Biasanya memang ujung2nya putus, kecuali... seperti orang jawa bilang : cinta karena biasa 'ngelibet'. Cuma untuk bisa seperti itu, perlu nilai lebih yang cukup kuat dari si pasangan. Misalnya, (maaf ya Lin), Kalina pacaran sama saya, tapi sebenarnya Kalina tidak cinta sama saya, tapi karena saya mampu menunjukkan bahwa saya care sama Kalina dan bahwa saya memang lebih baik dari semuanya dan saya punya kelebihan dalam banyak hal dalam memperlakukan Kalina, maka lama-lama Kalina bisa 'terbuai' oleh cinta saya. Tapi hal ini tidak akan terjadi pada mereka yang pacarannya 'cuma monyet'.