dianapple
New member
pertama perkenalkan dahulu...
saia seorang mahasiswa biologi salah satu universitas negeri di Indonesia...
saia saat ini sedang semester 5....
hihihi~ IP saia gk pernah bagus... tapi saia PD klo laporan praktikum saia pantas diacungin jempoL... cos tmn'' n senior dah banyak yg blg koq...
klo ad yg butuh laporan praktikum.. silahkan hubungi saia... insyaAllah saia bantu...
ini sedikit dari salah satu laporan praktikum saia...
klo bisa melampirkan, saia lampirin deh semua nih...
ABSTRAK
Praktikum yang berjudul, “Embriologi Ayam” bertujuan untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam, dimulai dari umur 18 jam sampai 96 jam dalam pengeraman dan untuk mempelajari perkembangan struktur atau oogenesispada embrio ayam dimulai dari umur 24 jam sampai 72 jam pengeraman dan untuk mempelajari histogénesis awal dari beberapa organ. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2010 pukul 13:30-15:30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, gunting, dan piring plastik. Dan bahan yang digunakan adalah telur Turnix suscitator berumur 24 jam, 48 jam, dan 72 jam pengeraman. Adapun hasil yang didapat adalah berupa gambar bagian-bagian dari telur Turnix suscitator pada masing-masing masa pengeraman. Kesimpulan yang didapat adalah pada masa pengeraman 24 jam hanya tampak telur dengan yolk, albumin dan amnionnya, pada masa pengeraman terlihat pada embrio terdapat sedikit calon sayap pembuluh darah yang terlihat belum jelas, dan pada embrio berusia 72 jam terdapat jantung yang berdetak, calon sayap, neural forus anterior, mesen sefalon, vena vitelina, zona pelusida dan bagian dari telur lainnya seperti yolk, albumin, chalaza, dan amnion yang juga ditemukan pada pengamatan terhadap embrio usia 24 jam dan 48 jam.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Embriologi mencakup yaitu Progenese, Embriogenese, dan Organogenese. Embriologi dalam arti yang luas meliputi perkembangan embrio pralahir dan perkembangan pasca lahir atau partus, karena perkembangan makhluk adalah berkelanjutan. Progenese adalah periodenya dari perkembangan embrio atau sel kelamin dahulu sampai yang kedua sel kelamin tersebut menyatu padu dan menjadi zigot, proses progenese tersebut dengan progenesis. Embriogenesis meliputi blastogenesis dan pembentukan emrio. Blastogenesis meliputi blastogenese dan meliputi perkembangan zigot menjadi morulasi, blastulasi, dan gastrulasi serta prosesnya masing-masing ini disebut seperti diatas. Perkembangan embrio dalam arti lebih luas berupa bagaimana ovum dan sperma diproduksi, tindak lanjut dan informasi yang terkait (Sukra 2000 : 80).
Sistem reproduksi unggas terdiri dari indung telur (ovary) dan oviduk (oviduct), yaitu saluran yangmenghubungkan indung telur dengan rahim. Telur unggas berupa sel reproduksi sementara, tetapi khusus ayam, sel ini diselimuti oleh kuning telur (yolk), putih telur (albumen), selaput kerabang, kerabang, dan kutikula. Indung telurlah yang bertanggung jawab untuk membentuk kuning telur. Bagian yang lain dihasilkan oleh oviduk. Pada awal perkembangan embrio, terdapat dua indung telur dan dua oviduk, tetapi yang sebelah kanan kemudian mengecil, menyisakan hanya indung telur dan oviduk kiri pada saat menetas (Katsir 2004 : 33).
Pada preparat utuh atau whole mount 16-20 jam terdapat 6 penampakan bagian stria primitifa, head process, dan diferensiasi blastoderm. Blastoderm dibagi menjadi 2, yaitu area opaca dan areal pellucia yang di mana area pellucia terletak di bagian dalam, jernih, dan juga bebas fitelgus, sedangkan area opaca di bagian luar yang berpulas lebih tua dan penuh vitellus. Stria primitifanya terletak sepanjang sumbu tengah merupakan titik-titik mesoderm yang berkumpul di tengah menjadi batas. Primitif knod (nodus hensen) merupakan suatu simpul diujung dari anterior stria primitif, head processus berupa sebuah garis membentuk head fold dan proamnion yang mana berupa daerah bening disebelah anterior lipatan kepala pada preparat whole 23-27 jam blastodermnya pada area dari areal opacanya ini terbagi menjadi dua, yaitu area yang opaca vaskulosa, yang penuh pulau-pulau darah bagian dalam dan area opaca vitellina, penuh vitellus bagian luarnya. Kepala merupakan bagian kepala yang telah terangkat dari blastoderm. Susunan syarafnya terdiri dari neural ford yang merupakan lipatan neural, syaraf selanjutnya yaitu neural grove (Sukra 2000 : 80).
