jainudin
New member
selain komunitas para pejalan kaki, ada pula komunitas lari yang unik.
lari adalah olahraga yang simpel. Tapi jika digabung dengan charity
akan lebih banyak manfaatnya,’ ujar Sandiaga Salahuddin lino membuka
obrolan. Pengusaha muda sekaligus pemilik Saratoga Group ini bercerita
tentang komunitas Berlari untuk Berbagi (BuB) yang idenya terus
saat ia rutin berlari sejak tahun 2000 silam.
Sejak itu pula ia aktif memerhatikan dunia Usaha Mikro, Kecil. dan
Menengah (UMKM). Sandi mengaku tersentuh kala set lap
jam 05.00 pagi berlari menyusuri rute dan rumahnya di bilangan Jakarta
Selatan hiagga Monas, jalanan dipenuhi pedagang kaki lima, tukang
sayur, anak jalanan, mereka yang baru menggelar dagangan atau baru
pulang jualan.
Sayangnya, meski jumlahnya ratusan, Mereka sering diterbitkan petugas
tramrib karena tak punya akses pendanaan.’ Pemandangan itu menggelitik
hatinya untuk mengobrol dan mengetahui lebih jauh kondisi para pelaku
UMKM itu. Saya terdorong membantu mereka, memberi sentuhan
keterampilan, sehingga mereka akan jadi aset bangsa, bukan beban,
ujarnya.
Sandi lalu merancang kegiatan yang tak sekadar berolahraga menyehatkan
badannya, tapi juga ‘menyehatkan’ masyarakat di sekitarnya. Secara
resmi komunitas ini baru ada sejak 2009. Mengaku tak ada hieraiki
khusus di BuB, Sandi mengajak catu per satu temannya yang hobi
berlari, baik dari kalangan umum maupun pengusaha.
Semua berdasarkan kesadaran sebagai relawan. idealismenya, agar
masyarakat bisa menikmati kue pembangunan ekonomi bangsa ini. Fokusnya
kepada mereka yang butuh pertolongan yaitu bottom of pyramid dan
struktur sosial.
Dengan total anggota di atas 500 orang, telah banyak kegiatan BuB yang
dilakukan, baik skala nasional maupun internasional. Yang selalu hadir
sekitar 50-70 orang. Kami juga berpartisipasi di event internasional,
seperti lari Marathon, New
York Marathon, Paris Marathon.
Bukan tanpa sebab Sandi dan BuB berparisipasi dalam gelaran itu.
Dimulai sejak desember 2009 dengan mengikuti Singapore Marathon, BuB
berhasil menggalang donasi sebesar Rp 840 juta rupiah yang kemudian
disalurkan ke 24 yayasan sosial. Pada Juli 2011, BuB juga turut serta
dalam Gold Coast Australia Marathon.
Tak berhenti di situ, program ini juga berlanjut saat mengikuti New
York Marathon. Dana yang terkumpul sampai Rp 4 miliar digunakan
sebagai dana investasi sosial bergulir (perpetual social investment)
untuk program pemberdayaan ekonomi ibu-ibu perasejahtera. Ringkasnya,
setiap kilometer yang dijemputt RuB menawarkan kepada individu dan
perusahaan untuk memberikan donasi sejumlah nilai tertentu kepada
yayasan yang dipilih. Misalnya, donasi Rp 40 juta tiap kilometer
mereka berlari.
Dan setiap kilometer yang disumbangkan itu, Sandi akan menggandakan
dua kali lipat seluruh donasi yang telah disumbangkan. Lain diberikan
ke yayasan yang ditunjuk masing-masing donatur. Di event New York
Marathon yang lalu ia sengaja mengambil momen aqar masyarakat dunia
melek akan program pemberdayaan ekonomi Ibu-ibu prasejahtera di
Indonesia.
Dan aksi ini, sebanyak 44 yayasan atau lebih dari 12.500 keluarga
prasejahiera dan anak-anak yang membutuhkan pertolongan telah
terbantu.
Di bulan Ramadan, kegiatan ini juga terus bergulir melatih night run.
Bahkan setelah lebaran yang lain, Sandi dan SuB telah mengadakan Angel
Run serta persiapan untuk mengikuti Berlin Marathon dan New York
Marathon. Kami akan terus hadir pada event dan berikutnya, baik di
Indonesia maupun inter nasional, Sandi berharap aksinya ini bisa
menginspirasi masyarakat luas bahwa kegemaran pun bisa menjadi sarana
untuk beramal. JUga bisa mengajak para pengusaha lain dan orang-orang
di sekitar untuk bergabung dalam komunitas ini.
