alitkurniawan
New member
Anda mengalami sakit atau nyeri pada saat buang air kecil atau mengalami keputihan yang tidak normal ? bisa jadi hal ini pertanda dari penyakit uretritis. Apakah uretritis itu ? Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit ini ? Apa saja gejala dari penyakit ini ? Lantas adakah pengobatan yang efektif untuk mengatasi penyakit ini ? Simak informasi lebih jauhnya hanya disini.
Penyakit uretritis ini merupakan suatu peradangan atau pun pembengkakan yang terjadi pada uretra, yakni saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Hal ini dapat menyebabkan adanya dorongan untuk buang air kecil semakin meningkat dan penderita akan merasa nyeri pada saat buang air kecil. Penyakit uretritis ini salah satu jenis infeksi menluar seksual.
Penyebab Penyakit Uretritis
Secara umum, sebagian besar dari penyebab penyakit uretritis ini adalah infeksi baik dari virus, parasit, atau pun bakteri. Akan tetapi, bakteri adalah sebuah penyebab yang paling umum terjadi.
Bakteri yang sama dapat menyebabkan timbulnya infeksi kandung kemih dan organ ginjal juga dapat menginfeksi lapisan uretra. Bakteri yang ditemukan secara alami di area genital juga dapat menyebabkan uretritis jika masuk ke dalam saluran kemih.
Selain itu, bakteri yang dapat menyebabkan uretritis ini dapat berupa uretritis gonococcal, yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, atau uretritis non-gonococcal ( NGU ), yang disebabkan oleh Chlamudia trachomatis atau Mycoplasma genitalium.
Sementara, cirus yang sering kali atau paling umum menjadi penyebab uretritis ini adalah virus herpes simplex ( HSV ), human papillomavirus ( HPV ), dan cytomegalovirus ( CMV ).
Selain penyebab-penyebab di atas, berikut ini juga adalah beberapa penyebab uretritis lainnya, diantaranya :
- Ureaplasma urealyticum,
- Trichomonas vaginalis ( parasit penyebab trikomoniasis ),
- Bakteri Escherichia coli ( E. coli ),
- Sindrom reiter,
- Adenovirus.
Menurut sebuah lembaga bernama National Institutes of Health menyatakan bahwa penyakit uretritis ini juga dapat disebabkan oleh cedera atau peka terhadap bahan kimia yang digunakan dalam alat sabun, krim, spermisida, dan juga kontrasepsi.
Adanya gesekan pada saat berhubungan intim atau pun masturbasi juga dapat menyebabkan kerusakan yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada pria. Tidak hanya itu, uretritis ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom. Apabila seseorang wanita mempunyai infeksi vagina, tentunya ia dapat menyebarkannya ke pasangan pria.
Tidak hanya penyebab-penyebab di atas, terdapat juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit uretritis, diantaranya :
- Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, tanpa menggunakan kondom,
- Mempunyai riwayat infeksi menular seksual,
- Berjenis kelamin wanita.
Gejala Penyakit Uretritis
Gejala utama dari infeksi uretra atau uretritis ini adalah adanya rasa nyeri pada saat buang air kecil. Selain itu, gejala pada pria dan wanita dapat berbeda. Pada pria, gejala dari penyakit uretritis ini meliputi :
- Kelenjar getah bening yang membengkak pada area selangkangan,
- Penis terasa gatalm membengkak, dan juga mengeluarkan cairan,
- Rasa panas dan terbakar pada saat buang air kecil,
- Hematuria,
- Terasa nyeri pada saat melakukan hubungan seksual atau pun ejakulasi.
Sedangkan pada wanita, gejala dari penyakit uretritis ini meliputi :
- Adanya rasa nyeri pada panggul,
- Dispareunia,
- Keluarnya cairan dari vagina ( keputihan ),
- Demam dan juga menggigil,
- Terasa nyeri perut,
- Adanya rasa terbakar dan tidak nyaman pada saat buang air kecil.
Komplikasi Uretritis
Apabila penyakit uretritis tidak segera diatas dan diobati, maka uretra akan mengalami penyempitan dan menyebabkan luka. Selain itu, infeks ini juga dapat menyebar ke bagian lain dari saluran kemih, seperti ginjal, kandung kemih, dan ureter. Berikut ini adalah beberapa komplikasi uretritis pada pria dan wanita, diantaranya :
- Epididimitis ( Pria ),
- Cystitis atau infeks kandung kemih ( Pria ),
- Radang panggul atau Pelvic Inflammatory Diseases ( Wanita ),
- Peradangan pada leher rahim atau serviks ( Wanita ),
- Orchitis atau infeksi testis ( Pria ),
- Prostatis atau infeksi prostat ( Pria ).