Pada masa perngeraman yang ke-33 jam sudah mulai memblok janatung ke kanan dan sudah terbendung satu pasang aorta dan vena vitellina. Sistem syaraf pun mulai berdiferensiasi dan juga terlihat penebalan pada lateran prosensepalon yang disebut vesikula optik. Pada masa 45-50 jam terjadi perubahan yang sangat jelas dan terjadi torsi atau perputaran dari bagian anterior dari pada embrionya, sehingga bagian kiri kepala dibagian sebalah kiri kepala. Bumbung naural sudah menutup sampai ke posterior jantung, mata sudah lebih sempurna juga vesikula bagian optiknya (Dellman 1999 : 423).
Dengan penambahan lemak dan protein dalam ransom ayam petelur dibuktikan meningkatkan ukuran kuning telur, tetapi kurang bermanfaat dari segi praktis. Ukuran kuning telur bukan berhubungan dengan laju produksi telur, tetapi lebih erat hubungannya dengan pertama kali dalam satu clutch, biasanya akan berisi kuning telur yang lebih besar dari telur-telur yang dikeluarkan berikutnya. Lokasi piring kecambah (germinal disc) selalu berada di permukaan masa kuning telur. Bagitu telur diletakkan, kuning telur berputar sehingga cakram kecambah selalu berada di atas (Kimball 1999 : 165).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam, dimulai dari umur 18 jam sampai 96 jam dalam pengeraman dan untuk mempelajari perkembangan struktur atau oogenesispada embrio ayam dimulai dari umur 24 jam sampai 72 jam pengeraman dan untuk mempelajari histogénesis awal dari beberapa organ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reptilia, Aves, dan Mammalia tergolong pada hewan jenis amniota, karena janinnya mempunyai selaput embrional yang dinamakan amnion. Tipe telur burung adalah telolecithal, tetapi oleh karena detoplasmanya banyak sekali, maka dinamakan megalecithal. Bagian aktif pada sel telur atau pada pembelahan sel telur burung, yaitu keping lembaganya atau blastidiscnya. Pembelahan bertujuan untuk mendapatkan banyak sel yang semuanya mengandung perangkat gen yang identik. Sel ini berdiferensiasi membentuk bermacam-macam sel yang berbeda fungsi, contohnya sel saraf, sel otot, sel lemak, sel darah, dan lain-lain. Pola pembelahan bervariasi tergantung pada spesies hewan tersebut. Faktor penentu pola pembelahan diantaranya nucleus. Sintesis dari protein, jumlah, dan distribusi yolk dalam sitoplasma yang berfungsi sebagai penentu dimulainya pembelahan dan ukuran blastomer yang dibentuk yolk menghambat jalannya pembelahan dan faktor-faktor dalam sitoplasma (Campbell 2004 : 94).
Pada Reptil dan Aves bagian tepi blastoderm berdiferensiasi menjadi area opaka. Sel-sel tepi area opaka berkembang menjadi tiga lapis, yaitu (1) ektoderm, (2) mesoderm, dan (3) endoderm, dan bersatu dengan tiga lapisan yang ada di daerah area pellusida. Lapisan ectoderm melekat pada permukaan kuning telur. Pada ayam selama hari kedua dan ketiga masa pengeraman di bagian dalam area opaka berkembang jala-jala pembuluh darah, bagian ini disebut area vaskulosa (Sukra 2000 : 131).
