andree_erlangga
New member
Jumat, 23 Februari 2007
PM Inggris Tony Blair, Kamis (22/2), menegaskan bahwa tidak ada rencana yang sedang disusun untuk melakukan serangan militer ke Iran. Dia juga membela kebijakannya menyangkut Irak setelah mengumumkan penarikan tentara dalam jumlah yang cukup besar.
Menjawab pertanyaan dalam wawancara dengan radio BBC apakah satu serangan terhadap Iran sedang direncanakan, dia mengatakan tidak ada rencana untuk mempersiapkan tindakan militer. Dia bahkan menilai cara seperti itu tidak tepat.
"Anda tidak dapat meramalkan dengan tepat tentang keadaan yang akan datang kecuali duduk di sini sekarang berbicara dengan Anda. Saya menyatakan kepada Anda bahwa Iran bukan Irak," katanya.
Dia menambahkan, "Sejauh yang saya ketahui, tidak ada rencana yang dilakukan untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Dan kami sedang mengusahakan penyelesaian diplomatik dan politik bagi satu pertimbangan yang baik bahwa satu-satunya solusi yang dapat dirasakan oleh siapapun adalah yang kekal dan bijaksana."
Menurut Blair, tidak ada seorang pun di Washington yang merencanakan serangan militer ke Iran. Dia juga membantah bahwa pemerintah Presiden George W Bush sedang mendorong Israel untuk menyerang Teheran.
Di Berlin, Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan bahwa masalah nuklir Iran akan diserahkan kembali ke Dewan Keamanan PBB, dengan tujuan mendorong Teheran menghentikan aktivitas nuklirnya dan kembali ke meja perundingan.
Rice mengatakan hal itu setelah melakukan pertemuan di Berlin dengan Menlu Jerman Frank Walter Steinmeier, Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Javier Solana, Kamis (22/2).
"Kami mengonfirmasikan kembali bahwa kami akan menggunakan saluran-saluran yang ada di Dewan Keamanan untuk mencapai tujuan itu dan tujuan agar Iran kembali ke meja perundingan bila mereka menghentikan aktivitas-aktivitas pengayaan uraniumnya," kata Rice.
Iran mengabaikan satu tuntutan PBB dan menegaskan tentang haknya menguasai teknologi nuklir menjelang disiarkannya laporan PBB, yang kemungkinan akan menyimpulkan bahwa Teheran tidak menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya.
Sumber : Suara Karya Online
PM Inggris Tony Blair, Kamis (22/2), menegaskan bahwa tidak ada rencana yang sedang disusun untuk melakukan serangan militer ke Iran. Dia juga membela kebijakannya menyangkut Irak setelah mengumumkan penarikan tentara dalam jumlah yang cukup besar.
Menjawab pertanyaan dalam wawancara dengan radio BBC apakah satu serangan terhadap Iran sedang direncanakan, dia mengatakan tidak ada rencana untuk mempersiapkan tindakan militer. Dia bahkan menilai cara seperti itu tidak tepat.
"Anda tidak dapat meramalkan dengan tepat tentang keadaan yang akan datang kecuali duduk di sini sekarang berbicara dengan Anda. Saya menyatakan kepada Anda bahwa Iran bukan Irak," katanya.
Dia menambahkan, "Sejauh yang saya ketahui, tidak ada rencana yang dilakukan untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Dan kami sedang mengusahakan penyelesaian diplomatik dan politik bagi satu pertimbangan yang baik bahwa satu-satunya solusi yang dapat dirasakan oleh siapapun adalah yang kekal dan bijaksana."
Menurut Blair, tidak ada seorang pun di Washington yang merencanakan serangan militer ke Iran. Dia juga membantah bahwa pemerintah Presiden George W Bush sedang mendorong Israel untuk menyerang Teheran.
Di Berlin, Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan bahwa masalah nuklir Iran akan diserahkan kembali ke Dewan Keamanan PBB, dengan tujuan mendorong Teheran menghentikan aktivitas nuklirnya dan kembali ke meja perundingan.
Rice mengatakan hal itu setelah melakukan pertemuan di Berlin dengan Menlu Jerman Frank Walter Steinmeier, Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Javier Solana, Kamis (22/2).
"Kami mengonfirmasikan kembali bahwa kami akan menggunakan saluran-saluran yang ada di Dewan Keamanan untuk mencapai tujuan itu dan tujuan agar Iran kembali ke meja perundingan bila mereka menghentikan aktivitas-aktivitas pengayaan uraniumnya," kata Rice.
Iran mengabaikan satu tuntutan PBB dan menegaskan tentang haknya menguasai teknologi nuklir menjelang disiarkannya laporan PBB, yang kemungkinan akan menyimpulkan bahwa Teheran tidak menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya.
Sumber : Suara Karya Online