juga potensi anomali berisiko tinggi dengan menerapkan analitik perilaku agar dapat melakukan pengambilan keputusan secara real time.
4. Optimalkan alur kerja dengan menanamkan budaya analitik yang mencakup seluruh aspek bisnis melalui visualisasi data.
Mencegah Fraud dengan Pembelajaran Mesin
Teknologi yang digunakan dalam sebuah bisnis untuk melakukan deteksi dan pencegahan fraud harus mampu belajar dari berbagai pola data yang kompleks. Selain itu, teknologi yang digunakan harus sudah menerapkan model keputusan yang canggih untuk mendeteksi kecurangan yang lebih akurat.
Pemilik bisnis harus belajar dari penipuan yang pernah terjadi ataupun potensi yang akan muncul lalu menerapkan hasilnya ke dalam mesin deteksi agar mampu mendeteksi kecurangan lainnya di masa mendatang. Mendeteksi dan mencegah penipuan bukan suatu proses yang statis.
Proses ini justru merupakan siklus berkelanjutan dengan melibatkan pendeteksian, pengambilan keputusan, pemantauan dan pembelajaran agar sistem mampu melakukan deteksi yang lebih baik.
Mesin Bisa Saja Salah Mendeteksi
Algoritma akan sangat berguna untuk mendeteksi potensi kecurangan dengan lebih cepat. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang akan menimbulkan kesalahan identifikasi dalam menandai potensi fraud dan scam.
Tujuan penerapan teknologi AI dan machine learning adalah untuk mendeteksi penipuan dengan baik, menciptakan kepatuhan dari pengguna, dan memberikan keamanan bagi pengguna. Pengembangan teknologi ini harus terus dilakukan guna mencegah segala bentuk kecurangan dengan lebih baik lagi dan menciptakan sistem yang ketat.
Pembelajaran yang diawasi, Algoritma pembelajaran mesin akan belajar dari data dan riwayat yang terkumpul. Kemudian mengidentifikasi pola minat yang ingin ditandai.
Pembelajaran yang tidak diawasi, Pembelajaran yang tidak diawasi akan mampu menilai dan meneliti data yang kemungkinan tidak terdeteksi adanya potensi kecurangan. Biasanya pembelajaran ini digunakan untuk mengidentifikasi anomali dan pola minat yang baru.
Analisis jaringan, Digunakan untuk mendeteksi hubungan dan jaringan yang mengungkapkan pola minat.
Analitik Teks, Digunakan untuk mengidentifikasi seluruh data yang berbentuk teks melalui kategorisasi konten dan pencarian.
Bagi pemilik bisnis, di zaman sekarang ini hampir tidak mungkin untuk tidak mengandalkan teknologi AI dan machine learning untuk mencegah fraud dan scam yang akan sangat berbahaya bagi bisnis. Karena bentuk kecurangan yang saat ini dilakukan sudah semakin canggih dan harus diproteksi dan dicegah dengan cara yang lebih canggih.
Sumber Gambar: news.professtama.com
Referensi: https://halojasa.com/