Penyakit uretritis ini merupakan suatu peradangan atau pun pembengkakan yang terjadi pada uretra, yakni saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Hal ini dapat menyebabkan adanya dorongan untuk buang air kecil semakin meningkat dan penderita akan merasa nyeri pada saat buang air kecil. Penyakit uretritis ini salah satu jenis infeksi menluar seksual.
Penyebab Penyakit Uretritis
Secara umum, sebagian besar dari penyebab penyakit uretritis ini adalah infeksi baik dari virus, parasit, atau pun bakteri. Akan tetapi, bakteri adalah sebuah penyebab yang paling umum terjadi.
Bakteri yang sama dapat menyebabkan timbulnya infeksi kandung kemih dan organ ginjal juga dapat menginfeksi lapisan uretra. Bakteri yang ditemukan secara alami di area genital juga dapat menyebabkan uretritis jika masuk ke dalam saluran kemih.
Selain itu, bakteri yang dapat menyebabkan uretritis ini dapat berupa uretritis gonococcal, yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, atau uretritis non-gonococcal ( NGU ), yang disebabkan oleh Chlamudia trachomatis atau Mycoplasma genitalium.
Sementara, cirus yang sering kali atau paling umum menjadi penyebab uretritis ini adalah virus herpes simplex ( HSV ), human papillomavirus ( HPV ), dan cytomegalovirus ( CMV ).
Selain penyebab-penyebab di atas, berikut ini juga adalah beberapa penyebab uretritis lainnya, diantaranya :
- Ureaplasma urealyticum,
- Trichomonas vaginalis ( parasit penyebab trikomoniasis ),
- Bakteri Escherichia coli ( E. coli ),
- Sindrom reiter,
- Adenovirus.
Menurut sebuah lembaga bernama National Institutes of Health menyatakan bahwa penyakit uretritis ini juga dapat disebabkan oleh cedera atau peka terhadap bahan kimia yang digunakan dalam alat sabun, krim, spermisida, dan juga kontrasepsi.
Adanya gesekan pada saat berhubungan intim atau pun masturbasi juga dapat menyebabkan kerusakan yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada pria. Tidak hanya itu, uretritis ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom. Apabila seseorang wanita mempunyai infeksi vagina, tentunya ia dapat menyebarkannya ke pasangan pria.
Tidak hanya penyebab-penyebab di atas, terdapat juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit uretritis, diantaranya :
- Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, tanpa menggunakan kondom,
- Mempunyai riwayat infeksi menular seksual,
- Berjenis kelamin wanita.
Gejala Penyakit Uretritis
Gejala utama dari infeksi uretra atau uretritis ini adalah adanya rasa nyeri pada saat buang air kecil. Selain itu, gejala pada pria dan wanita dapat berbeda. Pada pria, gejala dari penyakit uretritis ini meliputi :
- Kelenjar getah bening yang membengkak pada area selangkangan,
- Penis terasa gatalm membengkak, dan juga mengeluarkan cairan,
- Rasa panas dan terbakar pada saat buang air kecil,
- Hematuria,
- Terasa nyeri pada saat melakukan hubungan seksual atau pun ejakulasi.
Sedangkan pada wanita, gejala dari penyakit uretritis ini meliputi :
- Adanya rasa nyeri pada panggul,
- Dispareunia,
- Keluarnya cairan dari vagina ( keputihan ),
- Demam dan juga menggigil,
- Terasa nyeri perut,
- Adanya rasa terbakar dan tidak nyaman pada saat buang air kecil.
Komplikasi Uretritis
Apabila penyakit uretritis tidak segera diatas dan diobati, maka uretra akan mengalami penyempitan dan menyebabkan luka. Selain itu, infeks ini juga dapat menyebar ke bagian lain dari saluran kemih, seperti ginjal, kandung kemih, dan ureter. Berikut ini adalah beberapa komplikasi uretritis pada pria dan wanita, diantaranya :
- Epididimitis ( Pria ),
- Cystitis atau infeks kandung kemih ( Pria ),
- Radang panggul atau Pelvic Inflammatory Diseases ( Wanita ),
- Peradangan pada leher rahim atau serviks ( Wanita ),
- Orchitis atau infeksi testis ( Pria ),
- Prostatis atau infeksi prostat ( Pria ).