Masa pengeraman 19 sampai dengan 21 jam, pada stadium ini pola bagian anterior dari nealis hansen telah berkembang sistem saraf yang berbentuk lekuk netral dan juga sudah terbentuk lipat kepala. Anterior dari lipatan kepala terlihat daerah bening, karena pada daerah ini tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Pada janin 21 sampai 23 jam, mesoderm pada kedua belah dari notokhor berdiferensiasi menjadi somit-somit mesoderm. Somit-somit mesoderm ada tanda yang seksama dari tingkat pertumbuhan dari janin-janin dengan jumlah somit yang sama. Pada janin 24 jam, lipatan neural pertama-tama terjadi di muka mosit-somit pertama, mesoderm telah terbentuk 4 sampai 5 pasang somit mesoderm yang keduanya dikiri kanan notokhor di bagian tengah janin. Mesoderm merupakan lapis benih yang akan berkembang menjadi berbagai organ dan menjadi proporsi (bagian) yang tersebar dibandingkan dengan ectoderm dan mesoderm. Somit adalah segmen atau ruas mesoderm tampak berpasangan di bagian dorsal embrio. Pada embrio ayam jumlah pasangan somit selaras dengan umur yaitu 19 ditambah jumlah pasangan somit (Nalbandov 1999 : 97).
Pembelahan dimulai sewaktu sel telur oviduk, disini telur mendapatkan albumen dan selaput-selaputnya. Albumen kental yang berputar karena telur waktu melalui oviduk jalannya berputar-putar sehingga albumennya turut berputar, disebut kalaza yang fungsinya untuk menjaga agar sel telur tetap terletak central di dalam albumen dna keping lembaganya selalu menghadap ke atas. Karena detoplasmanya banyak sekali, pembelahan berlangsung lebih sukar dan terbatas pada suatu keping pada kutub animal, di sini berlangsung pembelahan partital atau pembelahan meroblastis (Campbell 2004 : 94).
Pada pembelahan, contohnya Gallus gallus terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena dapat diketahui bahwa fertilisasinya terjadi secara internal dan perkembangan yang mudah diamati pada masa saat pengeraman di mana pada masa pengeraman yang 16 jam terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan akan dilihat suatu daerah lekukan yang bagian tanggulnya pada pinggir di daerah median blastidiscus. Daerah ini disebut daerah primitif embrio nantinya akan berkembang anterior di garis ini. Pada pengeraman 19 sampai 20 jam, pada stadium ini anterior dari nodus hensen telah berkembang sistem syarafnya yang masih berupa lekukan neural (neural groove) dan juga di sini sudah terbentuk lipat kepala (Syahrum 1998 : 29).
Pada masa pengeraman 24 sampai 26 jam, pada jam inkubasi telah terbentuk satu pasang somit lateral notokhor. Somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior yang pertama dalam setiap jam, sedangkan lipatan kepala akan diikuti oleh pembentukkan usus depan. Pembentukan selaput embrio pada ayam, yaitu mulai dari proamnion di depan lipat kepala embrio umur 33 jam. Proamnion melipat ke dorsal mengurungi calon kepala. Lipatan diikuti bagian lateral, akhirnya mengurungi bagian anterior embrio. Pada jam 35 inkubasi, akan terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm spalnchich pada kaki-kaki porta usus depan. Sedangkan pada mesoderm spalnchnich lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah. Masa pengeraman 33 jam, pada masa ini jantung sudah mulai mebelok ke kanan dan sudah terbentuk satu pasang aorta dan vena vitellina. Sistem syaraf juga sudah mulai berdiferensiasi dan lateral prosen sevalon terlihat penebalan yang disebut vesikula optik. Sedangkan bagian posterior pada bumbung naural masih berupa keping yang disebut sinus rhombardalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior. Embrio pada 48 sampai 50 jam, amnion mengurung sampai bagian lengkung leher, diikuti lipatan dari caudal. Sebelum menutup, lipatan dari segala arah masih meninggalkan lubang sebagai amnion khorion, akhirnya lubang tertutup sehingga lipatan dalam membentuk dinding amnion dan lapis luar terpisah dengan dinding amnion, sebagai lapisan khorio-amniota. Bersamaan dengan pembentukan amnion dan khorion di bagian caudal membentuk kantung sebagai allantois (Nalbandov 1999 : 98).
Embrio berkembang dalam perlindungan agar terhindar dari pengaruh luar yang negatif. Embrio yang berkembang dalam tubuh dilengkapi dengan alat komunikasi dengan induk, yaitu plasenta. Embrio yang berkembang di luar tubuh dilengkapi pelindung yang kuat dan keras, yaitu kulit kapur atau kapsul. Pada permulaan terjadinya gastrulasi di daerah blastoderm terlihat adanya perbedaan darah atau daerah yang gelap dan yang bneing. Daerah yang gelap adanya yang pinggir, disebut area opaka, sedangkan yang bening adanya ditengah disebut area pellusida (Sadler 1998 : 79).
