Megha
New member
Salam sehat indonesiaindonesia.com..
Megha mau konsultasi sama temen-temen forum yang mungkin punya pengetahuan tentang penyakit ini..
Megha udah sekitar 3 minggu yang lalu sempet bintilan di mata sebelah kiri, tepatnya di kelopak mata atas. Selama ini megha berobat ke puskesmas, oleh dokter megha diberikan antibiotik sebanyak 3 x 1 per hari. Di minggu pertama megha mengkonsumsi antibiotik tersebut ada reaksi, bintilan mata makin besar tapi kemudian dia pecah dengan sendirinya, mengeluarkan nanah sedikit-sedikit, namun bengkak pada kelopak mata belum kempes.
di minggu kedua megha datang lagi ke puskesmas, dengan dokter yang berbeda karena jatah praktek dokter dipuskesmas selalu di rolling. Oleh dokter tersebut dilakukan pemeriksaan berupa sentuhan di kelopak yang bengkak tersebut, tidak ada rasa nyeri yang megha rasakan. Sang dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan untuk mengangkat benjolan tersebut. Namun megha memilih untuk mencoba minum obat lagi. hasilnya memang benjolan tersebut mengempes tapi tidak 100%
Di minggu ketiga setelah obat habis, megha datang lagi ke puskesmas untuk menuntaskan urusan di kelopak mataku ini. Dokternya pun berbeda lagi kali ini dokter juga menyarankan saya untuk melakukan pembedahan untuk membuang benjolan tersebut, dokter bilang (dia menggunakan bahasa untuk orang awam) benjolan ini adalah penumpukan daging dan tidak akan hilang karena dia seperti kutil yang baru hilang jika dibuang.
pertanyaannya, aku ini sebenarnya sakit apa sih?
Apakah ada cara selain di bedah?
megha gak berani, karena ini dibagian mata, takut kenapa-kenapa dan meninggalkan bekas yang tidak indah dipenampilan wajah.
Megha mau konsultasi sama temen-temen forum yang mungkin punya pengetahuan tentang penyakit ini..
Megha udah sekitar 3 minggu yang lalu sempet bintilan di mata sebelah kiri, tepatnya di kelopak mata atas. Selama ini megha berobat ke puskesmas, oleh dokter megha diberikan antibiotik sebanyak 3 x 1 per hari. Di minggu pertama megha mengkonsumsi antibiotik tersebut ada reaksi, bintilan mata makin besar tapi kemudian dia pecah dengan sendirinya, mengeluarkan nanah sedikit-sedikit, namun bengkak pada kelopak mata belum kempes.
di minggu kedua megha datang lagi ke puskesmas, dengan dokter yang berbeda karena jatah praktek dokter dipuskesmas selalu di rolling. Oleh dokter tersebut dilakukan pemeriksaan berupa sentuhan di kelopak yang bengkak tersebut, tidak ada rasa nyeri yang megha rasakan. Sang dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan untuk mengangkat benjolan tersebut. Namun megha memilih untuk mencoba minum obat lagi. hasilnya memang benjolan tersebut mengempes tapi tidak 100%
Di minggu ketiga setelah obat habis, megha datang lagi ke puskesmas untuk menuntaskan urusan di kelopak mataku ini. Dokternya pun berbeda lagi kali ini dokter juga menyarankan saya untuk melakukan pembedahan untuk membuang benjolan tersebut, dokter bilang (dia menggunakan bahasa untuk orang awam) benjolan ini adalah penumpukan daging dan tidak akan hilang karena dia seperti kutil yang baru hilang jika dibuang.
pertanyaannya, aku ini sebenarnya sakit apa sih?
Apakah ada cara selain di bedah?
megha gak berani, karena ini dibagian mata, takut kenapa-kenapa dan meninggalkan bekas yang tidak indah dipenampilan wajah.