Bijaksana dan Berhikmat

spirit

Mod
Acuan : 1 Korintus 3

Bijaksana adalah istilah klasik kita untuk orang yang menerapkan kecerdasan emosi dalam keseharian kehidupan pribadi dan profesinya. Bila emotional intelligence sering digunakan untuk menjelaskan cara yang tepat dalam berespon terhadap sebuah masalah atau tantangan - kebijaksanaan adalah istilah untuk internalisasi kecerdasan emosi dalam keseluruhan proses kehidupan pribadi - yang juga berdampak baik bagi orang lain.
Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas pilihan-pilihan kita atas izin Tuhan.
Bila ketepatan tindakan kita itu menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak yang terkait untuk masa yang lebih panjang - maka kita disebut bijak.
 
Pekerjaan atau rutinitas adalah bagian dari upaya kita untuk berusaha terhadap apa yang kita harapkan. Usaha itu sendiri berawal dari semangat dan keyakinan terhadap kemampuan kita. Sangatlah disayangkan jika kita tidak tahu apa yang kita kerjakan, minimal manfaat buat diri sendiri.
Dengan pekerjaan, kita mendapatkan berbagai macam perhargaan sesuai dengan apa yang kita perbuat. Perhargaan atau imbalan itu bisa berupa gaji, jabatan, pujian, kekuasaan, masalah, penjara, dan lain sebagainya.

Dalam hidup, sesuai yang saya pikirkan sekarang adalah terbagi menjadi dua tujuan yaitu anda menginginkan untuk menjadi orang maju atau anda mendambakan kebahagian dalam hidup. Asumsi yang idealnya berjalan bersamaan dan bukan bersifat pilihan, serta mayoritas orang menginginkan kedua-duanya. Terlepas dari dogma-dogma agama atau filosofi hidup yang berusaha menyatukan keduanya, tampaknya kenyataan yang terjadi dalam dunia sehari-hari antara maju dan kebahagiaan adalah berjalan tidak koheren satu sama lain. Maksudnya, jika anda ingin maju maka anda tidak mendapatkan kebahagiaan, begitu juga sebaliknya.
(Segala perkara dapat Kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku)
 
Back
Top