novis9
New member
Saat apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang kita jalani, tentu hati akan menjadi resah dan pikiran kita akn menjadi kacau. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mengatasinya?
Pertama-tama, sadarilah bahwa mungkin kenyataan yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Jangan berasumsi bahwa kita tahu apa yang terbaik bagi kita. Pikiran manusia memiliki batas. Apalagi jika faktor emosi ikut turut campur dalam mendefinisikan apa yang terbaik bagi kita. Sebenarnya, kita tidak tahu apa-apa tentang takdir hidup kita sampai kita benar-benar mengalaminya sendiri. Jadi, terimalah kenyataan apa-adanya. Karena kenyataan akan datang pada kita sesuai dengan kapasitas diri pribadi kita. Kita harus menyadari bahwa apa yang menimpa kita sesuai dengan kualitas diri pribadi kita. Anggap saja bahwa kenyataan yang terjadi sudah sepantasnya menimpa dan diperuntukkan bagi kita.
Kedua. Bertumbuhlah. Tumbuhlah dewasa. Milikilah pengertian bahwa hidup memiliki tujuan. Tuhan mempunyai sesuatu rencana terhadap hidup kita. Anggap saja kenyataan yang terjadi merupakan suatu proses pembentukan kepribadian dan kehidupan kita. Bahwa jika kita tidak menyukai kenyataan hidup kita sekarang, Tuhan sedang mempunyai rencana untuk suatu kehidupan yang lebih baik dan lebih cocok untuk kita di masa depan. Karena bagaimanapun kebahagiaan hidup adalah jika kita menjalani kehidupan yang benar-benar cocok untuk kita, sesuai dengan karakter, kepribadian, maupun kualitas kemampuan kita. Kita tidak akan berbahagia jika kita menjalani kehidupan orang lain, atau kehidupan yang dinilai baik menurut orang lain. Ingat, hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik bagi kehidupan kita. Kita tinggal menjalaninya saja dengan keimanan dan keyakinan yang kuat bahwa kenyataan yang tidak kita sukai sekarang ini suatu saat akan menjadi berkat bagi kesuksesan dan kebahagiaan hidup kita. Nikmati saja kehidupan kita sekarang, betapa pun kecil atau pahitnya itu. Karena Tuhan tidak akan menambah kenikmatan kita di masa depan jika kita tidak mampu untuk menikmati kehidupan di masa kini.
Bagaimana menurut pendapat anda?
Pertama-tama, sadarilah bahwa mungkin kenyataan yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Jangan berasumsi bahwa kita tahu apa yang terbaik bagi kita. Pikiran manusia memiliki batas. Apalagi jika faktor emosi ikut turut campur dalam mendefinisikan apa yang terbaik bagi kita. Sebenarnya, kita tidak tahu apa-apa tentang takdir hidup kita sampai kita benar-benar mengalaminya sendiri. Jadi, terimalah kenyataan apa-adanya. Karena kenyataan akan datang pada kita sesuai dengan kapasitas diri pribadi kita. Kita harus menyadari bahwa apa yang menimpa kita sesuai dengan kualitas diri pribadi kita. Anggap saja bahwa kenyataan yang terjadi sudah sepantasnya menimpa dan diperuntukkan bagi kita.
Kedua. Bertumbuhlah. Tumbuhlah dewasa. Milikilah pengertian bahwa hidup memiliki tujuan. Tuhan mempunyai sesuatu rencana terhadap hidup kita. Anggap saja kenyataan yang terjadi merupakan suatu proses pembentukan kepribadian dan kehidupan kita. Bahwa jika kita tidak menyukai kenyataan hidup kita sekarang, Tuhan sedang mempunyai rencana untuk suatu kehidupan yang lebih baik dan lebih cocok untuk kita di masa depan. Karena bagaimanapun kebahagiaan hidup adalah jika kita menjalani kehidupan yang benar-benar cocok untuk kita, sesuai dengan karakter, kepribadian, maupun kualitas kemampuan kita. Kita tidak akan berbahagia jika kita menjalani kehidupan orang lain, atau kehidupan yang dinilai baik menurut orang lain. Ingat, hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik bagi kehidupan kita. Kita tinggal menjalaninya saja dengan keimanan dan keyakinan yang kuat bahwa kenyataan yang tidak kita sukai sekarang ini suatu saat akan menjadi berkat bagi kesuksesan dan kebahagiaan hidup kita. Nikmati saja kehidupan kita sekarang, betapa pun kecil atau pahitnya itu. Karena Tuhan tidak akan menambah kenikmatan kita di masa depan jika kita tidak mampu untuk menikmati kehidupan di masa kini.
Bagaimana menurut pendapat anda?