Pada ayam, pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oelh induk, dna hal ini disebabkan karena fertilisasi yang bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa pengeraman. Masa pengeraman pada 16 jam terjadi pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pada pinggirnya bertanggul pada daerah median plastodiscus. Daerah ini disebut dengan daerah primitif. Pada masa ini embrio nantinya akan berkembang pada daerah anterior dari garis ini. Pada masa pengeraman 72 jam, daerah embrio sampai ke caudal. Arteri dan vena vitellina sudah berdekatan. Tunas anggota depan dan belakang sudah terlihat juga tunas ekor. Pada stadium ini, organ yang sudah terbentuk dapat diamati. Bersamaan jumlah dan penyebaran yolk, pada telur ayam termasuk dalam tipe telur megalecithal atau melolecithal ekstrim, karena pada telur ayam terdapat banyak sekali yolk dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit neoplasma tersedak ke permukaan pada sel telurnya, yang disebut dengan keping lembaga (Nalbandov 1999 : 100).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2010 pukul 13:30-15:30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat tulis, gunting, dan piring plastik. Dan bahan yang digunakan adalah telur Turnix suscitator berumur 24 jam, 48 jam, dan 72 jam pengeraman.
3.3. Cara Kerja
Disiapkan piring plastic, masing-masing diletakkan telur dengan masing-masing umur pengeraman. Telur dipecahkan dengan hati-hati dan diletakkan ke dalam piring plastik. Diamati bagian-bagian yang terbentuk pada telur Turnix suscitator. Digambar dan diberi keterangan gambar.
buad selengkapnya atau yang lain ada...
bisa dikirim lewad email....
saia mau ilmu yg saia miliki bermanfaat buad org banyak...
pengalaman toh harus dibagi''....
tapi saia g suka ma org yg mencuri...
cos laporan saia yang tebel bangedH semester 4 lalu dicuri ma org,,, diduga pelakunya ada junior angkatan bawah saia...
sebenernya gak ikhlas... pgnnya dy ngaku n balikin, saia kasi soft file deh... >:'(>:'(>:'(>:'(>:'(
menjengkelkan... T_T
saia seorang mahasiswa biologi salah satu universitas negeri di Indonesia...
saia saat ini sedang semester 5....
hihihi~ IP saia gk pernah bagus... tapi saia PD klo laporan praktikum saia pantas diacungin jempoL... cos tmn'' n senior dah banyak yg blg koq...
klo ad yg butuh laporan praktikum.. silahkan hubungi saia... insyaAllah saia bantu...
ini sedikit dari salah satu laporan praktikum saia...
klo bisa melampirkan, saia lampirin deh semua nih...
ABSTRAK
Praktikum yang berjudul, “Embriologi Ayam” bertujuan untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam, dimulai dari umur 18 jam sampai 96 jam dalam pengeraman dan untuk mempelajari perkembangan struktur atau oogenesispada embrio ayam dimulai dari umur 24 jam sampai 72 jam pengeraman dan untuk mempelajari histogénesis awal dari beberapa organ. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2010 pukul 13:30-15:30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, gunting, dan piring plastik. Dan bahan yang digunakan adalah telur Turnix suscitator berumur 24 jam, 48 jam, dan 72 jam pengeraman. Adapun hasil yang didapat adalah berupa gambar bagian-bagian dari telur Turnix suscitator pada masing-masing masa pengeraman. Kesimpulan yang didapat adalah pada masa pengeraman 24 jam hanya tampak telur dengan yolk, albumin dan amnionnya, pada masa pengeraman terlihat pada embrio terdapat sedikit calon sayap pembuluh darah yang terlihat belum jelas, dan pada embrio berusia 72 jam terdapat jantung yang berdetak, calon sayap, neural forus anterior, mesen sefalon, vena vitelina, zona pelusida dan bagian dari telur lainnya seperti yolk, albumin, chalaza, dan amnion yang juga ditemukan pada pengamatan terhadap embrio usia 24 jam dan 48 jam.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Embriologi mencakup yaitu Progenese, Embriogenese, dan Organogenese. Embriologi dalam arti yang luas meliputi perkembangan embrio pralahir dan perkembangan pasca lahir atau partus, karena perkembangan makhluk adalah berkelanjutan. Progenese adalah periodenya dari perkembangan embrio atau sel kelamin dahulu sampai yang kedua sel kelamin tersebut menyatu padu dan menjadi zigot, proses progenese tersebut dengan progenesis. Embriogenesis meliputi blastogenesis dan pembentukan emrio. Blastogenesis meliputi blastogenese dan meliputi perkembangan zigot menjadi morulasi, blastulasi, dan gastrulasi serta prosesnya masing-masing ini disebut seperti diatas. Perkembangan embrio dalam arti lebih luas berupa bagaimana ovum dan sperma diproduksi, tindak lanjut dan informasi yang terkait (Sukra 2000 : 80).
