nurcahyo
New member
Berhenti Merokok Bikin Gemuk?
KapanLagi.com - Berhenti merokok bukan hal yang mudah, apalagi bagi perokok tahunan. Ditambah lagi dengan banyaknya bukti yang menunjukkan mantan perokok cenderung menjadi lebih gemuk dibanding saat mereka masih aktif merokok. Hal ini membuat banyak perokok enggan meninggalkan kebiasaan mereka, meskipun mereka sadar merokok berbahaya bagi kesehatan.
Saat berhenti merokok otomatis berat badan akan cenderung naik, bahkan kenaikannya bisa sekitar 10 kg lebih, meskipun pada umumnya kenaikan hanya berkisar antara 2,5 sampai 7,5 kg. Kenyataan ini membuat seseorang merasa enggan untuk berhenti merokok.
Kegemukan tak boleh menjadi alasan seseorang berhenti merokok, akan lebih baik untuk mengontrol berat badan dan melakukan diet seimbang untuk menyeimbangi periode saat berhenti merokok, seperti yang dimuat dalam di journal Health Services Research, pekan ini.
Studi ini dilakukan oleh tim gabungan dari University of Michigan dan University of California, Berkeley, yang menganalisa ulang data dari tahun 1998 Lung Health Study terhadap 5.887 perokok di Amerika. Dan studi tersebut menunjukkan mereka yang berhenti merokok rata-rata mengalami kenaikan berat badan sampai enam kilo.
Sementara pada analisis terbaru menyimpulkan rata-rata kenaikan berat badan di antara para perokok sekitar 21 kilo. Dalam studi terbaru yang dilansir healthday (Jumat, 07/07), ilmuwan tak menyertakan perokok gemuk dalam riset ini.
Kegemukan saat berhenti merokok terjadi jika mereka ngemil sebagai alternatif pengganti rokok, dan akhirnya berat badan bertambah. Jika kebiasaan ini terus berlangsung selama penyesuaian diri berhenti merokok, badan akan semakin melar dan tanpa mereka sadari risiko penyakit jantung juga mengancam mereka. Perlu Anda tahu penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan.
Dalam hal ini para peneliti lebih menekankan kegemukan yang dialami mantan perkok bukan pada efek kesehatan yang mereka alami saat mulai berhenti merokok. (healthday/rit)
KapanLagi.com - Berhenti merokok bukan hal yang mudah, apalagi bagi perokok tahunan. Ditambah lagi dengan banyaknya bukti yang menunjukkan mantan perokok cenderung menjadi lebih gemuk dibanding saat mereka masih aktif merokok. Hal ini membuat banyak perokok enggan meninggalkan kebiasaan mereka, meskipun mereka sadar merokok berbahaya bagi kesehatan.
Saat berhenti merokok otomatis berat badan akan cenderung naik, bahkan kenaikannya bisa sekitar 10 kg lebih, meskipun pada umumnya kenaikan hanya berkisar antara 2,5 sampai 7,5 kg. Kenyataan ini membuat seseorang merasa enggan untuk berhenti merokok.
Kegemukan tak boleh menjadi alasan seseorang berhenti merokok, akan lebih baik untuk mengontrol berat badan dan melakukan diet seimbang untuk menyeimbangi periode saat berhenti merokok, seperti yang dimuat dalam di journal Health Services Research, pekan ini.
Studi ini dilakukan oleh tim gabungan dari University of Michigan dan University of California, Berkeley, yang menganalisa ulang data dari tahun 1998 Lung Health Study terhadap 5.887 perokok di Amerika. Dan studi tersebut menunjukkan mereka yang berhenti merokok rata-rata mengalami kenaikan berat badan sampai enam kilo.
Sementara pada analisis terbaru menyimpulkan rata-rata kenaikan berat badan di antara para perokok sekitar 21 kilo. Dalam studi terbaru yang dilansir healthday (Jumat, 07/07), ilmuwan tak menyertakan perokok gemuk dalam riset ini.
Kegemukan saat berhenti merokok terjadi jika mereka ngemil sebagai alternatif pengganti rokok, dan akhirnya berat badan bertambah. Jika kebiasaan ini terus berlangsung selama penyesuaian diri berhenti merokok, badan akan semakin melar dan tanpa mereka sadari risiko penyakit jantung juga mengancam mereka. Perlu Anda tahu penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan.
Dalam hal ini para peneliti lebih menekankan kegemukan yang dialami mantan perkok bukan pada efek kesehatan yang mereka alami saat mulai berhenti merokok. (healthday/rit)