Sumber : republika, aderyani
lari adalah olahraga yang simpel. Tapi jika digabung dengan charity
akan lebih banyak manfaatnya,’ ujar Sandiaga Salahuddin lino membuka
obrolan. Pengusaha muda sekaligus pemilik Saratoga Group ini bercerita
tentang komunitas Berlari untuk Berbagi (BuB) yang idenya terus
saat ia rutin berlari sejak tahun 2000 silam.
Sejak itu pula ia aktif memerhatikan dunia Usaha Mikro, Kecil. dan
Menengah (UMKM). Sandi mengaku tersentuh kala set lap
jam 05.00 pagi berlari menyusuri rute dan rumahnya di bilangan Jakarta
Selatan hiagga Monas, jalanan dipenuhi pedagang kaki lima, tukang
sayur, anak jalanan, mereka yang baru menggelar dagangan atau baru
pulang jualan.
Sayangnya, meski jumlahnya ratusan, Mereka sering diterbitkan petugas
tramrib karena tak punya akses pendanaan.’ Pemandangan itu menggelitik
hatinya untuk mengobrol dan mengetahui lebih jauh kondisi para pelaku
UMKM itu. Saya terdorong membantu mereka, memberi sentuhan
keterampilan, sehingga mereka akan jadi aset bangsa, bukan beban,
ujarnya.
Sandi lalu merancang kegiatan yang tak sekadar berolahraga menyehatkan
badannya, tapi juga ‘menyehatkan’ masyarakat di sekitarnya. Secara
resmi komunitas ini baru ada sejak 2009. Mengaku tak ada hieraiki
khusus di BuB, Sandi mengajak catu per satu temannya yang hobi
berlari, baik dari kalangan umum maupun pengusaha.
Semua berdasarkan kesadaran sebagai relawan. idealismenya, agar
masyarakat bisa menikmati kue pembangunan ekonomi bangsa ini. Fokusnya
kepada mereka yang butuh pertolongan yaitu bottom of pyramid dan
struktur sosial.
Dengan total anggota di atas 500 orang, telah banyak kegiatan BuB yang
dilakukan, baik skala nasional maupun internasional. Yang selalu hadir
sekitar 50-70 orang. Kami juga berpartisipasi di event internasional,
seperti lari Marathon, New
York Marathon, Paris Marathon.
Bukan tanpa sebab Sandi dan BuB berparisipasi dalam gelaran itu.
Dimulai sejak desember 2009 dengan mengikuti Singapore Marathon, BuB
berhasil menggalang donasi sebesar Rp 840 juta rupiah yang kemudian
disalurkan ke 24 yayasan sosial. Pada Juli 2011, BuB juga turut serta
dalam Gold Coast Australia Marathon.
Tak berhenti di situ, program ini juga berlanjut saat mengikuti New
York Marathon. Dana yang terkumpul sampai Rp 4 miliar digunakan
sebagai dana investasi sosial bergulir (perpetual social investment)
untuk program pemberdayaan ekonomi ibu-ibu perasejahtera. Ringkasnya,
setiap kilometer yang dijemputt RuB menawarkan kepada individu dan
perusahaan untuk memberikan donasi sejumlah nilai tertentu kepada
yayasan yang dipilih. Misalnya, donasi Rp 40 juta tiap kilometer
mereka berlari.
Dan setiap kilometer yang disumbangkan itu, Sandi akan menggandakan
dua kali lipat seluruh donasi yang telah disumbangkan. Lain diberikan
ke yayasan yang ditunjuk masing-masing donatur. Di event New York
Marathon yang lalu ia sengaja mengambil momen aqar masyarakat dunia
melek akan program pemberdayaan ekonomi Ibu-ibu prasejahtera di
Indonesia.
Dan aksi ini, sebanyak 44 yayasan atau lebih dari 12.500 keluarga
prasejahiera dan anak-anak yang membutuhkan pertolongan telah
terbantu.
Di bulan Ramadan, kegiatan ini juga terus bergulir melatih night run.
Bahkan setelah lebaran yang lain, Sandi dan SuB telah mengadakan Angel
Run serta persiapan untuk mengikuti Berlin Marathon dan New York
Marathon. Kami akan terus hadir pada event dan berikutnya, baik di
Indonesia maupun inter nasional, Sandi berharap aksinya ini bisa
menginspirasi masyarakat luas bahwa kegemaran pun bisa menjadi sarana
untuk beramal. JUga bisa mengajak para pengusaha lain dan orang-orang
di sekitar untuk bergabung dalam komunitas ini.
Sumber : republika, aderyani