Sistem reproduksi unggas terdiri dari indung telur (ovary) dan oviduk (oviduct), yaitu saluran yangmenghubungkan indung telur dengan rahim. Telur unggas berupa sel reproduksi sementara, tetapi khusus ayam, sel ini diselimuti oleh kuning telur (yolk), putih telur (albumen), selaput kerabang, kerabang, dan kutikula. Indung telurlah yang bertanggung jawab untuk membentuk kuning telur. Bagian yang lain dihasilkan oleh oviduk. Pada awal perkembangan embrio, terdapat dua indung telur dan dua oviduk, tetapi yang sebelah kanan kemudian mengecil, menyisakan hanya indung telur dan oviduk kiri pada saat menetas (Katsir 2004 : 33).
Pada preparat utuh atau whole mount 16-20 jam terdapat 6 penampakan bagian stria primitifa, head process, dan diferensiasi blastoderm. Blastoderm dibagi menjadi 2, yaitu area opaca dan areal pellucia yang di mana area pellucia terletak di bagian dalam, jernih, dan juga bebas fitelgus, sedangkan area opaca di bagian luar yang berpulas lebih tua dan penuh vitellus. Stria primitifanya terletak sepanjang sumbu tengah merupakan titik-titik mesoderm yang berkumpul di tengah menjadi batas. Primitif knod (nodus hensen) merupakan suatu simpul diujung dari anterior stria primitif, head processus berupa sebuah garis membentuk head fold dan proamnion yang mana berupa daerah bening disebelah anterior lipatan kepala pada preparat whole 23-27 jam blastodermnya pada area dari areal opacanya ini terbagi menjadi dua, yaitu area yang opaca vaskulosa, yang penuh pulau-pulau darah bagian dalam dan area opaca vitellina, penuh vitellus bagian luarnya. Kepala merupakan bagian kepala yang telah terangkat dari blastoderm. Susunan syarafnya terdiri dari neural ford yang merupakan lipatan neural, syaraf selanjutnya yaitu neural grove (Sukra 2000 : 80).
Pada masa perngeraman yang ke-33 jam sudah mulai memblok janatung ke kanan dan sudah terbendung satu pasang aorta dan vena vitellina. Sistem syaraf pun mulai berdiferensiasi dan juga terlihat penebalan pada lateran prosensepalon yang disebut vesikula optik. Pada masa 45-50 jam terjadi perubahan yang sangat jelas dan terjadi torsi atau perputaran dari bagian anterior dari pada embrionya, sehingga bagian kiri kepala dibagian sebalah kiri kepala. Bumbung naural sudah menutup sampai ke posterior jantung, mata sudah lebih sempurna juga vesikula bagian optiknya (Dellman 1999 : 423).
Dengan penambahan lemak dan protein dalam ransom ayam petelur dibuktikan meningkatkan ukuran kuning telur, tetapi kurang bermanfaat dari segi praktis. Ukuran kuning telur bukan berhubungan dengan laju produksi telur, tetapi lebih erat hubungannya dengan pertama kali dalam satu clutch, biasanya akan berisi kuning telur yang lebih besar dari telur-telur yang dikeluarkan berikutnya. Lokasi piring kecambah (germinal disc) selalu berada di permukaan masa kuning telur. Bagitu telur diletakkan, kuning telur berputar sehingga cakram kecambah selalu berada di atas (Kimball 1999 : 165).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam, dimulai dari umur 18 jam sampai 96 jam dalam pengeraman dan untuk mempelajari perkembangan struktur atau oogenesispada embrio ayam dimulai dari umur 24 jam sampai 72 jam pengeraman dan untuk mempelajari histogénesis awal dari beberapa organ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reptilia, Aves, dan Mammalia tergolong pada hewan jenis amniota, karena janinnya mempunyai selaput embrional yang dinamakan amnion. Tipe telur burung adalah telolecithal, tetapi oleh karena detoplasmanya banyak sekali, maka dinamakan megalecithal. Bagian aktif pada sel telur atau pada pembelahan sel telur burung, yaitu keping lembaganya atau blastidiscnya. Pembelahan bertujuan untuk mendapatkan banyak sel yang semuanya mengandung perangkat gen yang identik. Sel ini berdiferensiasi membentuk bermacam-macam sel yang berbeda fungsi, contohnya sel saraf, sel otot, sel lemak, sel darah, dan lain-lain. Pola pembelahan bervariasi tergantung pada spesies hewan tersebut. Faktor penentu pola pembelahan diantaranya nucleus. Sintesis dari protein, jumlah, dan distribusi yolk dalam sitoplasma yang berfungsi sebagai penentu dimulainya pembelahan dan ukuran blastomer yang dibentuk yolk menghambat jalannya pembelahan dan faktor-faktor dalam sitoplasma (Campbell 2004 : 94).
Pada Reptil dan Aves bagian tepi blastoderm berdiferensiasi menjadi area opaka. Sel-sel tepi area opaka berkembang menjadi tiga lapis, yaitu (1) ektoderm, (2) mesoderm, dan (3) endoderm, dan bersatu dengan tiga lapisan yang ada di daerah area pellusida. Lapisan ectoderm melekat pada permukaan kuning telur. Pada ayam selama hari kedua dan ketiga masa pengeraman di bagian dalam area opaka berkembang jala-jala pembuluh darah, bagian ini disebut area vaskulosa (Sukra 2000 : 131).
Masa pengeraman 19 sampai dengan 21 jam, pada stadium ini pola bagian anterior dari nealis hansen telah berkembang sistem saraf yang berbentuk lekuk netral dan juga sudah terbentuk lipat kepala. Anterior dari lipatan kepala terlihat daerah bening, karena pada daerah ini tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Pada janin 21 sampai 23 jam, mesoderm pada kedua belah dari notokhor berdiferensiasi menjadi somit-somit mesoderm. Somit-somit mesoderm ada tanda yang seksama dari tingkat pertumbuhan dari janin-janin dengan jumlah somit yang sama. Pada janin 24 jam, lipatan neural pertama-tama terjadi di muka mosit-somit pertama, mesoderm telah terbentuk 4 sampai 5 pasang somit mesoderm yang keduanya dikiri kanan notokhor di bagian tengah janin. Mesoderm merupakan lapis benih yang akan berkembang menjadi berbagai organ dan menjadi proporsi (bagian) yang tersebar dibandingkan dengan ectoderm dan mesoderm. Somit adalah segmen atau ruas mesoderm tampak berpasangan di bagian dorsal embrio. Pada embrio ayam jumlah pasangan somit selaras dengan umur yaitu 19 ditambah jumlah pasangan somit (Nalbandov 1999 : 97).
Pembelahan dimulai sewaktu sel telur oviduk, disini telur mendapatkan albumen dan selaput-selaputnya. Albumen kental yang berputar karena telur waktu melalui oviduk jalannya berputar-putar sehingga albumennya turut berputar, disebut kalaza yang fungsinya untuk menjaga agar sel telur tetap terletak central di dalam albumen dna keping lembaganya selalu menghadap ke atas. Karena detoplasmanya banyak sekali, pembelahan berlangsung lebih sukar dan terbatas pada suatu keping pada kutub animal, di sini berlangsung pembelahan partital atau pembelahan meroblastis (Campbell 2004 : 94).
Pada pembelahan, contohnya Gallus gallus terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena dapat diketahui bahwa fertilisasinya terjadi secara internal dan perkembangan yang mudah diamati pada masa saat pengeraman di mana pada masa pengeraman yang 16 jam terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan akan dilihat suatu daerah lekukan yang bagian tanggulnya pada pinggir di daerah median blastidiscus. Daerah ini disebut daerah primitif embrio nantinya akan berkembang anterior di garis ini. Pada pengeraman 19 sampai 20 jam, pada stadium ini anterior dari nodus hensen telah berkembang sistem syarafnya yang masih berupa lekukan neural (neural groove) dan juga di sini sudah terbentuk lipat kepala (Syahrum 1998 : 29).
Pada masa pengeraman 24 sampai 26 jam, pada jam inkubasi telah terbentuk satu pasang somit lateral notokhor. Somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior yang pertama dalam setiap jam, sedangkan lipatan kepala akan diikuti oleh pembentukkan usus depan. Pembentukan selaput embrio pada ayam, yaitu mulai dari proamnion di depan lipat kepala embrio umur 33 jam. Proamnion melipat ke dorsal mengurungi calon kepala. Lipatan diikuti bagian lateral, akhirnya mengurungi bagian anterior embrio. Pada jam 35 inkubasi, akan terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm spalnchich pada kaki-kaki porta usus depan. Sedangkan pada mesoderm spalnchnich lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah. Masa pengeraman 33 jam, pada masa ini jantung sudah mulai mebelok ke kanan dan sudah terbentuk satu pasang aorta dan vena vitellina. Sistem syaraf juga sudah mulai berdiferensiasi dan lateral prosen sevalon terlihat penebalan yang disebut vesikula optik. Sedangkan bagian posterior pada bumbung naural masih berupa keping yang disebut sinus rhombardalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior. Embrio pada 48 sampai 50 jam, amnion mengurung sampai bagian lengkung leher, diikuti lipatan dari caudal. Sebelum menutup, lipatan dari segala arah masih meninggalkan lubang sebagai amnion khorion, akhirnya lubang tertutup sehingga lipatan dalam membentuk dinding amnion dan lapis luar terpisah dengan dinding amnion, sebagai lapisan khorio-amniota. Bersamaan dengan pembentukan amnion dan khorion di bagian caudal membentuk kantung sebagai allantois (Nalbandov 1999 : 98).
Embrio berkembang dalam perlindungan agar terhindar dari pengaruh luar yang negatif. Embrio yang berkembang dalam tubuh dilengkapi dengan alat komunikasi dengan induk, yaitu plasenta. Embrio yang berkembang di luar tubuh dilengkapi pelindung yang kuat dan keras, yaitu kulit kapur atau kapsul. Pada permulaan terjadinya gastrulasi di daerah blastoderm terlihat adanya perbedaan darah atau daerah yang gelap dan yang bneing. Daerah yang gelap adanya yang pinggir, disebut area opaka, sedangkan yang bening adanya ditengah disebut area pellusida (Sadler 1998 : 79).
Pada ayam, pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oelh induk, dna hal ini disebabkan karena fertilisasi yang bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa pengeraman. Masa pengeraman pada 16 jam terjadi pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pada pinggirnya bertanggul pada daerah median plastodiscus. Daerah ini disebut dengan daerah primitif. Pada masa ini embrio nantinya akan berkembang pada daerah anterior dari garis ini. Pada masa pengeraman 72 jam, daerah embrio sampai ke caudal. Arteri dan vena vitellina sudah berdekatan. Tunas anggota depan dan belakang sudah terlihat juga tunas ekor. Pada stadium ini, organ yang sudah terbentuk dapat diamati. Bersamaan jumlah dan penyebaran yolk, pada telur ayam termasuk dalam tipe telur megalecithal atau melolecithal ekstrim, karena pada telur ayam terdapat banyak sekali yolk dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit neoplasma tersedak ke permukaan pada sel telurnya, yang disebut dengan keping lembaga (Nalbandov 1999 : 100).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2010 pukul 13:30-15:30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat tulis, gunting, dan piring plastik. Dan bahan yang digunakan adalah telur Turnix suscitator berumur 24 jam, 48 jam, dan 72 jam pengeraman.
3.3. Cara Kerja
Disiapkan piring plastic, masing-masing diletakkan telur dengan masing-masing umur pengeraman. Telur dipecahkan dengan hati-hati dan diletakkan ke dalam piring plastik. Diamati bagian-bagian yang terbentuk pada telur Turnix suscitator. Digambar dan diberi keterangan gambar.
buad selengkapnya atau yang lain ada...
bisa dikirim lewad email....
saia mau ilmu yg saia miliki bermanfaat buad org banyak...
pengalaman toh harus dibagi''....
tapi saia g suka ma org yg mencuri...
cos laporan saia yang tebel bangedH semester 4 lalu dicuri ma org,,, diduga pelakunya ada junior angkatan bawah saia...
sebenernya gak ikhlas... pgnnya dy ngaku n balikin, saia kasi soft file deh... >:'(>:'(>:'(>:'(>:'(
menjengkelkan... T_T